Jaga karakteristik fisik tanah dengan rotasi tanaman! Pelajari manfaat dan cara menerapkan teknik pertanian berkelanjutan ini di sini.
SwaraWarta.co.id – Pupuk organik, terutama pupuk kandang, sangat bermanfaat untuk pertanian jangka panjang. Meski efeknya tidak secepat pupuk kimia, pupuk organik bisa memperbaiki kualitas tanah.
Pupuk kandang adalah pupuk dari kotoran hewan yang sudah terurai, tidak berbau, dan kaya unsur hara penting untuk tanaman.
Berikut adalah beberapa jenis pupuk kandang berdasarkan hewan yang menghasilkan kotoran tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kotoran kuda sering digunakan sebagai pupuk di pertanian dekat peternakan kuda. Namun, kotoran ini perlu dikomposkan terlebih dahulu karena masih mengandung biji gulma dan rerumputan yang belum tercerna.
Pupuk dari kotoran kuda mengandung 24% bahan organik, 0,7% nitrogen, 0,3% fosfor, dan 0,6% kalium, dengan kelembapan sekitar 75%.
Kotoran burung dan kelelawar, atau disebut guano, adalah pupuk kandang yang sangat efektif untuk memperkaya tanah yang kekurangan unsur organik.
Pupuk guano mengandung unsur hara makro: 7,5% nitrogen, 8% fosfor, dan 1,5% kalium. Selain itu, guano juga memiliki kalsium, magnesium, dan sulfur, tergantung pada makanan yang dimakan hewan tersebut.
Kotoran ayam diminati oleh petani sayuran karena efektif pada tanaman di musim pertama. Kotoran ini mengandung 25-45% bahan organik, 1,1% nitrogen, 0,8% fosfor, dan 0,5% kalium, dengan kelembapan sekitar 55-75%.
Namun, kotoran ayam juga perlu melalui proses pengomposan sebelum digunakan agar tidak terlalu panas untuk tanaman.
Pupuk dari kotoran sapi memiliki kandungan 17% bahan organik, 0,3% nitrogen, 0,2% fosfor, 0,4% kalium, dan kelembapan 83%.
Jika sudah kering, kandungan nutrisinya meningkat menjadi 2% nitrogen, 2% fosfor, dan 2,4% kalium.
Kotoran sapi kaya akan serat, sehingga membutuhkan banyak nitrogen untuk terurai dengan baik.
Oleh sebab itu, kotoran sapi perlu dikomposkan terlebih dahulu sampai berwarna hitam, tekstur gembur, dan tidak berbau.
Kotoran kambing dan domba juga banyak digunakan sebagai pupuk karena kandungan nitrogen dan kaliumnya tinggi.
Kotoran domba mengandung 32% bahan organik, 0,7% nitrogen, 0,3% fosfor, 0,9% kalium, dan kelembapan 66%.
Bila sudah kering, kandungannya bisa naik menjadi 4% nitrogen, 1,4% fosfor, dan 3,5% kalium.
Sama seperti kotoran sapi, kotoran kambing dan domba juga perlu dikomposkan sebelum digunakan.
Pupuk kandang dari berbagai jenis kotoran hewan ini membantu memperkaya tanah dengan bahan organik dan nutrisi, sehingga mendukung pertumbuhan tanaman yang lebih baik.
Jaminan sosial merupakan pilar penting dalam membangun kesejahteraan masyarakat. Negara bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan…
Gaya belajar merupakan pendekatan individu dalam menerima, memproses, dan mengingat informasi. Pemahaman tentang gaya belajar…
Bagaimana Anda selama ini menjadi guru? Apakah Anda sudah memahami Experiential Learning dan menerapkannya? Pertanyaan…
Pandemi Covid-19 telah memaksa perubahan besar dalam kehidupan manusia di seluruh dunia. Respons pemerintah dan…
Artikel ini membahas kunci jawaban cerita reflektif Modul 2 PPG 2025 tentang pengalaman mengajar dan…
Pandemi Covid-19 telah memaksa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat global. Perubahan ini, sebagian besar direncanakan,…