Job-order costing adalah metode yang efektif untuk perusahaan yang memproduksi produk atau jasa secara khusus. Pahami cara kerja sistem ini, mulai dari pengklasifikasian biaya hingga proses akumulasinya.
SwaraWarta.co.id – Dalam dunia akuntansi manajemen, job-order costing adalah salah satu metode penentuan biaya yang digunakan untuk mengalokasikan biaya produksi pada pesanan individu. Pendekatan ini cocok untuk perusahaan yang memproduksi barang atau jasa berdasarkan pesanan khusus, seperti perusahaan manufaktur kecil, bengkel, atau proyek konstruksi. Artikel ini akan membahas secara detail klasifikasi dan akumulasi kos dalam sistem job-order costing, menjelaskan terminologi penting, dan bagaimana proses tersebut dilakukan.
Definisi Job-Order Costing
Job-order costing adalah metode akuntansi biaya yang menghitung biaya berdasarkan pesanan tertentu atau proyek individu. Dalam metode ini, setiap pesanan dianggap sebagai “job” atau pekerjaan yang memiliki karakteristik unik. Biaya untuk setiap pekerjaan dicatat secara terpisah sehingga memudahkan perusahaan menentukan harga jual dan mengevaluasi profitabilitas.
Metode ini melibatkan tiga komponen utama:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Klasifikasi kos dalam job-order costing bertujuan untuk memastikan bahwa semua elemen biaya produksi dihitung secara akurat. Berikut adalah penjelasan lebih rinci:
Biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung dengan pekerjaan tertentu. Contohnya:
Biaya yang tidak dapat dilacak secara langsung pada pekerjaan tertentu. Contohnya:
Overhead adalah bagian dari biaya tidak langsung yang dialokasikan menggunakan metode tertentu, seperti jam kerja mesin atau jam kerja tenaga kerja langsung. Dalam job-order costing, overhead dihitung berdasarkan tarif yang telah ditentukan sebelumnya (predetermined overhead rate).
Proses akumulasi kos dalam job-order costing melibatkan pencatatan semua elemen biaya untuk setiap pekerjaan atau pesanan. Berikut adalah tahapan utamanya:
Setiap biaya yang terjadi selama proses produksi dikumpulkan berdasarkan kategori berikut:
Setelah biaya dikumpulkan, langkah berikutnya adalah mengalokasikan biaya ke setiap pekerjaan. Metode alokasi biasanya berdasarkan:
Pada akhir periode, perusahaan membandingkan overhead yang dialokasikan dengan overhead aktual untuk memastikan tidak ada selisih material. Jika ada perbedaan, itu disebut sebagai overapplied atau underapplied overhead, yang kemudian disesuaikan dalam laporan keuangan.
Sebuah perusahaan furnitur menerima pesanan untuk 10 meja kayu khusus. Proses job-order costing melibatkan langkah-langkah berikut:
Total Biaya Pesanan = Rp2.000.000 (bahan) + Rp2.000.000 (tenaga kerja) + Rp1.000.000 (overhead) = Rp5.000.000.
Dengan mencatat biaya secara rinci, perusahaan dapat menentukan harga jual, misalnya dengan menambahkan margin keuntungan sebesar 20%, sehingga harga jual menjadi Rp6.000.000.
Dengan mengklasifikasikan dan mengakumulasi biaya secara rinci, perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif dan menguntungkan.
Job-order costing membantu manajer mengidentifikasi area yang memiliki potensi pemborosan atau biaya yang tidak efisien.
Metode ini memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi profitabilitas setiap pesanan, sehingga keputusan bisnis dapat lebih tepat sasaran.
Klasifikasi dan akumulasi kos dalam job-order costing memainkan peran penting dalam pengelolaan biaya produksi. Dengan memahami dan menerapkan pendekatan ini, perusahaan dapat mengoptimalkan penentuan harga, mengontrol biaya, dan meningkatkan profitabilitas. Job-order costing tidak hanya relevan bagi perusahaan manufaktur, tetapi juga sektor jasa yang menangani pesanan khusus.
Tenaga honorer yang gagal dalam Seleksi PPPK tahap 2 tahun 2024 masih memiliki secercah harapan.…
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) merupakan momen penting bagi siswa baru. MPLS 2025 menghadirkan teka-teki…
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) merupakan momen penting bagi siswa baru. MPLS menandai awal perjalanan…
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) merupakan momen krusial bagi siswa baru SD untuk beradaptasi dengan…
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) merupakan momen penting bagi siswa baru. Ini bukan hanya sekadar…
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) merupakan momen penting bagi anak-anak yang baru memasuki PAUD dan…