Media asing ramai memberitakan performa buruk bek Timnas Indonesia, Mees Hilgers, setelah penampilannya yang mengecewakan bersama klubnya, FC Twente. Kritikan pedas mengalir deras menyusul penampilannya yang dinilai jauh dari standar profesional dalam laga kontra Ajax Amsterdam, Minggu, 18 Mei 2025, yang berakhir dengan kekalahan FC Twente 0-2.
Salah satu momen krusial yang menjadi sorotan adalah blunder fatal Hilgers di babak pertama. Kesalahan ini berujung pada gol pembuka Ajax dan memicu reaksi keras, termasuk dari mantan pemain FC Twente sekaligus komentator sepak bola, Kenneth Perez.
Perez mengecam penampilan Hilgers yang menurutnya sangat mengecewakan. Ia menilai kesalahan individu Hilgers berdampak besar pada hasil pertandingan. Lebih jauh, Perez bahkan menyatakan bahwa performa Hilgers menurun drastis sejak bergabung dengan Timnas Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bukan hanya media Belanda, media internasional juga turut menyoroti insiden ini. Salah satunya adalah media Vietnam, Soha, yang menyorot Hilgers sebagai pemain dengan nilai pasar tertinggi di Asia Tenggara (9 juta euro) namun justru menuai kritik tajam karena penampilan buruknya.
“Mees Hilgers, pemain termahal di Asia Tenggara (9 juta euro), menghadapi kemarahan publik karena melakukan kesalahan besar yang menyebabkan kekalahan Twente FC,” tulis Soha. Soha juga menekankan betapa besarnya kekecewaan yang diungkapkan oleh Kenneth Perez.
Soha bahkan mengaitkan performa buruk Hilgers dengan statusnya sebagai pemain naturalisasi Timnas Indonesia. Mereka berpendapat tekanan tambahan ini mungkin berdampak negatif pada psikologis Hilgers.
Perez menambahkan bahwa sikap Hilgers juga berubah sejak menjadi pemain internasional. Hilgers tampak terlalu percaya diri, bahkan terkesan sombong, tanpa diimbangi dengan performa yang meyakinkan di lapangan.
Meskipun terdapat kritikan pedas atas penampilannya di laga melawan Ajax, penting untuk melihat performa Hilgers secara menyeluruh. Data menunjukkan bahwa ia berada di posisi ke-7 dari 19 bek U-23 dengan Progressive Carries terbanyak per 90 menit di 7 liga top Eropa. Ini menunjukkan potensi yang dimiliki Hilgers, namun hal ini tidak tercermin pada penampilannya yang terakhir.
Perlu dilakukan analisa lebih dalam mengenai faktor-faktor yang menyebabkan penurunan performa Hilgers. Apakah hanya karena tekanan bermain di Timnas Indonesia, atau ada faktor lain seperti cedera, masalah adaptasi, atau strategi tim yang kurang mendukung performanya?
Penampilan buruk Mees Hilgers di laga melawan Ajax Amsterdam menjadi sorotan media internasional. Kritik pedas mengemuka, tidak hanya soal performanya di lapangan, tetapi juga soal sikap dan mentalitasnya. Meski memiliki potensi besar, Hilgers perlu segera memperbaiki performanya dan mengatasi tekanan yang mungkin sedang dialaminya. Analisis yang lebih menyeluruh diperlukan untuk mengungkap penyebab penurunan performanya dan mencari solusi untuk mengembalikannya ke performa terbaiknya.
swarawarta.co.id - Bupati Temanggung, Agus Setyawan, telah mengambil langkah tegas untuk menghentikan praktik pungutan liar…
swarawarta.co.id - Relawan Bara JP mempertimbangkan ulang posisinya sebagai pendukung Presiden Joko Widodo jika beliau…
swarawarta.co.id - Sebuah kasus perundungan dan kekerasan terhadap perempuan terjadi di Pontianak, Kalimantan Barat. Seorang…
swarawarta.co.id - Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, telah menyebabkan gangguan…
Berencana liburan atau perjalanan dinas ke Kabupaten Asahan, Sumatera Utara? Jangan khawatir soal biaya! Kabupaten…
Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, lebih dari sekadar proyek pembangunan pusat pemerintahan baru.…