Berikut analisis hasil Ujian Pengantar Statistika Sosial dari 90 mahasiswa. Data menunjukan distribusi nilai yang menarik untuk dikaji lebih lanjut. Analisis ini akan mencakup perhitungan frekuensi relatif, interpretasi data, dan implikasi untuk peningkatan pembelajaran di masa depan.
Data mentah menunjukkan distribusi nilai sebagai berikut: Kelas 31-40 (2 mahasiswa), 41-50 (17 mahasiswa), 51-60 (13 mahasiswa), 61-70 (9 mahasiswa), 71-80 (26 mahasiswa), 81-90 (8 mahasiswa), dan 91-100 (15 mahasiswa).
Untuk analisis yang lebih mendalam, kita perlu menghitung frekuensi relatif. Frekuensi relatif dihitung dengan membagi frekuensi masing-masing kelas dengan total jumlah mahasiswa (90). Berikut tabel distribusi frekuensi relatif:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kelas | Frekuensi | Frekuensi Relatif
——- | ——– | ——–
31-40 | 2 | 0.022
41-50 | 17 | 0.189
51-60 | 13 | 0.144
61-70 | 9 | 0.100
71-80 | 26 | 0.289
81-90 | 8 | 0.089
91-100 | 15 | 0.167
Dari tabel di atas, terlihat dengan jelas proporsi mahasiswa pada setiap rentang nilai. Perhatikan bahwa frekuensi relatif menunjukkan persentase mahasiswa yang berada di setiap kelas interval.
Interpretasi data ini akan fokus pada tiga aspek utama: distribusi nilai, konsentrasi nilai, dan analisis kelompok nilai. Dengan memahami ketiga aspek ini, kita dapat menarik kesimpulan yang lebih komprehensif.
Distribusi nilai menunjukkan rentang nilai yang dicapai oleh mahasiswa. Kelas 71-80 memiliki frekuensi relatif tertinggi (28,9%), menunjukkan banyak mahasiswa berkumpul di rentang nilai ini. Sebaliknya, kelas 31-40 memiliki frekuensi relatif terendah (2,2%), menunjukkan sedikit mahasiswa yang mendapatkan nilai sangat rendah.
Konsentrasi nilai menunjukkan di mana sebagian besar nilai mahasiswa berkumpul. Data menunjukkan konsentrasi nilai yang cukup tinggi pada rentang nilai menengah ke atas. Hampir setengah dari mahasiswa (47,8%) berada di rentang 41-80.
Kita dapat mengelompokkan nilai menjadi tiga kategori: rendah (31-50), sedang (51-80), dan tinggi (81-100). Analisis ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang sebaran kemampuan mahasiswa.
Pola distribusi nilai cenderung mendekati distribusi normal, namun sedikit condong ke kiri (negatif). Hal ini menunjukkan kecenderungan lebih banyak mahasiswa memperoleh nilai di atas rata-rata.
Implikasi dari data ini sangat penting untuk perbaikan proses pembelajaran. Keberhasilan sebagian besar mahasiswa menunjukkan metode pembelajaran yang efektif. Akan tetapi, perhatian khusus perlu diberikan kepada 2,2% mahasiswa yang mendapatkan nilai sangat rendah. Hal ini dapat dilakukan melalui bimbingan tambahan atau penyesuaian metode pembelajaran.
Potensi mahasiswa unggul (25,6%) juga perlu diperhatikan dan dikembangkan melalui program pengayaan atau kesempatan belajar lanjutan. Secara keseluruhan, data ini memberikan gambaran komprehensif tentang kinerja mahasiswa dan dapat digunakan sebagai dasar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di masa depan.
Kesimpulannya, analisis ini memberikan gambaran yang lengkap dan mendalam tentang hasil ujian Pengantar Statistika Sosial. Dengan memahami distribusi nilai, konsentrasi nilai, dan implikasi data, kita dapat merencanakan strategi pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.
SwaraWarta.co.id – Disimak baik-baik, kali ini kita akan membahas apa langkah pertama dalam pengembangan rencana…
SwaraWarta.co.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Arso Sadewo, Komisaris Utama PT Inti Alasindo Energy…
SwaraWarta.co.id - Nyeri kaki sering dianggap sepele, terutama oleh wanita, padahal kondisi ini bisa jadi…
SwaraWarta.co.id - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian secara resmi membuka kegiatan retret kepala daerah…
SwaraWarta.co.id - Pada hari Senin, 23 Juni 2025, harga Bitcoin berada di kisaran US $101.846, mengalami…
SwaraWarta.co.id – Bagaimana cara pinjam uang di Aplikasi DANA? Di era digital, kebutuhan akan layanan…