Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering terlibat dalam berbagai aktivitas komunikasi tanpa menyadari potensi kajian ilmiahnya. Artikel ini akan membahas fenomena komunikasi di media sosial, khususnya interaksi dalam grup diskusi daring, sebagai contoh konkrit bagaimana aktivitas komunikasi dapat diteliti secara ilmiah.
Salah satu fenomena komunikasi yang umum kita temui adalah interaksi di media sosial, terutama dalam grup diskusi daring. Lingkupnya luas, mulai dari grup komunitas penggemar hobi tertentu hingga grup diskusi politik atau isu sosial. Interaksi di platform ini menawarkan kesempatan unik untuk meneliti pembentukan norma sosial dan konstruksi identitas kelompok.
Dalam grup diskusi daring, norma sosial muncul dan berkembang melalui interaksi antar anggota. Norma ini bisa berupa aturan tertulis atau kesepakatan tak tertulis yang mengatur perilaku, penggunaan bahasa, dan respons terhadap pelanggaran. Contohnya, penggunaan emoji tertentu, gaya bahasa yang diterima, atau bahkan penggunaan bahasa gaul spesifik yang hanya dipahami anggota grup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penelitian dapat mengamati bagaimana norma ini terbentuk. Analisis konten percakapan, termasuk frekuensi penggunaan kata kunci, emoji, dan gaya bahasa tertentu, dapat memberikan wawasan berharga. Studi juga bisa meneliti reaksi anggota terhadap pelanggaran norma, bagaimana norma ditegakkan, dan bagaimana konsekuensi pelanggaran diberikan.
Penelitian tentang norma sosial ini dapat menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif melibatkan pengumpulan data numerik, seperti menghitung frekuensi penggunaan kata atau emoji tertentu. Pendekatan kualitatif melibatkan analisis mendalam terhadap isi percakapan, memahami nuansa makna di balik pesan tertulis.
Gabungan kedua pendekatan ini memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang bagaimana norma sosial terbentuk dan bagaimana peran mereka dalam mengatur interaksi dalam grup. Ini membantu peneliti untuk mendapatkan gambaran yang akurat dan detail.
Grup diskusi daring juga menjadi tempat bagi anggota untuk membangun dan memperkuat identitas kelompok mereka. Anggota menggunakan bahasa, cerita, dan simbol-simbol untuk membedakan diri dari kelompok lain dan memperkuat rasa kebersamaan. Penggunaan jargon internal, referensi dalam, atau meme-meme spesifik adalah contohnya.
Penelitian dapat menganalisis bagaimana bahasa dan simbol-simbol ini digunakan untuk membentuk identitas kelompok. Para peneliti dapat meneliti bagaimana anggota membangun rasa “kami” dan “mereka”, dan bagaimana perbedaan ini memengaruhi interaksi dan dinamika kelompok.
Misalnya, dalam grup diskusi daring pecinta kucing, anggota dapat menggunakan bahasa dan simbol tertentu untuk menunjukkan afiliasi mereka ke komunitas. Mereka mungkin menggunakan istilah-istilah khusus yang hanya dipahami oleh anggota grup, berbagi foto dan video kucing dengan gaya tertentu, atau menggunakan emoji kucing dengan cara unik.
Penelitian dapat menganalisis penggunaan bahasa dan simbol ini untuk memahami bagaimana anggota grup membangun identitas bersama dan bagaimana identitas tersebut memengaruhi cara mereka berinteraksi satu sama lain dan dengan kelompok luar.
Penting untuk meneliti bagaimana interaksi daring berdampak pada perilaku anggota di dunia nyata. Apakah partisipasi dalam grup diskusi daring tentang isu-isu sosial tertentu mendorong anggota untuk terlibat dalam aksi-aksi sosial di luar jaringan? Apakah komunikasi daring ini memperkuat atau melemahkan hubungan sosial di dunia nyata?
Penelitian dapat menyelidiki hubungan antara partisipasi dalam grup diskusi daring dan perilaku nyata. Ini dapat melibatkan survei, wawancara, atau studi kasus untuk mengukur tingkat keterlibatan anggota dalam aksi sosial di dunia nyata dan menelaah bagaimana interaksi daring berkontribusi pada partisipasi tersebut.
Berikut beberapa contoh pertanyaan penelitian yang dapat diajukan untuk meneliti fenomena komunikasi dalam grup diskusi daring:
Melalui penelitian ilmiah, kita dapat memahami lebih dalam bagaimana komunikasi di media sosial membentuk norma sosial, identitas kelompok, dan perilaku individu. Penelitian yang komprehensif dan metodologis yang tepat akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang dinamika komunikasi di era digital.
swarawarta.co.id - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melaporkan bahwa ada puluhan warga negara Indonesia (WNI)…
swarawarta.co.id - Resep mpasi bayam dapat dijadikan sebagai alternatif untuk menunjang kebutuhan makan si kecil…
swarawarta.co.id - Pantai Parangtritis merupakan salah satu destinasi wisata paling terkenal di Daerah Istimewa Yogyakarta.…
swarawarta.co.id - Artis pop dangdut jawa, Masdddho, batal tampil di acara pembukaan Grebeg Suro 2025.…
swarawarta.co.id - Polda Banten berhasil menggagalkan sindikat prostitusi di sebuah hotel di Kota Cilegon, Banten.…
swarawarta.co.id - Seorang wanita berinisial TS (53) warga Medan, Sumatera Utara, ditemukan tewas di kamar…