Sejarah Berdirinya Kabupaten Blora: Dari Kadipaten hingga Pusat Kehutanan

- Redaksi

Wednesday, 11 December 2024 - 20:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Bertepatan dengan hari ini, tanggal 11 Desember, Kabupaten Blora, yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, memperingati hari jadinya.

Tanggal ini menandai transformasi Blora dari sebuah wilayah apanage menjadi kabupaten administratif pada tahun 1749.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Momentum tersebut merupakan tonggak penting dalam sejarah daerah ini, sekaligus awal Blora sebagai wilayah yang berada di bawah kendali langsung pemerintahan Mataram.

Jejak panjang sejarah Blora bermula dari masa kejayaan Kadipaten Jipang, sebuah wilayah yang memiliki pengaruh besar di tanah Jawa.

Seiring berjalannya waktu, perubahan politik dan dinamika kekuasaan membawa Blora menjadi bagian dari Kasunanan Surakarta.

Hal ini terjadi setelah Perjanjian Giyanti pada tahun 1755 yang membagi Kerajaan Mataram menjadi dua, yaitu Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.

Baca Juga :  Jelang Pilkada 2024, Presiden Prabowo Subianto Ajak Masyarakat Jateng Menangkan Luthfi-Yasin

Dalam pembagian tersebut, Blora resmi berada di bawah naungan Kasunanan Surakarta.

Sejak era tersebut, Blora mulai dikenal sebagai penghasil kayu jati berkualitas tinggi.

Sumber daya alam ini menjadi salah satu ciri khas utama yang melekat pada identitas Blora hingga saat ini.

Hutan jati Blora bahkan dianggap sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia, menjadikan kayu jati tidak hanya sebagai komoditas ekonomi tetapi juga simbol kekayaan alam daerah.

Julukan “Winakreata,” yang berarti wilayah yang terus berkembang dengan inovasi, menggambarkan semangat masyarakat Blora.

Sebagai daerah yang memiliki akar sejarah kuat, Blora telah menunjukkan perkembangan signifikan di berbagai sektor.

Bukan hanya kehutanan, Blora juga menjadi pusat pertanian yang vital di Provinsi Jawa Tengah.

Baca Juga :  Libur Akhir Tahun 2023-2024: Ini Dia Jadwal Cuti Bersama Natal dan Tahun Baru yang Wajib Anda Ketahui

Sektor pertanian, khususnya tanaman pangan seperti padi dan jagung, menjadi tulang punggung perekonomian masyarakatnya.

Budaya dan tradisi lokal juga menjadi kekayaan yang terus dilestarikan.

Salah satu contohnya adalah Tari Tayub, sebuah tarian tradisional yang sering diiringi gamelan dan memiliki nilai filosofis tinggi.

Di sisi lain, Blora juga dikenal dengan seni ukir kayu jati, yang tidak hanya mencerminkan kreativitas masyarakat tetapi juga hubungan erat dengan sumber daya alamnya.

Setiap peringatan hari jadi Kabupaten Blora menjadi momen refleksi dan kebanggaan bagi masyarakat setempat.

Perayaan ini tidak hanya mengenang perjalanan sejarah panjang daerah, tetapi juga menjadi pengingat pentingnya menjaga nilai-nilai budaya dan kekayaan alam.

Dengan warisan sejarah yang begitu kaya, Blora terus berkomitmen untuk mempertahankan identitasnya sambil melangkah maju sebagai daerah yang modern dan inovatif.

Baca Juga :  Kejati Jatim Kunjungi PT INKA Madiun untuk Usut Dugaan Korupsi Rp 167 Triliun

Dalam perkembangannya, Kabupaten Blora juga berperan aktif dalam mendorong pembangunan berkelanjutan.

Upaya pelestarian lingkungan, terutama hutan jati, menjadi fokus utama dalam menjaga keseimbangan alam.

Selain itu, program pengembangan ekonomi berbasis masyarakat juga terus diperkuat untuk meningkatkan kesejahteraan warganya.

Blora saat ini bukan hanya menjadi pusat kehutanan yang dikenal luas, tetapi juga simbol kekayaan budaya dan semangat kemajuan.

Dengan semangat “Winakreata,” Blora terus menorehkan langkah-langkah penting dalam sejarah Jawa Tengah dan Indonesia.

Hari jadi Kabupaten Blora bukan hanya perayaan biasa, melainkan refleksi terhadap nilai-nilai yang telah membawa daerah ini menjadi seperti sekarang.***

Berita Terkait

Catat Tanggalnya! Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Mei 2025 dan Keutamaannya
Jokowi Laporkan Dugaan Ijazah Palsu, Langkah Hukum Ditempuh
Tiongkok Keluarkan Peringatan Oranye untuk Ancaman Kebakaran Hutan Saat Libur Hari Buruh
Pemerintah Akan Rekrut Guru dan Staf untuk Sekolah Rakyat
Makam Palsu di Ponorogo Dibongkar, Ternyata Tak Ada Jenazah di Dalamnya
14 Ribu Hektare Sawah di Lumajang Rusak karena Serangan Tikus, Pemerintah Turun Tangan
MK Keluarkan Putusan Penting: UU ITE Tak Berlaku bagi Lembaga Pemerintah dan Pejabat Publik
Sebelum Laporkan Isu Ijazah Palsu, Jokowi Sempat Berikan 2 Kali Somasi

Berita Terkait

Thursday, 1 May 2025 - 16:00 WIB

Catat Tanggalnya! Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Mei 2025 dan Keutamaannya

Thursday, 1 May 2025 - 14:58 WIB

Jokowi Laporkan Dugaan Ijazah Palsu, Langkah Hukum Ditempuh

Thursday, 1 May 2025 - 10:29 WIB

Tiongkok Keluarkan Peringatan Oranye untuk Ancaman Kebakaran Hutan Saat Libur Hari Buruh

Thursday, 1 May 2025 - 10:26 WIB

Pemerintah Akan Rekrut Guru dan Staf untuk Sekolah Rakyat

Thursday, 1 May 2025 - 10:24 WIB

Makam Palsu di Ponorogo Dibongkar, Ternyata Tak Ada Jenazah di Dalamnya

Berita Terbaru

Sebutkan 2 Pandangan Terhadap Keberlakuan HAM di Dunia

Pendidikan

Sebutkan 2 Pandangan Terhadap Keberlakuan HAM di Dunia

Thursday, 1 May 2025 - 15:10 WIB

Jokowi Laporkan Dugaan Ijazah Palsu, Langkah Hukum Ditempuh

Berita

Jokowi Laporkan Dugaan Ijazah Palsu, Langkah Hukum Ditempuh

Thursday, 1 May 2025 - 14:58 WIB