Sumber foto: jakarta.com |
Swarawarta.com– Solo adalah salah satu kota wisata di Jawa yang terkenal dengan keindahan budayanya, selain keraton dan candi-candi yang bersejarah, kota ini juga menawarkan tempat wisata menarik De Tjolomadoe.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dibangun pada tahun 1861 oleh Mangkunegoro IV, Pabrik Gula Colomadu merupakan saksi bisu industri gula di masa lampau. Kini, dengan sentuhan revitalisasi, De Tjolomadoe menghidupkan kembali sejarah tersebut. Pengunjung dapat menyusuri jejak masa lalu industri gula melalui tur edukatif yang disediakan.
Baca Juga: Bagaimana Mengatur Komposisi Penataan Karya Seni Rupa Tiga Dimensi dalam Pameran Seni Rupa
Berlokasi di jantung Karanganyar, Jawa Tengah, De Tjolomadoe memiliki daya tarik yang unik sebagai situs warisan sejarah yang telah diubah menjadi pusat kebudayaan dan rekreasi.
Dengan bangunan berarsitektur kolonial yang telah direstorasi dengan indah, tempat ini menawarkan pengalaman imersif melalui tur edukatif yang mengungkap kisah industri gula di masa kolonial. Di samping itu, De Tjolomadoe juga memiliki daya tarik lainnya seperti;
De Tjolomadoe juga menawarkan beragam spot foto yang estetik. Dari struktur bangunan kuno yang megah hingga instalasi seni modern, setiap sudutnya adalah kesempatan untuk mengabadikan momen.
Baca Juga: Savana Gunung Bromo Diduga Terbakar Karena Manusia, Ini Kata KLHK
Tak hanya sejarah dan keindahan, De Tjolomadoe juga menyajikan kelezatan kuliner lokal dalam suasana pabrik modern. Pengunjung dapat menikmati berbagai pilihan makanan sambil merasakan atmosfer unik dari bangunan bersejarah ini.
Pengunjung dapat mengikuti tur sejarah untuk mempelajari lebih lanjut tentang industri gula di Indonesia dan peran penting Pabrik Gula Colomadu di masa lalu. Selain itu, berbagai pertunjukan seni dan budaya sering diadakan di sini, memberikan kesempatan untuk menyaksikan kekayaan tradisi lokal.
De Tjolomadoe juga sering menjadi tuan rumah untuk berbagai acara, seperti pameran seni, konser musik, dan workshop kreatif. Ini adalah kesempatan bagi pengunjung untuk terlibat langsung dan mendapatkan pengalaman baru.
Baca Juga: Mengapa Indonesia Disebut Negara Kepulauan? Begini Penjelasannya!
Letaknya yang strategis membuat rute menuju De Tjolomadoe mudah diakses oleh pengunjung. Hanya memerlukan waktu lima menit jika berangkat dari Bandara Internasional Adi Sumarmo, sedangkan dari Alun-alun Kidul Surakarta waktu tempuhnya sekitar 30 menit.
Dengan harga tiket masuk yang terjangkau, Rp30,000 hingga Rp40,000, dan jam operasional dari pukul 10.00 hingga 17.00, tempat ini menjanjikan pengalaman wisata yang tak hanya menyenangkan tetapi juga mengedukasi.
Jaminan sosial merupakan pilar penting dalam membangun kesejahteraan masyarakat. Negara bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan…
Gaya belajar merupakan pendekatan individu dalam menerima, memproses, dan mengingat informasi. Pemahaman tentang gaya belajar…
Bagaimana Anda selama ini menjadi guru? Apakah Anda sudah memahami Experiential Learning dan menerapkannya? Pertanyaan…
Pandemi Covid-19 telah memaksa perubahan besar dalam kehidupan manusia di seluruh dunia. Respons pemerintah dan…
Artikel ini membahas kunci jawaban cerita reflektif Modul 2 PPG 2025 tentang pengalaman mengajar dan…
Pandemi Covid-19 telah memaksa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat global. Perubahan ini, sebagian besar direncanakan,…