Masjid Raya Baiturrahman (Dok. Ist)
Swarawarta.co.id – Masjid Raya Baiturrahman di Aceh merupakan simbol ketegaran dan kebangkitan masyarakat setelah tsunami 2004.
Meskipun hampir seluruh kota hancur, masjid ini tetap berdiri kokoh. Keutuhan ini bukan hanya karena konstruksi yang kuat, tapi juga nilai-nilai keagamaan dan budaya masyarakat Aceh.
Menurut Tarmizi Abdul Hamid, kolektor manuskrip kuno, ketegaran masjid ini merupakan bukti kebesaran Tuhan dan peran penting nilai-nilai lokal dalam pembangunan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tidak ada mitos. Allah yang menentukannya. Masjid kokoh berdiri sebagai pertanda bahwa Yang Kuasa bisa menentukan apa saja atas kehendak-Nya,” kata Tarmizi, Rabu (25/12).
” Orang-orang tua Aceh zaman dulu ketika membangun masjid harus dimulai dengan niat yang baik. Masyarakat secara bergotong royong bersama membangun rumah ibadah di desa mereka,” ujarnya
Masyarakat Aceh memperhatikan kualitas bangunan dan melibatkan tukang ahli serta melakukan kenduri sebelum memulai pembangunan.
Setelah renovasi pada 2017, Masjid Raya Baiturrahman kini tampil lebih megah dengan arsitektur inspiratif Masjid Nabawi.
Masjid ini menjadi destinasi wisata religi dan kebanggaan masyarakat Aceh.
Keberadaannya menginspirasi kebangkitan dan ketegaran masyarakat.
SwaraWarta.co.id – Bagaimana cara akses link pengumuman OMI Kabupaten 2025? Pengumuman Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI)…
SwaraWarta.co.id – Mengapa Sultan Agung menyerang Batavia? Serangan Sultan Agung ke Batavia pada tahun 1628…
SwaraWarta.co.id – Bagaimana sikap ibu/bapak jika menemukan murid yang memiliki masalah pribadi dan akademik? Menghadapi…
SwaraWarta.co.id - Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2025 merupakan program pemerintah yang memberikan bantuan tunai sebesar Rp600.000 kepada…
SwaraWarta.co.id - Huawei Pura 80 Pro telah resmi diluncurkan di berbagai negara, termasuk Indonesia, dan…
SwaraWarta.co.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengonfirmasi telah menerima pengembalian sejumlah uang dari Ustaz Khalid…