Peringatan Hari Pahlawan: Profil Tokoh-Tokoh Pejuang Pemberani dalam Pertempuran Surabaya yang Menginspirasi Generasi Muda

- Redaksi

Wednesday, 8 November 2023 - 23:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Peringatan Hari Pahlawan: Profil Tokoh-Tokoh Pejuang Pemberani dalam Pertempuran Surabaya yang Menginspirasi Generasi Muda

SwaraWarta.co.id Hari Pahlawan, diperingati setiap tanggal 10 November, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia. 

Peringatan ini menghormati perjuangan hebat yang terjadi dalam Pertempuran Surabaya pada November 1945. 

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada saat itu, para pejuang Indonesia, bersama dengan milisi pro-kemerdekaan, menghadapi pasukan Inggris yang mencoba untuk kembali menjajah Indonesia.

Pertempuran Surabaya adalah salah satu konflik paling hebat dalam revolusi nasional Indonesia, yang juga menjadi simbol perlawanan bangsa terhadap kolonialisme. 

Inilah kisah-kisah pahlawan yang berperan penting dalam peristiwa tersebut:

Bung Tomo (Sutomo)

Bung Tomo, atau Sutomo, lahir pada 3 Oktober 1920 di Surabaya. Peran besar Bung Tomo dalam Pertempuran 10 November 1945 adalah melalui pidatonya yang membangkitkan semangat rakyat Surabaya untuk melawan penjajah. 

Baca Juga :  Ciri Khusus dari Pola Fraktal, Simak Penjelasannya!

Frasa “Merdeka atau Mati” yang diucapkannya telah menjadi ikonik dan memotivasi para pejuang sebelum pertempuran dimulai. Selain itu, Bung Tomo memimpin Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI) selama pertempuran.

Mayjen Sungkono

Mayjen Sungkono, saat pertempuran berlangsung, menjabat sebagai Komandan Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang bertanggung jawab atas pertahanan kota. 

Dia memberikan semangat kepada pejuang melalui pidatonya, baik melalui radio maupun pertemuan langsung. 

Mayjen Sungkono tidak hanya memberi komando, tetapi juga memimpin langsung pertempuran, yang membuat Surabaya mendapat julukan “Kota Pahlawan.”

Gubernur Suryo (Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo)

Gubernur Suryo, Gubernur Jawa Timur saat itu, memainkan peran penting dalam memimpin pertempuran melawan pasukan Inggris. 

Pidatonya yang terkenal dengan sebutan ‘Komando Keramat’ memotivasi para pejuang dan rakyat Surabaya.

Baca Juga :  Kesabaran dalam Menaati Allah SWT: Sabar dalam Ketaatan

KH Hasyim Asy’ari

KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), memegang peran penting dalam Pertempuran Surabaya. Ia mengeluarkan fatwa ‘Resolusi Jihad’ pada 22 Oktober 1945, yang memuat kewajiban berjihad untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pidato Bung Tomo terinspirasi dari fatwa ini.

Mayjen Moestopo

Mayjen Moestopo adalah salah satu tokoh yang mengikuti Pertempuran Surabaya. Sebelum pertempuran, ia mengikuti pelatihan tentara Pembela Tanah Air (PETA) angkatan kedua di Bogor, Jawa Barat. 

Setelah pelatihan, ia diangkat sebagai komandan kompi di Sidoarjo dan ikut serta dalam menghadang pasukan Inggris sebelum pertempuran meletus.

HR Mohammad Mangoendiprodjo

HR Mohammad Mangoendiprodjo memimpin Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan memegang peran penting dalam Pertempuran Surabaya. 

Pada 10 November, ia berperan sebagai wakil Indonesia dalam kontak biro dengan pasukan Inggris di Surabaya. Tindakan tersebut memicu pecahnya pertempuran, termasuk penembakan terhadap AWS Mallaby.

Baca Juga :  Sebutkan dan Jelaskan Ciri-Ciri Orang Beriman Lengkap dengan Dalilnya

Abdul Wahab Saleh

Abdul Wahab Saleh adalah seorang fotografer dari Antara yang berhasil mengabadikan momen bersejarah perobekan bendera Belanda dan peristiwa heroik Arek-Arek Suroboyo dalam Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. 

Fotonya menjadi saksi bisu dari perjuangan dan perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Surabaya.

Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 adalah momen epik dalam sejarah Indonesia. Para pahlawan ini, bersama dengan banyak pahlawan lainnya, mengorbankan segalanya untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa. 

Hari Pahlawan adalah waktunya bagi kita untuk menghormati jasa mereka dan mengenang perjuangan berdarah yang mereka lakukan demi Indonesia merdeka. 

Semoga kisah-kisah pahlawan ini tetap hidup dan memberikan inspirasi kepada generasi-generasi mendatang.

Berita Terkait

Jaminan Sosial: Pilar Perlindungan Ekonomi-Sosial, Wajib Negara
MANAKAH Pernyataan Yang Paling Tepat Mengenai Hubungan Antara Gaya Belajar Dan Tahapan Dalam Model Kolb?
BAGAIMANA Anda Selama Ini Menjadi Guru? Apakah Anda Sudah Memahami Experiential Learning Dan Menerapkannya?
WACANA Dikutip Sebagian Dari https://lsfdiscourse.org/rekayasa-sosial-dan-pandemi/ Berdasarkan Wacana Di Atas a. Kemukakan Pendapat Anda Tentang
KUNCI Jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PPG 2025: Bagaimana Anda Selama Ini Menjadi Guru? Apakah Anda Sudah Memahami Experiential Learning
KEMUKAKAN Pendapat Anda Tentang Keterkaitan Perubahan Direncanakan Dengan Rekayasa Sosial, Analisislah Bentuk Rekayasa Sosial Yang Terjadi
KUNCI Jawaban Modul 3.3 Pembuatan Chatbot Santri Pelatihan Short Course: Mahir Artificial Intelligence Pintar Kemenag
UNTUK Mempertajam Pemahaman Anda Mengenai Experiential Learning, Anda Memerlukan Orang Lain Yang Dapat Menjadi Inspirasi

Berita Terkait

Tuesday, 17 June 2025 - 17:39 WIB

Jaminan Sosial: Pilar Perlindungan Ekonomi-Sosial, Wajib Negara

Tuesday, 17 June 2025 - 17:29 WIB

MANAKAH Pernyataan Yang Paling Tepat Mengenai Hubungan Antara Gaya Belajar Dan Tahapan Dalam Model Kolb?

Tuesday, 17 June 2025 - 17:24 WIB

BAGAIMANA Anda Selama Ini Menjadi Guru? Apakah Anda Sudah Memahami Experiential Learning Dan Menerapkannya?

Tuesday, 17 June 2025 - 17:19 WIB

WACANA Dikutip Sebagian Dari https://lsfdiscourse.org/rekayasa-sosial-dan-pandemi/ Berdasarkan Wacana Di Atas a. Kemukakan Pendapat Anda Tentang

Tuesday, 17 June 2025 - 17:14 WIB

KUNCI Jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PPG 2025: Bagaimana Anda Selama Ini Menjadi Guru? Apakah Anda Sudah Memahami Experiential Learning

Berita Terbaru

Pendidikan

Jaminan Sosial: Pilar Perlindungan Ekonomi-Sosial, Wajib Negara

Tuesday, 17 Jun 2025 - 17:39 WIB