SwaraWarta.co.id – Pernahkah Anda mendengar istilah “keku-keku” saat sedang berselancar di media sosial atau berbincang dengan teman? Di Indonesia yang kaya akan keragaman bahasa daerah dan slang, munculnya istilah-istilah unik sering kali membuat kita penasaran.
Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai apa arti keku-keku, asal-usulnya, serta bagaimana istilah ini digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Mengenal Makna Keku-Keku
Secara harfiah, istilah keku-keku memiliki akar kuat dalam bahasa daerah di wilayah Indonesia Timur, khususnya di Papua dan Maluku. Namun, maknanya bisa bergeser tergantung pada konteks pembicaraan.
ADVERTISEMENT
.SCROLL TO RESUME CONTENT
Berikut adalah beberapa interpretasi umum dari istilah keku-keku:
- Merujuk pada Jenis Serangga (Kumbang Sagu)
Dalam konteks biologis dan kuliner tradisional di Papua, “keku” sering kali merupakan sebutan lokal untuk Kumbang Sagu atau larva yang sudah dewasa. Serangga ini sangat lekat dengan kehidupan masyarakat yang mengonsumsi sagu sebagai makanan pokok. Keku-keku dalam konteks ini adalah bagian dari ekosistem hutan sagu yang sangat penting.
- Gerakan atau Bunyi Tertentu
Dalam beberapa dialek, keku-keku juga bisa digunakan untuk menggambarkan gerakan yang berulang atau bunyi yang dihasilkan oleh benda tertentu. Pengulangan kata (reduplikasi) dalam bahasa Indonesia sering kali menunjukkan sesuatu yang terjadi berkali-kali atau bersifat jamak.
- Istilah dalam Bahasa Gaul dan Media Sosial
Seperti banyak istilah viral lainnya, keku-keku mulai masuk ke ranah media sosial (seperti TikTok atau Instagram). Di sini, maknanya bisa menjadi lebih luas—mulai dari istilah sayang, sebutan untuk sesuatu yang lucu, hingga sekadar kata pelengkap dalam sebuah lagu atau tarian yang sedang tren.
Mengapa Istilah Keku-Keku Menjadi Viral?
Viralnya sebuah istilah daerah biasanya dipicu oleh beberapa hal:
- Musik dan Lagu: Banyak lagu daerah dengan irama catchy yang menggunakan kata keku-keku, sehingga orang dari luar daerah mulai ikut menggunakannya.
- Konten Kreator: Influencer yang menggunakan bahasa daerah dalam videonya sering kali membuat penonton penasaran dengan arti kata tersebut.
- Keunikan Fonetik: Kata “keku-keku” terdengar unik dan mudah diingat di telinga masyarakat umum.
Jadi, apa arti keku-keku? Secara mendasar, istilah ini berakar dari kekayaan budaya Indonesia Timur yang merujuk pada elemen alam (kumbang/serangga) atau bunyi-bunyian tertentu. Namun, dalam penggunaan modern, ia telah bertransformasi menjadi identitas budaya yang menunjukkan keunikan ekspresi masyarakat lokal.
Memahami istilah seperti ini bukan hanya menambah kosakata kita, tetapi juga memperluas wawasan kita terhadap betapa beragamnya budaya yang ada di nusantara.

















