Budaya mencontek (Dok. Ist)
SwaraWarta.co.id – Feriyansyah, Kepala Bidang Litbang Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), mengungkapkan keprihatinannya mengenai budaya menyontek yang masih sering terjadi di kalangan siswa.
Ia menyebutkan bahwa kebiasaan ini menunjukkan rendahnya keinginan siswa untuk berpikir secara mandiri.
“Budaya menyontek ini sudah menjadi kebiasaan, sayang sekali kalau sampai disebut budaya,” ujar Feriyansyah
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menilai banyak siswa yang enggan berpikir kritis dan lebih memilih untuk menyalin jawaban orang lain.
Feriyansyah juga menekankan pentingnya budaya menghafal, setidaknya untuk memahami dasar-dasar pelajaran. Menurutnya, siswa harus dapat bertanggung jawab atas jawaban yang mereka berikan saat ujian atau mengerjakan tugas.
Selain itu, Feriyansyah juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap fenomena mahasiswa yang menyerahkan pembuatan skripsi kepada orang lain. “Mereka lebih memilih jalan pintas demi lulus dan mengabaikan proses berpikir,” katanya.
Sebagai solusi, Feriyansyah mengajak siswa dan mahasiswa untuk kembali berlatih berpikir kritis dan memiliki rasa tanggung jawab.
“Mereka mengabaikan proses berpikir dan lebih memilih jalan pintas demi lulus,” katanya.
SwaraWarta.co.id - Penerapan CASEL (Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning) dalam pembelajaran sosial emosional di…
SwaraWarta.co.id - Bagi para pekerja yang menantikan kabar gembira mengenai pencairan Bantuan Subsidi Upah (BSU),…
SwaraWarta.co.id – Mengapa sholat Jumat hanya untuk laki-laki? Sholat Jumat adalah ibadah wajib mingguan bagi…
SwaraWarta.co.id - PSSI kini bergerak serius dalam mewujudkan ambisi besar penyerang belia keturunan Bandung, Mauro…
Pemerintah kembali menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) tahun 2025, ditargetkan cair pada Juni-Juli. Setiap pekerja/buruh…
Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah resmi menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) tahap II tahun…