Swarawarta.co.id – Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, kini memperketat pengawasan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan bagi siswa sekolah dasar.
Langkah ini dilakukan menyusul laporan adanya puluhan siswa yang mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi makanan dari program tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang, Bambang Suryantoro Sudibyo, menyampaikan bahwa pihaknya telah menginstruksikan guru-guru untuk lebih proaktif dalam proses distribusi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ya, kasus keracunan pada siswa pada Senin (14/4) baru pertama kali terjadi. Oleh karena itu sebelum menu MBG didistribusikan pada siswa, pengelola akan memberikan sampel untuk dicicipi dulu oleh guru,” kata dia dikutip dari Antara, Kamis (17/4/2025).
Salah satu langkah preventif yang diambil adalah mewajibkan guru mencicipi terlebih dahulu menu MBG sebelum dibagikan kepada siswa.
Selain peran guru, ia juga menekankan pentingnya tanggung jawab vendor atau penyedia katering.
Menurutnya, pengelola makanan harus lebih teliti dan memperhatikan kualitas serta kebersihan makanan, mengingat tidak semua siswa memiliki toleransi yang sama terhadap jenis makanan yang disajikan.
“Kami mohon bagi yang bertugas memasak bisa memperhatikan kesehatan anak. Yang jelas, dengan adanya kasus keracunan pada siswa maka kami memperketat pengawasan menu MBG,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, Didiet Wisnuhardanto, mengungkapkan bahwa pihaknya segera turun tangan begitu menerima laporan kasus keracunan.
Tim dari Dinkes langsung melakukan penyelidikan epidemiologi dan mengambil sampel makanan untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium.
Berdasarkan data terakhir hingga 16 April 2025, tercatat sebanyak 60 siswa mengalami gejala yang mengarah pada keracunan makanan, seperti mual, muntah, dan sakit perut.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mengawal program MBG agar tetap berjalan dengan aman dan bermanfaat.
Evaluasi berkala serta peningkatan standar kebersihan dan nutrisi akan menjadi fokus utama ke depan guna memastikan program ini benar-benar mendukung tumbuh kembang siswa secara sehat dan aman.
“Penyebab masih dipelajari karena kami telah mengirim spesimen ke BP Labkesmas Semarang. Alhamdulillah, anak sudah sehat kembali dan bisa melakukan aktivitas pembelajaran di sekolah,”
SwaraWarta.co.id – Bagaimana sistem kepercayaan pada masa perundagian? Masa Perundagian, yang dikenal juga sebagai Zaman…
SwaraWarta.co.id - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali menerpa industri manufaktur Indonesia. PT Victory Chingluh…
SwaraWarta.co.id - Kapal Selam Otonom (KSOT) ini merupakan inovasi strategis yang 100 persen didesain dan diproduksi…
SwaraWarta.co.id – Bagaimana cara aktivasi Coretax yang benar? Coretax merupakan sistem administrasi layanan terbaru dari Direktorat…
SwaraWarta.co.id - Apakah Anda pernah khawatir menggunakan HP saat hujan deras disertai petir? Kekhawatiran ini…
SwaraWarta.co.id – Kali ini kita akan membahas soal sebutkan 5 contoh kewajiban yang harus dilakukan…