Keabsahan Penetapan Wali Pengampu bagi Keluarga Bukan Sedarah dalam Putusan Pengadilan Negeri Kelas IA Padang
SwaraWarta.co.id – Penetapan wali pengampu (curatele) merupakan langkah hukum yang diatur dalam sistem hukum perdata Indonesia untuk melindungi individu yang tidak mampu melaksanakan tindakan hukum secara mandiri, baik karena kondisi fisik maupun mental. Kasus Mariana dan Hamidi memberikan gambaran konkret bagaimana mekanisme hukum ini diterapkan, terutama ketika wali pengampu yang ditunjuk bukan keluarga sedarah.
Soal Lengkap:
Mariana sebagai istri mengajukan permohonan ke Pengadilan Negeri Kelas I A Padang, terkait penetapan wali pengampu bagi suaminya Hamidi yang sedang dalam kondisi sakit parah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Permohonan tersebut diajukan dalam rangka melakukan pengurusan dan pencairan pengembalian uang setoran Biaya Pengurusan Ibadah Haji (BPIH) yang telah dibayarkan sebelumnya oleh suaminya.
Istri sebagai wali pengampu mewakili suaminya yang merupakan terampu untuk menuntut kembali haknya sebagai pendaftar haji.
Pengadilan mengabulkan permohonan tersebut dengan menetapkan Mariana sebagai wali pengampu dari Hamidi Suaminya. Pertanyaan:
a. Berikan argumentasi saudara, bagaimanakah keabsahan penetapan wali pengampu bagi keluarga bukan sedarah dalam Putusan Pengadilan Negeri Kelas IA Padang ditinjau berdasarkan hukum perdata Indonesia!
Jawaban:
Hukum Perdata Indonesia, melalui Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata), memberikan dasar hukum terkait penetapan wali pengampu. Beberapa ketentuan yang relevan adalah:
Mariana adalah istri sah Hamidi, meskipun bukan keluarga sedarah. Dalam hal ini, Mariana memiliki kepentingan langsung untuk mengajukan permohonan pengampuan. Hubungan suami-istri dianggap cukup kuat secara hukum untuk menjadikan Mariana sebagai wali pengampu, sesuai dengan Pasal 434 KUHPerdata.
Hamidi berada dalam kondisi sakit parah yang membuatnya tidak mampu melaksanakan tindakan hukum, seperti pengurusan pengembalian Biaya Pengurusan Ibadah Haji (BPIH). Kondisi ini memenuhi kriteria “tidak mampu mengurus kepentingannya sendiri” sebagaimana diatur dalam Pasal 433 KUHPerdata.
Permohonan Mariana diajukan ke Pengadilan Negeri Kelas IA Padang dengan disertai bukti-bukti yang relevan, termasuk dokumen medis dan pernikahan. Pengadilan telah memverifikasi bukti-bukti ini sebelum mengabulkan permohonan, sehingga keputusan tersebut memiliki dasar hukum yang kuat.
Penunjukan Mariana sebagai wali pengampu dilakukan untuk melindungi hak dan kepentingan Hamidi, termasuk pengurusan dan pencairan dana yang menjadi haknya. Hal ini sesuai dengan tujuan utama pengampuan, yaitu memberikan perlindungan hukum kepada individu yang tidak mampu.
Penetapan wali pengampu oleh pengadilan mempertimbangkan prinsip keadilan dan kepatutan. Meskipun Mariana bukan keluarga sedarah, posisinya sebagai istri memberikan legitimasi hukum dan moral untuk mewakili Hamidi.
Penetapan Mariana sebagai wali pengampu bagi Hamidi oleh Pengadilan Negeri Kelas IA Padang adalah sah secara hukum. Keputusan ini memenuhi syarat-syarat yang diatur dalam KUHPerdata, yaitu adanya ketidakmampuan Hamidi, hubungan personal yang kuat, serta bukti-bukti yang mendukung. Penunjukan ini juga mencerminkan perlindungan terhadap hak-hak Hamidi yang tidak dapat melaksanakan tindakan hukum secara mandiri.
Berikut penjelasan lengkap mengenai tata letak pabrikasi (back office) menurut Krajewski et al. (2007), yang…
Tata letak fasilitas merupakan aspek krusial dalam keberhasilan sebuah organisasi perusahaan. Pengaturan fisik elemen produksi,…
Penelitian merupakan pilar penting bagi keberhasilan organisasi, termasuk organisasi media massa. Artikel ini akan membahas…
Metode penentuan lokasi merupakan aspek krusial dalam berbagai bidang manajemen, khususnya dalam peramalan, perencanaan strategis,…
Tata letak (layout) dalam manajemen operasional merupakan aspek krusial yang mempengaruhi efisiensi, produktivitas, dan kelancaran…
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) merupakan lembaga negara yang bertugas mengawasi dan menegakkan hukum di…