Film Made in Bali (Dok. Ist)
SwaraWarta.co.id – Sutradara Made in Bali, Johar Prayudhi menjelaskan, alasan memasukkan unsur budaya Jepang dalam filmnya. Selain mengangkat Bali, ia ingin menambah variasi serta menghadirkan unsur cross-culture dalam cerita.
Menurut Johar, budaya Jepang dihadirkan melalui karakter Pak Susuki San, ayah dari Nilo dalam film ini.
“Kita injeklah itu budaya-budaya Jepang dengan memasukkan si Pak Susuki San sebagai bapaknya Nilo,” kata Johar saat konferensi pers film Made in Bali di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Jumat (14/2/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia juga memaparkan, alasan pemilihan lokasi syuting, terutama untuk restoran Jepang dalam film. Johar mengatakan, restoran Krisna dipilih karena pemandangannya indah dengan sawah dan latar sunset di depannya.
Sementara itu, restoran Nori dipilih karena menghadirkan suasana Jepang yang autentik dengan sentuhan modern.
“Aku pingin dapet autentik restoran Jepang, tapi dengan sentuhan modern. Interiornya juga cukup modern,” ucap Johar.
Dengan perpaduan budaya Bali dan Jepang, Johar berharap, Made in Bali menjadi lebih menarik. Ia ingin penonton menikmati keindahan visual dan memahami unsur budaya dalam filmnya.
Era internet dan teknologi digital telah membawa perubahan revolusioner pada lanskap media Indonesia. Salah satu…
Berikut penjelasan lengkap mengenai tata letak pabrikasi (back office) menurut Krajewski et al. (2007), yang…
Tata letak fasilitas merupakan aspek krusial dalam keberhasilan sebuah organisasi perusahaan. Pengaturan fisik elemen produksi,…
Penelitian merupakan pilar penting bagi keberhasilan organisasi, termasuk organisasi media massa. Artikel ini akan membahas…
Metode penentuan lokasi merupakan aspek krusial dalam berbagai bidang manajemen, khususnya dalam peramalan, perencanaan strategis,…
Tata letak (layout) dalam manajemen operasional merupakan aspek krusial yang mempengaruhi efisiensi, produktivitas, dan kelancaran…