Lifestyle

Tension Pneumothorax: Penyebab, Gejala, dan Penanganan

SwaraWarta.co.idTension pneumothorax adalah kondisi medis yang serius dan memerlukan penanganan segera.

Kondisi ini terjadi ketika udara terperangkap di ruang pleura, yakni ruang antara paru-paru dan dinding dada, sehingga menyebabkan tekanan yang meningkat di dalam dada.

Tekanan ini dapat mengganggu fungsi paru-paru dan jantung, bahkan dapat mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan cepat.

ADVERTISEMENT

.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penyebab Tension Pneumothorax

Pneumothorax biasanya disebabkan oleh cedera dada yang parah, seperti patah tulang rusuk atau luka tusuk yang merobek pleura.

Kondisi ini juga bisa terjadi sebagai komplikasi dari prosedur medis seperti ventilasi mekanis atau kateterisasi vena sentral.

Selain itu, beberapa kondisi medis seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan infeksi paru-paru juga dapat meningkatkan risiko terjadinya Pneumothorax.

Gejala Tension Pneumothorax

Gejala tension pneumothorax bisa muncul secara tiba-tiba dan berkembang dengan cepat. Beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai antara lain:

  1. Nyeri dada yang intens: Nyeri ini biasanya terasa tajam dan semakin parah dengan bernapas atau batuk.
  2. Sesak napas: Pasien akan merasa kesulitan bernapas karena paru-paru tidak bisa berkembang dengan baik.
  3. Denyut jantung cepat: Takikardia dapat terjadi sebagai respons tubuh terhadap kekurangan oksigen.
  4. Penurunan tekanan darah: Hipotensi dapat terjadi karena tekanan pada jantung yang mengurangi aliran darah.
  5. Pembengkakan di leher: Terkadang, pembuluh darah di leher dapat terlihat menonjol akibat tekanan yang meningkat.

Penanganan Tension Pneumothorax

Penanganan tension pneumothorax harus dilakukan segera untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Prosedur yang paling umum dilakukan adalah dekompresi jarum, di mana jarum dimasukkan ke ruang pleura untuk mengeluarkan udara yang terperangkap. Setelah dekompresi, biasanya diperlukan pemasangan tabung dada untuk menjaga agar paru-paru tetap mengembang dan mencegah akumulasi udara lebih lanjut.

Pasien dengan Pneumothorax juga perlu diawasi secara ketat di rumah sakit untuk memastikan tidak ada komplikasi lain yang terjadi. Dalam beberapa kasus, pembedahan mungkin diperlukan untuk memperbaiki kerusakan pada pleura atau dinding dada.

Pencegahan dan Perawatan Lanjutan

Pencegahan tension pneumothorax terutama berkaitan dengan menghindari cedera dada dan mengelola kondisi medis yang mendasarinya. Bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit paru-paru atau pernah mengalami pneumothorax sebelumnya, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin dan mengikuti saran dokter untuk mencegah kekambuhan.

 

Mulyadi

"Seorang penulis profesional yang melintang hampir 3 tahun lebih di berbagai macam media ternama di Indonesia seperti, Promedia, IDN Times, Pikiran Rakyat, Duniamasa.com, Suara Kreatif, dan SwaraWarta."

Recent Posts

5 Kunci Hidup Sukses yang Wajib Kamu Ketahui: Rahasia Terbukti Mengubah Nasib dalam 30 Hari

SwaraWarta.co.id - Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa sebagian orang bisa meraih kesuksesan luar biasa, sementara yang…

3 hours ago

Insentif Guru Non ASN 2025: Kapan Cair dan Syarat Terbaru yang Wajib Diketahui

SwaraWarta.co.id - Kabar gembira untuk para guru non-ASN di seluruh Indonesia! Pemerintah telah menetapkan jadwal…

23 hours ago

Cara Cek Info GTK 2025: Panduan Lengkap untuk Guru

SwaraWarta.co.id – Hal yang perlu diperhatikan cara cek info GTK 2025 khususnya untuk guru. Memasuki…

1 day ago

Memahami Rahasia Kehidupan: Cara Kerja Enzim

SwaraWarta.co.id – Bagaimana cara kerja enzim? Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa reaksi kimia dalam tubuh kita…

1 day ago

Panduan Lengkap Cara Masuk Info GTK: Cek Data dan Tunjangan Guru dengan Mudah

SwaraWarta.co.id – Ada beberapa cara masuk info GTK. Bagi para guru di Indonesia, mengakses Info…

1 day ago

Kenapa WhatsApp Kena Spam? Berikut ini Penjelasannya!

SwaraWarta.co.id – Kenapa WhatsApp kena spam? Ada beberapa alasan utama mengapa akun WhatsApp Anda bisa…

1 day ago