Cara-Cara yang Dapat Dilakukan Organisasi untuk Membakukan Perilaku Anggota Organisasi
SwaraWarta.co.id – Membakukan perilaku anggota organisasi adalah salah satu upaya strategis yang dilakukan organisasi untuk menciptakan konsistensi dan keteraturan dalam operasional sehari-hari. Istilah “membakukan” dalam konteks ini berarti mengatur dan menetapkan standar perilaku yang diharapkan dari setiap anggota, baik karyawan, manajer, maupun pemimpin organisasi, sehingga semua pihak dapat bekerja dengan nilai, aturan, dan prosedur yang seragam. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, menjaga budaya kerja yang positif, dan menghindari konflik internal.
Artikel ini akan menjelaskan cara-cara yang efektif untuk membakukan perilaku anggota organisasi. Setiap metode akan dijelaskan secara mendetail, dan beberapa pendapat dari pakar manajemen serta hasil penelitian relevan juga akan disertakan untuk memperkuat pembahasan.
Aturan adalah pedoman tertulis yang dibuat organisasi untuk mengarahkan tindakan dan perilaku anggota. Aturan dan kebijakan yang jelas dapat membantu organisasi menetapkan standar perilaku dan memastikan setiap anggota mengetahui apa yang diharapkan dari mereka. Aturan ini mencakup berbagai aspek seperti etika kerja, kebijakan kehadiran, serta prosedur penyelesaian tugas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut penelitian yang dilakukan oleh pakar manajemen Peter Drucker, aturan yang dibuat dengan melibatkan semua pihak akan memiliki tingkat kepatuhan yang lebih tinggi karena anggota merasa memiliki keterlibatan langsung dalam proses penyusunan.
Pelatihan merupakan salah satu cara untuk menanamkan standar perilaku yang diinginkan. Selain membangun keterampilan teknis, pelatihan juga memberikan pemahaman tentang etika kerja, nilai-nilai organisasi, dan prosedur yang benar. Melalui pelatihan yang teratur, organisasi dapat memastikan bahwa setiap anggota bekerja sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Menurut Stephen P. Robbins, pakar perilaku organisasi, pelatihan yang terstruktur tidak hanya membantu meningkatkan produktivitas tetapi juga berfungsi sebagai sarana membakukan perilaku dengan menginternalisasi nilai-nilai perusahaan pada setiap individu.
Budaya organisasi adalah seperangkat nilai, kepercayaan, dan kebiasaan yang dipegang teguh oleh semua anggota. Budaya yang kuat berfungsi sebagai pedoman tidak tertulis yang membentuk perilaku anggota dalam bekerja, bersosialisasi, dan menghadapi tantangan.
Edgar Schein, seorang pakar budaya organisasi, menjelaskan bahwa budaya yang kuat dapat menjadi alat kontrol yang tidak kasatmata namun efektif dalam membentuk perilaku anggota, karena budaya organisasi yang kuat akan mempengaruhi cara anggota berpikir dan bertindak.
Pengawasan dan evaluasi adalah proses untuk memonitor dan menilai apakah anggota organisasi bekerja sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Sistem ini dapat membantu organisasi mengidentifikasi perilaku yang menyimpang dari aturan atau kebijakan.
Dengan adanya pengawasan yang sistematis, organisasi dapat mengidentifikasi masalah perilaku lebih awal dan memberikan solusi yang tepat. Pakar manajemen kualitas, W. Edwards Deming, menekankan bahwa evaluasi yang berkesinambungan adalah kunci untuk menjaga standar kualitas dan perilaku dalam organisasi.
Sistem reward dan punishment adalah metode yang dirancang untuk memberikan penghargaan kepada anggota yang menunjukkan perilaku yang sesuai dengan standar organisasi serta memberikan sanksi bagi yang melanggar. Penerapan sistem ini membantu organisasi dalam membakukan perilaku karena setiap anggota akan termotivasi untuk mengikuti aturan agar mendapatkan penghargaan dan menghindari hukuman.
B. F. Skinner, seorang ahli psikologi, dalam teori pembelajarannya menyatakan bahwa perilaku seseorang dapat dibentuk melalui reinforcement, baik positif (reward) maupun negatif (punishment). Sistem ini akan membentuk kebiasaan perilaku yang selaras dengan standar organisasi.
Membakukan perilaku anggota organisasi adalah upaya penting dalam menciptakan keteraturan dan konsistensi dalam operasional organisasi. Dengan menerapkan aturan yang jelas, memberikan pelatihan, membentuk budaya organisasi yang kuat, melakukan pengawasan berkala, dan menerapkan sistem reward serta punishment yang adil, organisasi dapat memastikan bahwa setiap anggota bekerja sesuai standar yang ditetapkan. Upaya ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, dimana setiap individu merasa dihargai dan termotivasi untuk memberikan kinerja terbaik.
Jaminan sosial merupakan pilar penting dalam membangun kesejahteraan masyarakat. Negara bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan…
Gaya belajar merupakan pendekatan individu dalam menerima, memproses, dan mengingat informasi. Pemahaman tentang gaya belajar…
Bagaimana Anda selama ini menjadi guru? Apakah Anda sudah memahami Experiential Learning dan menerapkannya? Pertanyaan…
Pandemi Covid-19 telah memaksa perubahan besar dalam kehidupan manusia di seluruh dunia. Respons pemerintah dan…
Artikel ini membahas kunci jawaban cerita reflektif Modul 2 PPG 2025 tentang pengalaman mengajar dan…
Pandemi Covid-19 telah memaksa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat global. Perubahan ini, sebagian besar direncanakan,…