Mengenal Lebih Dekat Sindrom Neuropati |
SwaraWarta.co.id – Neuropati adalah suatu kondisi yang melibatkan gangguan pada saraf di tubuh, menyebabkan berbagai gejala seperti nyeri, kesemutan, kram otot, hingga kesulitan buang air kecil.
Memahami penyebab neuropati penting untuk menentukan pengobatan yang tepat. Berikut ini akan dibahas lebih lanjut mengenai neuropati, termasuk penyebab, gejala, dan pengobatannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Neuropati perifer disebabkan oleh gangguan atau kerusakan pada saraf di luar otak dan saraf tulang belakang. Beberapa penyebabnya meliputi:
– Diabetes
– Cedera atau tekanan pada saraf akibat jatuh, kecelakaan, atau gerakan berulang
– Kekurangan vitamin B1, B3, B6, B12, dan E
– Penyakit autoimun seperti lupus atau rheumatoid arthritis
– Infeksi virus atau bakteri seperti hepatitis B dan C, HIV, atau penyakit Lyme
– Tumor atau kanker
Neuropati kranial terjadi akibat gangguan pada salah satu dari 12 saraf kranial di kepala. Beberapa penyebab neuropati kranial meliputi:
– Peningkatan tekanan di dalam otak
– Infeksi
– Kanker
– Kelainan lahir
– Gangguan pembuluh darah
– Penyakit autoimun
Gejala neuropati bervariasi tergantung pada jenis, jumlah, dan area saraf yang terganggu. Beberapa gejala umum meliputi:
– Kesemutan
– Mati rasa, terutama di tangan dan kaki
– Perubahan sensor perasa seperti nyeri parah
– Sensasi terbakar
– Perasaan seperti memakai kaus kaki atau sarung tangan
– Lemas pada otot
– Otot berkedut
– Kram otot
– Kesulitan berjalan atau menggerakkan tangan atau kaki
– Tekanan darah atau detak jantung tidak normal
– Pusing saat berdiri
– Gangguan pencernaan
– Kesulitan buang air kecil
– Disfungsi seksual
– Keringat berlebihan
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan pasien. Beberapa tes penunjang seperti tes darah, pemindaian, elektromiografi, dan biopsi saraf mungkin diperlukan untuk mendukung diagnosis.
Pengobatan neuropati disesuaikan dengan penyebabnya. Beberapa metode pengobatan melibatkan:
– Obat pereda nyeri
– Antidepresan
– Opioid
– Antikonvulsan
– Fisioterapi
– Terapi okupasi
– TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation)
– Pertukaran plasma darah
– Berolahraga teratur
– Konsumsi makanan bergizi
– Berhenti merokok
Komplikasi neuropati bervariasi sesuai dengan penyebabnya. Neuropati diabetik dapat menyebabkan luka diabetes di kaki, sementara neuropati akibat sindrom Guillain-Barre dapat mengakibatkan kelumpuhan permanen.
Langkah pencegahan tergantung pada penyakit atau kondisi yang mendasarinya. Pencegahan terhadap neuropati diabetik melibatkan pengelolaan diabetes, sedangkan pencegahan neuropati akibat tekanan berulang termasuk penggunaan alat pelindung di tempat kerja.
Jika Anda mengalami gejala neuropati, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
SwaraWarta.co.id - Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2025 merupakan program pemerintah yang memberikan bantuan tunai sebesar Rp600.000 kepada…
SwaraWarta.co.id - Huawei Pura 80 Pro telah resmi diluncurkan di berbagai negara, termasuk Indonesia, dan…
SwaraWarta.co.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengonfirmasi telah menerima pengembalian sejumlah uang dari Ustaz Khalid…
SwaraWarta.co.id – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Perekonomian sedang mematangkan Program Magang Nasional khusus bagi lulusan…
SwaraWarta.co.id - Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, nama Indoxxi dan LK21 sudah tidak asing lagi.…
SwaraWarta.co.id – Mengapa Pancasila disebut sebagai ideologi terbuka? Pancasila sering disebut sebagai ideologi terbuka. Ini…