Tragedi Jeju Air: Kecelakaan Maut di Bandara Muan yang Merenggut Ratusan Nyawa

- Redaksi

Sunday, 29 December 2024 - 19:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Diberitakan, insiden tragis kembali mencoreng dunia penerbangan di penghujung tahun 2024.

Pesawat komersial milik maskapai penerbangan Jeju Air dengan catatan 181 penumpang mengalami kecelakaan tragis di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, pada hari Minggu, 29 Desember 2024, sekitar pukul 09.27 pagi.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hingga sore hari waktu setempat, lebih dari 150 orang dilaporkan tewas dalam peristiwa ini, menurut laporan Reuters.

Sementara itu, hanya dua orang yang berhasil ditemukan dalam kondisi selamat, ungkap badan pemadam kebakaran setempat.

Menurut laporan Yonhap News, pesawat Jeju Air tersebut berangkat dari Bangkok, Thailand, dengan tujuan akhir Bandara Internasional Muan.

Pesawat dijadwalkan mendarat pada pukul 9.07 pagi waktu setempat. Namun, upaya pendaratan pertama tidak berjalan mulus, memaksa pilot mencoba mendarat kembali.

Baca Juga :  Korsel dan Korut Kembali Memanas, Ancaman Perang Menghantui Semenanjung Korea

Dalam proses pendaratan darurat, pesawat tampaknya mengalami kesulitan mengurangi kecepatan.

Akibatnya, pesawat melampaui batas landasan pacu dan menghantam pagar pembatas sebelum akhirnya menabrak sebuah bangunan di tepi luar bandara.

Kecelakaan ini sendiri menyebabkan kerusakan parah pada bagian badan pesawat, terutama bagian lambung, yang kemudian memicu kebakaran hebat pada pesawat.

Otoritas Bandara Muan menyatakan bahwa kecelakaan tersebut kemungkinan besar dipicu oleh kegagalan fungsi roda pendaratan.

Berdasarkan laporan awal, roda pendaratan pesawat diduga tidak berfungsi dengan baik saat pendaratan darurat dilakukan.

Beberapa saksi mata melaporkan bahwa roda pesawat terlihat tidak aktif sebelum menyentuh landasan.

Sementara itu, muncul spekulasi bahwa kegagalan roda pendaratan mungkin disebabkan oleh tabrakan dengan burung yang terjadi selama penerbangan.

Baca Juga :  8 Tips Rutinitas Perawatan untuk Wajah: Rahasia Kulit Sehat Bercahaya

Meski demikian, penyebab pasti kecelakaan masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang.

Kondisi di lokasi kejadian sangat mengerikan. Tim evakuasi yang tiba di lokasi menemukan sebagian besar badan pesawat telah hancur berantakan, dengan puing-puing berserakan di sekitar tempat kecelakaan.

Api yang berkobar cepat dan besar membuat proses evakuasi menjadi semakin menyulitkan.

Insiden ini menjadi salah satu tragedi penerbangan terburuk di Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir.

Jeju Air, maskapai yang dikenal sebagai salah satu operator penerbangan berbiaya rendah di kawasan Asia Timur, kini menghadapi sorotan tajam terkait prosedur keselamatan mereka.

Hingga berita ini diturunkan, tim penyelidik dari berbagai lembaga, termasuk otoritas penerbangan Korea Selatan dan pakar internasional, telah diterjunkan untuk mengumpulkan bukti dan menganalisis penyebab utama kecelakaan.

Baca Juga :  Sopir Pajero yang Tabrak Truk hingga Tewaskan 4 Orang Akhirnya Buka Suara, Begini Katanya!

Fokus utama mereka adalah memeriksa kondisi teknis pesawat, termasuk sistem roda pendaratan dan mesin, serta meninjau catatan komunikasi terakhir antara pilot dan menara pengawas.

Kecelakaan ini juga memunculkan kembali perdebatan mengenai pentingnya peningkatan standar keselamatan penerbangan, terutama bagi maskapai berbiaya rendah yang sering kali menghadapi tekanan untuk menekan biaya operasional.

Banyak pihak menyerukan agar investigasi dilakukan secara transparan dan menyeluruh guna mencegah tragedi serupa terulang di masa depan.

Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, sekaligus menjadi pengingat bahwa keselamatan penerbangan harus selalu menjadi prioritas utama.

Dunia penerbangan kini menantikan hasil investigasi yang diharapkan dapat memberikan jawaban atas penyebab kecelakaan yang merenggut begitu banyak nyawa ini.***

Berita Terkait

Cara Melihat Hasil Pengumuman UMPTKIN 2025, Calon Mahasiswa Wajib Tahu!
Jangan Sampai Ketinggalan! Panduan Lengkap Cara Daftar Ulang UMPTKIN
Menikmati Kuliner Lezat di Tepi Danau di Bistora Rawa Pening
Program Makan Bergizi Gratis Jangkau Lebih dari 5,5 Juta Warga Indonesia
Udara Tercemar, KLH Tindak Tegas PT MPI di Cikarang Timur
PBB Gelar Konferensi di Spanyol, Bahas Krisis Dana Pembangunan Global
Pemprov Jatim Susun Regulasi Sumbangan Pendidikan, DPRD Minta Asas Keadilan Dijaga
Presiden Prabowo Subianto Tekankan Pentingnya Kerja Keras dan Pengabdian kepada Rakyat

Berita Terkait

Monday, 30 June 2025 - 17:33 WIB

Cara Melihat Hasil Pengumuman UMPTKIN 2025, Calon Mahasiswa Wajib Tahu!

Monday, 30 June 2025 - 17:25 WIB

Jangan Sampai Ketinggalan! Panduan Lengkap Cara Daftar Ulang UMPTKIN

Monday, 30 June 2025 - 15:52 WIB

Program Makan Bergizi Gratis Jangkau Lebih dari 5,5 Juta Warga Indonesia

Monday, 30 June 2025 - 15:41 WIB

Udara Tercemar, KLH Tindak Tegas PT MPI di Cikarang Timur

Monday, 30 June 2025 - 15:35 WIB

PBB Gelar Konferensi di Spanyol, Bahas Krisis Dana Pembangunan Global

Berita Terbaru

Piala Presiden 2025 (Dok. Ist)

Olahraga

Penjualan Tiket Piala Presiden 2025 Resmi Dibuka Hari Ini

Monday, 30 Jun 2025 - 18:25 WIB

Kapan MPLS SMA 2025

Pendidikan

Kapan MPLS SMA 2025? Berikut ini Prediksi Jadwal Terbarunya!

Monday, 30 Jun 2025 - 17:46 WIB