Wisata

Menikmati Liburan Keluarga di Perkebunan Teh Malabar: Wisata Edukatif dan Alam yang Sejuk di Bandung

 

SwaraWarta.co.id – Bagi Anda yang mencari destinasi liburan keluarga di Bandung, Perkebunan Teh Malabar bisa menjadi pilihan yang tepat.

Terletak di ketinggian 1.550 meter di atas permukaan laut (mdpl), perkebunan ini menawarkan suasana sejuk dan pemandangan alam yang indah, cocok untuk menghabiskan waktu bersama anak-anak dan keluarga.

ADVERTISEMENT

.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di tengah udara segar dan pemandangan hamparan kebun teh yang hijau, pengunjung dapat menikmati keindahan alam sekaligus memperoleh pengetahuan baru mengenai sejarah dan produksi teh.

Tidak hanya menawarkan pengalaman bersantai di alam terbuka, Perkebunan Teh Malabar juga memiliki nilai edukatif yang menarik, terutama bagi anak-anak.

Udara Sejuk di Ketinggian dan Keindahan Alam

Perkebunan Teh Malabar terletak di Desa Banjarsari, Kecamatan Pangalengan, Bandung, yang dikenal dengan suasana alamnya yang tenang dan sejuk.

Dengan ketinggian yang mencapai 1.550 mdpl, pengunjung bisa menikmati udara yang segar dan bebas polusi, membuat tempat ini menjadi destinasi ideal untuk melepas penat dari hiruk-pikuk kota.

Hamparan kebun teh yang luas dan tertata rapi menjadi pemandangan utama di sini. Anda dan keluarga bisa berjalan-jalan di antara barisan tanaman teh yang hijau sambil menikmati pemandangan pegunungan yang indah.

Suasana ini tidak hanya memberikan ketenangan, tetapi juga cocok sebagai latar belakang untuk berfoto bersama keluarga.

Wisata Sejarah: Mengenal KAR Bosscha, Sang Raja Teh

Selain keindahan alam, Perkebunan Teh Malabar juga menyimpan nilai sejarah yang penting.

Di sini, pengunjung bisa mengunjungi makam KAR Bosscha, seorang tokoh penting dalam sejarah industri teh di Indonesia.

Bosscha adalah seorang Belanda yang dikenal sebagai “raja teh” di masa Hindia Belanda, dan ia berperan besar dalam pengembangan perkebunan teh di daerah Pangalengan.

Makam KAR Bosscha terletak di tengah taman yang asri, dikelilingi oleh tanaman hijau yang menambah suasana sejuk dan damai.

Lokasi ini tidak hanya menjadi tempat ziarah bagi mereka yang menghargai sejarah, tetapi juga menawarkan pemandangan yang indah bagi pengunjung yang ingin merasakan nuansa alam yang damai.

Selain mengunjungi makamnya, Anda juga bisa melihat rumah peninggalan KAR Bosscha yang terletak tidak jauh dari makam.

Rumah ini kini menjadi bagian dari kawasan wisata Perkebunan Teh Malabar, di mana pengunjung bisa belajar lebih banyak tentang kehidupan dan kontribusi KAR Bosscha dalam pengembangan perkebunan teh di Indonesia.

Edukasi Produksi Teh untuk Anak-Anak

Salah satu daya tarik utama dari Perkebunan Teh Malabar adalah pengalaman edukasi yang ditawarkan.

Di sini, Anda dapat mengajak anak-anak untuk melihat langsung proses produksi teh, mulai dari pemetikan daun teh hingga tahap pengeringan.

Anak-anak akan mendapatkan kesempatan belajar mengenai bagaimana teh diproses, dari tanaman hingga menjadi produk yang siap dinikmati.

Melalui pengalaman ini, anak-anak tidak hanya diajak untuk bersenang-senang di alam terbuka, tetapi juga diberikan kesempatan untuk memahami lebih dalam tentang industri teh dan pentingnya menjaga alam.

Interaksi langsung dengan proses produksi teh ini akan menambah wawasan mereka tentang bagaimana bahan minuman yang sering mereka temui sehari-hari diproses dengan teliti dan penuh ketekunan.

Fasilitas yang Nyaman dan Tiket Masuk Gratis

Salah satu keuntungan berkunjung ke Perkebunan Teh Malabar adalah tidak dipungut biaya masuk.

Anda bisa bebas menikmati seluruh area kebun teh, berjalan-jalan di sekelilingnya, dan berfoto tanpa perlu membayar tiket masuk. Ini tentu menjadi nilai tambah, terutama bagi keluarga yang ingin menikmati liburan hemat namun tetap berkesan.

Perkebunan ini juga menyediakan beberapa fasilitas pendukung seperti area parkir yang luas dan tempat istirahat yang nyaman.

Pengunjung juga bisa membawa bekal dan menikmati makan siang di tengah hamparan kebun teh sambil menikmati suasana alam yang menenangkan.

Selain itu, jika berkunjung pada waktu pagi hingga sore hari, Anda dapat merasakan suasana yang paling nyaman dan segar, karena pada saat itu cuaca masih sejuk dan bersahabat.

Perkebunan Teh Malabar adalah destinasi wisata di Bandung yang menawarkan kombinasi sempurna antara keindahan alam, edukasi, dan sejarah.

Dengan udara sejuk dan pemandangan kebun teh yang menakjubkan, tempat ini menjadi pilihan ideal untuk keluarga yang ingin menikmati waktu berkualitas bersama.

Selain itu, pengunjung juga bisa belajar mengenai proses produksi teh serta mengenal sejarah KAR Bosscha, seorang tokoh penting dalam industri teh di Indonesia.

Bagi Anda yang mencari tempat wisata yang murah, nyaman, dan edukatif di Bandung, Perkebunan Teh Malabar adalah tempat yang wajib dikunjungi.***

Utep Sutiana

Menulis Novel, Cerpen, dan Puisi yang kemudian hijrah ke jalur jurnalistik media online. Tergabung dalam portal Busurnusa.com dan SwaraWarta.co.id

Recent Posts

Cara Cek Info GTK 2025: Panduan Lengkap untuk Guru

SwaraWarta.co.id – Hal yang perlu diperhatikan cara cek info GTK 2025 khususnya untuk guru. Memasuki…

7 minutes ago

Memahami Rahasia Kehidupan: Cara Kerja Enzim

SwaraWarta.co.id – Bagaimana cara kerja enzim? Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa reaksi kimia dalam tubuh kita…

1 hour ago

Panduan Lengkap Cara Masuk Info GTK: Cek Data dan Tunjangan Guru dengan Mudah

SwaraWarta.co.id – Ada beberapa cara masuk info GTK. Bagi para guru di Indonesia, mengakses Info…

1 hour ago

Kenapa WhatsApp Kena Spam? Berikut ini Penjelasannya!

SwaraWarta.co.id – Kenapa WhatsApp kena spam? Ada beberapa alasan utama mengapa akun WhatsApp Anda bisa…

1 hour ago

Apa Itu Abolisi dan Bagaimana Kekuasaan Presiden Ini Bisa Menghentikan Proses Hukum?

SwaraWarta.co.id – Apa itu Abolisi? Pernah dengar kasus seseorang yang sedang diadili tiba-tiba proses hukumnya…

18 hours ago

Cara Mengidentifikasi Emosi Diri dan Menjaga Relasi dengan Orang Lain

SwaraWarta.co.id – Cara mengidentifikasi emosi diri dan menjaga relasi dengan orang lain. Pernahkah kamu merasa…

18 hours ago