The post Imbas Somasi Supriyani, Kemendagri Bakal Panggil Bupati Konawe Selatan appeared first on SwaraWarta.co.id.
]]>“Kami akan panggil semua untuk minta penjelasan,” kata Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto, Sabtu (9/11) saat ditanya apakah akan memanggil bupati atau tidak.
Somasi ini muncul setelah Supriyani mengaku mengalami tekanan untuk menyetujui kesepakatan damai dalam kasus dugaan pemukulan terhadap seorang siswa yang diketahui merupakan anak seorang polisi.
Dalam pengakuannya, Supriyani juga menyebut adanya dugaan pemerasan yang terjadi dalam proses penyelesaian masalah ini.
Meskipun tidak menyebutkan secara spesifik waktu pemanggilan, Menteri Dalam Negeri Bima Arya mengatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara terkait hal tersebut.
Somasi ini dikeluarkan oleh Kabag Hukum Pemkab Konawe Selatan, Suhardi, pada tanggal 6 November, dengan tujuan untuk memastikan bahwa proses mediasi yang dipimpin oleh Bupati Konawe Selatan berjalan tanpa adanya paksaan atau intimidasi terhadap Supriyani.
Pemkab Konawe Selatan menganggap bahwa Supriyani telah mencemarkan nama baik Bupati setelah mencabut kesepakatan damai dalam kasus kekerasan yang melibatkan anak polisi, dengan alasan bahwa ia merasa dipaksa saat menandatangani surat perdamaian tersebut.
The post Imbas Somasi Supriyani, Kemendagri Bakal Panggil Bupati Konawe Selatan appeared first on SwaraWarta.co.id.
]]>The post Imbas Kasus Dugaan Penganiayaan Guru Honorer Konawe, Camat Baito Dicabut appeared first on SwaraWarta.co.id.
]]>Kombes Dody, Direktur Kriminal Umum Polda Sultra, mengonfirmasi bahwa kasus ini sedang ditangani oleh Tim Labfor.
“Kami sudah komunikasi dengan Labfor Makassar,” ujarnya di Kendari, Selasa (29/10/2024).
Dalam konferensi pers yang diadakan di Polsek Baito, sopir mobil dinas tersebut juga dihadirkan untuk memberikan keterangan.
“Ini kan dua-duanya warga desa di sana (Baito). Siapapun itu harus damai. Sehingga untuk Camat Baito saya tarik (nonaktifkan) dulu. Saya tugaskan dari Eselon II untuk membantu menyelesaikan,” kata Surunuddin di Konawe Selatab, Selasa (29/10/2024)
Di sisi lain, Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga, telah mencopot Sudarsono dari posisinya sebagai camat Baito.
“Camat tidak pernah menyampaikan atau menginformasikan. Sudah viral di mana-mana, saya hanya mendengar dari informasi. Jadi kita tarik, kita tugaskan Eselon II untuk menyelesaikan,” ujarnya.
Hal ini terkait dengan kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan Supriyani terhadap seorang siswa, D, yang merupakan anak seorang polisi.
Surunuddin menunjuk Ivan Ardiansyah, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, untuk mengisi jabatan camat sementara, guna membantu menyelesaikan konflik antara Supriyani dan pihak korban.
Bupati menekankan bahwa pencopotan Sudarsono disebabkan oleh kurangnya komunikasi mengenai penanganan kasus di wilayahnya.
“Langkah-langkah ini saya ambil, bukan berarti camat tidak mampu, tapi agar lebih mumpuni persoalan ini diselesaikan. Apalagi Pak Kasat Pol PP kan mantan camat juga. Di samping itu, agar koordinasi bisa berjalan baik,” sambung Surunuddin.Menurutnya, penyelesaian masalah yang kini menjadi sorotan di media sosial akan sulit tercapai jika ada pihak yang tidak netral dalam proses ini.
“Ini kan masyarakat Baito mereka. Jadi kita perlakukan sama, sebenarnya mudah saja menyelesaikan ini karena isteri Aipda Wibowo Hasyim kan ASN, bu guru Supriyani kan pegawai kita juga,” ujarnya.
The post Imbas Kasus Dugaan Penganiayaan Guru Honorer Konawe, Camat Baito Dicabut appeared first on SwaraWarta.co.id.
]]>