OpenAI Ubah Kebijakan, ChatGPT Kini Bisa Bahas Topik Sensitif dan Kontroversial

- Redaksi

Monday, 17 February 2025 - 16:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

OpenAI Ubah Kebijakan (Dok. Ist)

OpenAI Ubah Kebijakan (Dok. Ist)

SwaraWarta.co.id – OpenAI, perusahaan teknologi yang mengembangkan ChatGPT, mengubah cara mereka melatih kecerdasan buatan (AI). Kini, ChatGPT dapat membahas lebih banyak topik, termasuk yang bersifat sensitif atau kontroversial.

Menurut laporan TechCrunch pada Senin, perubahan kebijakan ini dilakukan sebagai bagian dari penyesuaian terhadap pemerintahan baru Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Selain itu, kebijakan ini juga merupakan bagian dari pergeseran besar di Silicon Valley terkait apa yang disebut sebagai “keamanan AI”.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada hari Rabu, OpenAI mengumumkan pembaruan pada Model Spec, sebuah dokumen setebal 187 halaman yang berisi panduan tentang bagaimana AI mereka dilatih dan berperilaku.

Dalam pembaruan ini, OpenAI menekankan bahwa ChatGPT tidak boleh menyebarkan kebohongan, baik dengan memberikan informasi yang salah maupun menghilangkan konteks penting.

Baca Juga :  Potongan Tarif Ojol 30% Dinilai Memberatkan, Ekonom Serukan Dialog antara Perusahaan dan Pengemudi

Selain itu, ChatGPT juga diminta untuk tetap netral dalam menghadapi topik sensitif, meskipun beberapa orang mungkin menganggap netralitas ini sebagai sesuatu yang salah atau menyinggung.

“Tujuan utama asisten AI adalah membantu manusia, bukan membentuk mereka,” ujar OpenAI dalam pernyataannya.

Meskipun kebijakan ini memungkinkan ChatGPT untuk membahas lebih banyak topik, bukan berarti ia dapat menjawab semua pertanyaan.

Chatbot ini masih akan menolak pertanyaan tertentu atau memberikan jawaban berdasarkan informasi yang umum diterima.

 

Beberapa pihak melihat perubahan ini sebagai respons terhadap kritik dari kelompok konservatif yang menilai ChatGPT terlalu banyak menyaring informasi.

Namun, juru bicara OpenAI membantah bahwa kebijakan ini dibuat untuk mendukung pemerintahan Trump.

Baca Juga :  Sidang Hasto Kristiyanto diwarnai Ketegangan, Satgas Cakra Buana Amankan Diduga Penyusup

Sebaliknya, OpenAI menegaskan bahwa perubahan ini bertujuan untuk memberikan lebih banyak kebebasan intelektual kepada pengguna, sesuai dengan prinsip yang telah lama mereka anut.

Berita Terkait

Snapchat Hadirkan Fitur Baru untuk Kreator, Siap Bersaing dengan TikTok dan Instagram
Cara Aktifkan Find My iPhone: Temukan iPhone Anda dalam Sekejap!
Huawei Pura 80 Series, Ponsel Unggulan dengan Kamera Canggih dan Desain Ramping
Samsung Siapkan Dua Earbud TWS Murah, Bisa Rilis di Galaxy Unpacked Juli 2025
OPPO A5i, Ponsel Entry Level dengan Ketahanan Kelas Militer dan Harga Terjangkau
Panduan Rahasia Memilih VPS dan Hosting Indonesia
Google Rilis Android 16 Beta Terakhir, Khusus Pengguna Pixel
Kenapa Spylater Tidak Bisa Digunakan? Memahami Masalah Umum yang Sering Terjadi

Berita Terkait

Saturday, 14 June 2025 - 20:23 WIB

Snapchat Hadirkan Fitur Baru untuk Kreator, Siap Bersaing dengan TikTok dan Instagram

Friday, 13 June 2025 - 15:44 WIB

Cara Aktifkan Find My iPhone: Temukan iPhone Anda dalam Sekejap!

Friday, 13 June 2025 - 09:00 WIB

Huawei Pura 80 Series, Ponsel Unggulan dengan Kamera Canggih dan Desain Ramping

Thursday, 12 June 2025 - 15:58 WIB

Samsung Siapkan Dua Earbud TWS Murah, Bisa Rilis di Galaxy Unpacked Juli 2025

Thursday, 12 June 2025 - 08:51 WIB

OPPO A5i, Ponsel Entry Level dengan Ketahanan Kelas Militer dan Harga Terjangkau

Berita Terbaru