Facebook @Aday Afdal |
Swarawarta.co.id – 17 Agustusan identik dengan karnaval serta pagelaran kebudayaan rakyat serta lomba-lomba yang diadakan untuk memperingati momen bersejarah tahunan ini.
Karnaval biasanya menyajikan kostum-kostum tidak biasa untuk menyemarakkan 17 Agustusan ini, termasuk pemakaian kostum pakaian adat dari daerah masing-masing.
Pakaian adat yang digunakan dalam acara 17 Agustusan biasanya sangat beragam, merujuk kepada beragamnya pula adat-adat di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Merupakan pakaian adat khas yang dikenakan di masyarakat Aceh. Untuk pakaian yang dikenakan kaum prianya diberi nama Linto Baro, sementara untuk kaum perempuannya disebut Daro Baro
Linto Baro terdiri dari tiga bagian yang meliputi: penutup kepala (meukeutop), bagian tengah (meukasah), serta bagian bawah, celana cekak musang (sileuweu).
Daro Baro berupa baju kurung yang desainnya dipengaruhi budaya Melayu, Arab, dan China.
Merupakan pakaian adat yang berasal dari daerah Sumatera Barat. Biasanya pakaiannya didominasi oleh warna merah dengan banyak menyertakan aksesosoris juga penutup kepala.
Aksesosoris yang dimaksud bisa berupa selendang, penutup kepala, mahkota, kalung, gelang, dan aksesoris pelengkap lainnya.
Merupakan pakaian adat yang berasal dari Sumatera Utara, yang merupakan kain panjang yang memiliki perpaduan warna indah dan harmonis.
Warna dominannya biasanya terdiri dari warna merah, hitam, dan juga putih.
Merupakan pakaian adat yang berasal dari daerah Sumatera Selatan. Biasanya pakaian adat ini dipakai dalam acara sakral semacam pernikahan.
Nama Aesan Gede merujuk kepada Pulau Sumatera yang kerap diberi julukan sebagai Swarnadwipa atau bisa diartikan sebagai pulau emas.
Ini sesuai dengan perlengkapan yang digunakan dalam pakaian adat tersebut yang sangat menonjolkan perhiasan bertema keemasan.
Merupakan pakaian adat yang biasa digunakan pada acara-acara adat di daerah Kepulauan Riau.
Teluk Belanga lebih spesifik lagi sebagai istilah yang digunakan untuk pakaian adat yang dikenakan oleh kaum pria.
Bentuknya berkerah dan berkancing tep yang biasanya berwarna emas atau berwarna permata, dengan pergelangan tangan lebar serta longgar.
Berasal dari Riau, digunakan untuk acara-acara formal, serta acara yang bersifat kenegaraan.
Kebaya Laboh digunakan untuk kaum perempuan, sementara Kurung Cekak untuk kaum laki-lakinya.
Itulah beberapa jenis pakaian adat yang ada di Indonesia. Masih banyak lagi pakaian adat yang lain menurut daerah masing-masing.
Banyuwangi, kabupaten di ujung timur Pulau Jawa, semakin populer sebagai destinasi wisata alam yang menakjubkan.…
Menjaga kesehatan kulit wajah kini menjadi perhatian utama bagi banyak pria. Padatnya aktivitas, polusi udara,…
Pantai Rancabuaya di Garut Selatan menawarkan lebih dari sekadar pemandangan laut yang menawan. Lokasinya yang…
SwaraWarta.co.id - Menjelang bergulirnya Liga 1 musim 2025/2026, Arema FC resmi melepas empat pemain dari…
SwaraWarta.co.id - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan melakukan kunjungan kenegaraan ke Rusia pekan ini.…
Gunung Pancar, sebuah destinasi wisata alam yang terletak di Bogor, Jawa Barat, menawarkan pengalaman healing…