Berita

Ular Piton Berkeliaran di Sragen! Habitat Rusak, Warga Dilanda Ketakutan

Swarawarta.co.id – Warga Sragen tengah diresahkan dengan kemunculan ular piton yang berkeliaran di permukiman mereka.

Selama dua hari terakhir, empat ekor ular piton ditemukan di beberapa lokasi berbeda di Sragen. Kemunculan ular-ular ini diduga akibat rusaknya habitat alami mereka yang membuat satwa melata itu kesulitan mencari makan di alam liar.

Di Dukuh Taskerep, Desa Plumbon, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, seekor ular piton bahkan memangsa dua ekor ayam milik warga.

ADVERTISEMENT

.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu, ular lain ditemukan di minimarket Nglorog, Sragen, serta di kandang ayam milik warga di Kedungrancang, Desa Bener, Kecamatan Ngrampal, dan Kedunguter, Desa Soko, Kecamatan Miri.

Menurut Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Sragen, penangkapan ular-ular ini dilakukan dengan cepat untuk menghindari kerugian lebih besar bagi warga.

Rusaknya Habitat Jadi Pemicu Utama

Pegiat Forum Sragen Snake Rescue, Lanjar Purbowo, mengungkapkan bahwa rusaknya habitat ular menjadi penyebab utama fenomena ini.

Hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah Sragen membuat banyak tepian sungai longsor.

Tempat persembunyian ular yang biasanya berada di sekitar sungai menjadi tidak layak untuk mereka tinggali.

Selain itu, sumber makanan ular seperti tikus dan burung di alam liar semakin berkurang, terutama di sekitar sungai yang sering menjadi habitat mereka.

Kondisi ini memaksa ular piton mencari makan di permukiman warga, yang menyebabkan meningkatnya interaksi berbahaya antara manusia dan satwa tersebut.

Peningkatan Kasus di Musim Penghujan

Kasus ular masuk ke permukiman warga cenderung meningkat selama musim penghujan.

Curah hujan yang tinggi tidak hanya merusak habitat ular, tetapi juga memaksa mereka bermigrasi ke tempat yang lebih kering dan aman.

Dalam situasi ini, permukiman manusia sering menjadi target karena menawarkan tempat berlindung dan sumber makanan yang mudah dijangkau.

Di Dukuh Taskerep, misalnya, ular yang ditemukan di kandang ayam telah memangsa dua ekor ayam, menimbulkan kerugian bagi pemiliknya.

Langkah Pencegahan dan Penanganan

Warga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di daerah yang dekat dengan sungai atau area terbuka lainnya.

Menurut Tim Damkar Sragen, menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah dapat membantu mengurangi risiko ular masuk.

Menutup rapat tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang ular, seperti lubang di dinding atau lantai, adalah langkah yang efektif.

Selain itu, penggunaan lampu penerangan di sekitar rumah dan kandang dapat membantu mencegah ular mendekat, karena satwa melata cenderung menghindari cahaya.

Jika menemukan ular, warga diminta untuk tidak bertindak sendiri dan segera menghubungi petugas berwenang agar penanganan dapat dilakukan dengan aman.

Ancaman Ular Piton terhadap Kesehatan dan Keselamatan

Meski tidak berbisa, ular piton dapat menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan dan keselamatan manusia.

Piton memiliki kekuatan luar biasa yang mampu melilit mangsanya hingga tidak bisa bernapas, yang dapat menyebabkan kematian.

Selain itu, menurut pafibenermeriahkab.org, luka gigitan ular piton berpotensi menyebabkan infeksi serius jika tidak segera ditangani.

Di beberapa kasus seperti disebutkan oleh pafibengkaliskab.org, interaksi dengan ular liar dapat memicu trauma psikologis, terutama pada anak-anak dan orang yang fobia terhadap ular.

Kehadiran ular di lingkungan pemukiman juga meningkatkan risiko kecelakaan, terutama bagi hewan peliharaan dan anak kecil yang mungkin tidak menyadari keberadaannya.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami bahaya ular piton dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan demi melindungi kesehatan dan keselamatan mereka.

Mencari artikel kesehatan? Jangan lupa kunjungi pafibaritokualakab.org

Guestpost

Recent Posts

Mudah dan Gak Ribet! Cara Mengatasi IG yang Tidak Bisa Live yang Perlu Kamu Tahu

SwaraWarta.co.id – Ada banyak cara mengatasi IG yang tidak bisa live. Pernahkah Anda bersemangat ingin…

14 hours ago

Kenapa Tangan Sering Kesemutan? Kenali Penyebab dan Solusinya!

SwaraWarta.co.id – Kenapa tangan sering kesemutan? Pernahkah Anda terbangun di tengah malam dengan sensasi tangan…

17 hours ago

Bagaimana Bentuk Sistem Kepercayaan pada Masa Bercocok Tanam? Simak Penjelasannya!

SwaraWarta.co.id - Masa bercocok tanam, sering disebut juga periode Neolitikum, merupakan salah satu tonggak terpenting…

20 hours ago

Download Twibbon Milad Muhammadiyah 2025 dan Cara Menggunakannya untuk Semarakkan HUT ke-113

SwaraWarta.co.id – Download Twibbon Millad Muhammadiyah 2025. Setiap tanggal 18 November, warga dan simpatisan Muhammadiyah memperingati Milad atau…

20 hours ago

Air Permukaan Laut Terus Naik, Jakarta Terancam Akan Tenggelam

SwaraWarta.co.id- Ibu kota Indonesia ini tidak hanya menghadapi masalah banjir tahunan, tetapi juga ancaman yang…

20 hours ago

SEORANG Dosen Psikologi Ingin Mengetahui Apakah Rata-Rata Lama Tidur Mahasiswa Di Kampus X Sudah Sesuai Rekomendasi Kesehatan, Yaitu 7 Jam Per Malam

Seorang dosen psikologi ingin mengetahui apakah rata-rata lama tidur mahasiswa di kampus X sudah sesuai…

22 hours ago