SwaraWarta.co.id – Dari mancanegara, minggu depan, Donald Trump akan dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat, dan tim transisi kepresidenannya telah merilis jadwal resmi untuk serangkaian acara yang akan berlangsung selama empat hari.
Acara ini mencakup berbagai kegiatan, mulai dari kembang api hingga pesta pelantikan yang eksklusif.
ADVERTISEMENT
.SCROLL TO RESUME CONTENT
Acara pelantikan sebagian besar akan berpusat di lapangan golf milik Trump di luar Washington, D.C., yang terletak di Virginia.
Salah satu kegiatan yang menarik perhatian adalah rapat umum “Make America Great Again” (MAGA) yang dijadwalkan pada malam sebelum pelantikan.
Selain itu, terdapat tiga pesta pelantikan resmi, jumlah yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan pelantikan presiden sebelumnya.
Komite Pelantikan Trump-Vance, yang bertanggung jawab atas perencanaan acara, telah mengumpulkan dana lebih dari $170 juta (sekitar Rp2,7 triliun) untuk mendukung acara ini.
Diperkirakan total penggalangan dana akan melebihi $200 juta (sekitar Rp3,2 triliun), menjadikannya salah satu pelantikan termahal dalam sejarah Amerika Serikat.
Meskipun dana yang terkumpul sangat besar, jumlah acara yang diadakan relatif lebih sedikit dibandingkan pelantikan sebelumnya.
Sebagai perbandingan, pelantikan Barack Obama pada tahun 2009 mencakup sepuluh pesta resmi, sementara Trump hanya mengadakan tiga.
Sebagian besar dana yang terkumpul akan digunakan untuk mendukung acara pelantikan dan operasionalnya, termasuk pertunjukan kembang api yang akan diadakan di klub golf Trump.
Ini berbeda dengan pelantikan Joe Biden, yang menggelar kembang api di National Mall, sebuah lokasi ikonik di Washington, D.C.
Pengeluaran untuk acara ini dilaporkan mencapai $37.000 (sekitar Rp604,3 juta) per menit.
Namun, hingga kini, Komite Pelantikan Trump belum memberikan komentar resmi terkait rincian penggalangan dana maupun perencanaan pengeluaran mereka.
Jadwal pelantikan mencakup berbagai kegiatan resmi dan seremonial yang dimulai dengan resepsi presiden.
Salah satu acara penting lainnya adalah upacara penghormatan di Pemakaman Nasional Arlington, yang akan diikuti oleh makan malam eksklusif dengan penerangan lilin.
Pada hari pelantikan, acara utama akan berlangsung di Capitol, tempat Trump akan mengambil sumpah sebagai Presiden Amerika Serikat.
Setelah itu, parade presiden akan digelar di sepanjang Pennsylvania Avenue, diikuti oleh sejumlah pesta pelantikan yang lebih kecil di Gedung Putih.
Acara puncak lainnya termasuk kebaktian di Gereja St. John dan upacara doa nasional yang dijadwalkan pada hari terakhir pelantikan.
Rangkaian kegiatan ini dirancang untuk menandai transisi kekuasaan secara resmi, sekaligus merayakan dimulainya masa jabatan Trump sebagai presiden ke-45 Amerika Serikat.
Berbeda dari pelantikan presiden lainnya yang biasanya berpusat di Washington, D.C., banyak acara pelantikan Trump yang diadakan di properti pribadi miliknya, seperti lapangan golf di Virginia.
Keputusan ini mencerminkan pendekatan yang lebih eksklusif dan personal.
Meskipun jumlah acara lebih sedikit, pelantikan ini tetap dirancang untuk meninggalkan kesan mendalam bagi para tamu VIP yang hadir.
Acara seperti makan malam lilin dan rapat umum MAGA diharapkan menjadi momen yang berkesan, tidak hanya bagi pendukung Trump tetapi juga bagi sejarah pelantikan presiden di Amerika Serikat.
Pelantikan Trump mencatatkan sejarah baru dalam beberapa aspek, baik dari segi penggalangan dana maupun pendekatan acara.
Sebagai contoh, pelantikan Obama pada 2009 yang menggelar sepuluh pesta resmi menunjukkan perayaan yang jauh lebih besar dalam skala nasional.
Sementara itu, pelantikan Trump lebih fokus pada eksklusivitas dengan jumlah acara yang lebih sedikit namun tetap megah.
Kembang api, yang menjadi salah satu daya tarik utama, juga dipindahkan dari lokasi umum seperti National Mall ke klub pribadi Trump.
Perubahan ini menunjukkan bagaimana pelantikan kali ini memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan pelantikan sebelumnya.
Dengan jadwal acara yang telah dirancang sedemikian rupa, pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat dipastikan akan menjadi momen bersejarah yang menarik perhatian dunia.
Rangkaian kegiatan mulai dari upacara resmi, parade presiden, hingga pesta pelantikan VIP mencerminkan perpaduan antara tradisi dan pendekatan baru yang lebih personal.
Meskipun beberapa pihak mengkritik jumlah acara yang lebih sedikit dan pengeluaran yang besar, pelantikan ini tetap menjadi simbol transisi kekuasaan yang penting dalam demokrasi Amerika Serikat.
Dengan dana yang terkumpul mencapai ratusan juta dolar, acara ini diharapkan meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang terlibat.***
