Sejarah Kemerdekaan Indonesia dan Sistem Demokrasi yang Diperjuangkan Para Pendiri Bangsa
SwaraWarta.co.id – Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Hari itu menjadi tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia untuk menentukan arah dan bentuk negara yang merdeka, berdaulat, dan adil. Para pendiri bangsa, seperti Soekarno, Hatta, dan tokoh-tokoh lainnya, dengan tegas memutuskan bahwa Indonesia akan menjadi negara yang menganut sistem demokrasi.
Artikel ini akan membahas sejarah dan prinsip demokrasi yang menjadi dasar negara, serta fenomena kritikan dengan bahasa kasar yang kerap terjadi di era modern.
Soal Lengkap:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada waktu Indonesia memproklamirkan kemerdekaannnya pada 17 Agustus 1945, para pendiri negara sudah memutuskan untuk menjadikan negara Indonesia merdeka sebagai negara yang menganut sistem demokrasi.
Oleh sebab itu, salah satu dasar yang terdapat di dalam Pancasila, dasar filsafat negara Indonesia adalah dasar demokrasi yang terdapat di dalam pancasila sila ke empat yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh himat kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakila”. Hal tersebut menunjukan bahwa Indonesia menganut sistem demokrasi.
Namun, akhir-akhir ini banyak kritikan dengan menggunakan bahasa yang kasar dan mencaci yang dikritik dengan dalih demokrasi. Apakah Anda setuju dengan hal tersebut? Silahkan berikan argumen Anda dengan jelas…
Jawaban:
Sebagai negara yang merdeka, Indonesia mendasarkan sistem demokrasinya pada sila keempat Pancasila, yaitu:
“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.”
Makna dari sila ini mencakup:
Dalam era modern, khususnya dengan adanya media sosial, kritik terhadap pemerintah atau kebijakan tertentu sering disampaikan dengan bahasa yang kasar dan cenderung mencaci. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan: Apakah tindakan tersebut sesuai dengan nilai-nilai demokrasi yang diajarkan oleh para pendiri bangsa?
Argumen yang Mendukung Fenomena Ini:
Argumen yang Menentang Fenomena Ini:
Agar kritik dapat memberikan dampak positif dan tetap sesuai dengan nilai-nilai demokrasi, berikut adalah panduan yang dapat diikuti:
Demokrasi adalah sistem yang memberikan kebebasan kepada rakyat untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Namun, kebebasan tersebut harus disertai dengan tanggung jawab. Para pendiri bangsa telah merancang demokrasi Indonesia dengan nilai-nilai musyawarah, kebijaksanaan, dan saling menghormati.
Oleh karena itu, kritik yang dilakukan secara kasar dan mencaci tidak hanya bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi yang telah diperjuangkan oleh para pendiri bangsa, tetapi juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi persatuan masyarakat. Sebaiknya, kritik disampaikan dengan cara yang santun, logis, dan memberikan solusi.
SwaraWarta.co.id - Sakit kepala adalah kondisi umum yang pernah dialami hampir setiap orang. Namun, bagaimana…
SwaraWarta.co.id - Belakangan ini, fenomena sound horeg dengan suara keras yang dibawa berkeliling dalam karnaval…
SwaraWarta.co.id - Kapan lapor diri PPG 2025 Kemedikbud? Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Tahun 2025…
SwaraWarta.co.id - Awal Juli 2025 menjadi momen penuh kejutan bagi pesulap kondang Indonesia, Limbad, saat…
SwaraWarta.co.id - Bagi para pecinta game battle royale, PUBG Mobile 3.9 update menjadi salah satu…
SwaraWarta.co.id – Apa yang harus dilakukan setelah menetapkan indikator kinerja? Menetapkan indikator kinerja merupakan langkah…