Ilustrasi orang yang akan sahur (Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Puasa Ramadhan merupakan salah satu ibadah yang wajib dilakukan oleh umat muslim di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Puasa sendiri merupakan menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa, dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Namun, ada kalanya seseorang tidak bisa menjalankan kewajiban ini sepenuhnya, baik karena alasan sakit atau dalam perjalanan yang jauh.
Oleh karena itu, mereka yang terhalang pun juga harus menunaikan kewajibannya dengan cara membayar dan mengganti puasa yang terlewat tersebut.
Sebelum memulai mengganti puasa yang terlewat, kamu harus membaca niat puasa membayar hutang puasa Ramadhan terlebih dahulu.
Niat ini harus dilakukan saat malam hari sebelum kamu memulai puasa di hari berikutnya. Dalam membaca niat puasa tersebut, kamu harus mengucapkan niat,
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”
Namun, jika kamu tidak mampu untuk mengganti puasa yang terlewat itu, ada baiknya kamu membayar fidyah.
Fidyah sendiri merupakan pembayaran yang dilakukan oleh mereka yang tidak mampu untuk menjalankan ibadah puasa dengan kriteria tertentu.
Mereka yang diperbolehkan membayar fidyah antara lain, orang tua renta yang tidak memungkinkan untuk berpuasa, orang sakit parah yang kecil kemungkinan sembuh.
Fidayah juga bisa dilakukan oleh ibu hamil atau menyusui yang jika berpuasa khawatir dengan kondisi diri atau bayinya.
Jika kamu termasuk salah satu dari kriteria-kriteria tersebut, maka kamu harus membayar fidyah.
Namun, jika kamu khawatir keselamatan dirimu atau dirimu beserta anak/janinmu, maka tidak ada kewajiban fidyah yang harus kamu bayar.
Namun, jika hanya khawatir keselamatan anak/janinmu, maka wajib bagi kamu untuk membayar fidyah.
Fidyah yang harus kamu bayar adalah satu mud yang berupa makanan pokok untuk setiap hari yang kamu lewatkan dan harus diberikan kepada orang miskin atau orang faqir.
Tak hanya itu, ketika kamu sudah bisa melakukan ibadah puasa lagi, jangan mendahulukan puasa sunah daripada puasa qadha karena makruh hukumnya.
Ada beberapa cara untuk mengganti puasa Ramadhan yang terlewatkan di antaranya kamu harus melakukannya secara berurutan karena puasa yang ditinggalkan juga berurutan.
Namun, ada juga pendapat lain mengatakan bahwa pelaksanaan qadha puasa tidak harus dilakukan secara berurutan dan tidak ada batasan waktu untuk melakukannya.
Mengganti puasa yang terlewatkan atau membayar fidyah menjadi hal yang sangat penting bagi kehidupan umat muslim.
Dengan melakukan kewajibannya tersebut, kamu juga akan merasa tenang dan nyaman karena kamu sudah mampu untuk menunaikan ibadah puasa Ramadhan kamu yang terlewat.
Tata kelola pemerintahan modern telah mengalami transformasi signifikan. Pergeseran dari sistem manual menuju pemanfaatan teknologi…
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) merupakan pilar penting dalam mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih…
Perencanaan pemerintahan yang efektif merupakan kunci keberhasilan pembangunan suatu negara. Proses perencanaan ini membutuhkan pertimbangan…
Implementasi *electronic government* (e-government) menandai era baru dalam tata kelola pemerintahan. Peralihan dari sistem manual…
Generasi Milenial dan Gen Z merupakan kelompok pemilih terbesar dalam Pemilu 2024. Partisipasi mereka, baik…
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) merupakan sistem yang krusial dalam mewujudkan pemerintahan yang baik dan…