Polres Batu Bongkar Sindikat Perdagangan Bayi Berkedok Adopsi, Warga Diimbau Ikuti Prosedur Hukum

- Redaksi

Tuesday, 7 January 2025 - 08:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Polres Batu Bongkar Sindikat Perdagangan Bayi Berkedok Adopsi (Dok. Ist)

Polres Batu Bongkar Sindikat Perdagangan Bayi Berkedok Adopsi (Dok. Ist)

SwaraWarta.co.id – Polres Batu baru saja membongkar sindikat perdagangan bayi yang disamarkan dengan cara adopsi.

Polisi mengingatkan kepada masyarakat yang ingin mengadopsi anak agar mengikuti prosedur yang sah dan sesuai dengan hukum.

Wakapolres Batu, Kompol Danang Yudanto, mengimbau agar warga yang berminat mengadopsi anak mencari cara yang benar dan sesuai dengan aturan yang ada.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami berharap masyarakat di luar sana yang ingin memiliki anak agar mencari cara yang benar, sesuai dengan aturan hukum dan prosedur resmi,” pesan Danang kepada wartawan, Senin (6/1).

Ia menekankan bahwa mengadopsi anak dengan cara yang salah dapat menyebabkan berbagai masalah di kemudian hari, seperti tersandung kasus hukum. Hal ini bisa menyebabkan si pengadopsi terjerat pidana.

Baca Juga :  Rekayasa Arus Balik Tol Japek dan Kalikangkung Pakai Sistem One Way

Selain itu, proses administrasi untuk anak yang diadopsi juga akan menjadi sulit jika tidak mengikuti aturan yang berlaku.

Peringatan ini diberikan setelah Polres Batu berhasil mengungkap sindikat perdagangan bayi yang beroperasi dengan modus adopsi. Ada enam orang yang diamankan polisi, dengan peran yang berbeda-beda.

Tersangka yang terlibat antara lain DN (26), pembeli bayi asal Kelurahan Songgokerto, Kota Batu, AS (32) dan AI (45) yang menjual bayi asal Waru, Kabupaten Sidoarjo, MK (45) dan RS (21) sebagai sopir, serta KK (46) yang bertugas mencari bayi dari ibu kandung untuk dijual kembali.

Para pelaku dijerat dengan Pasal 83 Juncto Pasal 76F Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, serta Pasal 79 Juncto Pasal 39 Ayat 1, 2, dan 4 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman minimal 3 tahun hingga maksimal 15 tahun.

Berita Terkait

Fenomena Koin Jagat: Kontroversi dan Tanggung Jawab Semua Pihak
Presiden Prabowo Subianto Biayai Program Makan Bergizi Gratis: Langkah Strategis Hindari Pemborosan APBN
Ledakan di Mojokerto: Temuan Polisi dan Fakta Lengkap Penyebab Insiden Tragis
Kebakaran Dahsyat di Los Angeles: Fakta Terbaru dan Dampaknya yang Mengkhawatirkan
Pelantikan Donald Trump: Jadwal Lengkap Acara Empat Hari yang Memukau
Terungkap, Ini Pemicu Kebakaran di Kemayoran
Nanang ‘Gimbal’ Terduga Pembunuh Sandy Permana Diringkus Polisi di Karawang
Polisi Bakal Gelar Rekontruksi Pembunuhan Aktor Sandy Permana

Berita Terkait

Wednesday, 15 January 2025 - 18:31 WIB

Presiden Prabowo Subianto Biayai Program Makan Bergizi Gratis: Langkah Strategis Hindari Pemborosan APBN

Wednesday, 15 January 2025 - 18:25 WIB

Ledakan di Mojokerto: Temuan Polisi dan Fakta Lengkap Penyebab Insiden Tragis

Wednesday, 15 January 2025 - 18:19 WIB

Kebakaran Dahsyat di Los Angeles: Fakta Terbaru dan Dampaknya yang Mengkhawatirkan

Wednesday, 15 January 2025 - 18:12 WIB

Pelantikan Donald Trump: Jadwal Lengkap Acara Empat Hari yang Memukau

Wednesday, 15 January 2025 - 17:48 WIB

Terungkap, Ini Pemicu Kebakaran di Kemayoran

Berita Terbaru