Swarawarta.co.id – Seorang pria berinisial JPA (26) di Gedeg, Mojokerto, ditangkap polisi karena menganiaya anak tirinya yang masih berusia 10 tahun dan duduk di kelas 5 SD.
Penganiayaan tersebut dilakukan dengan cara mencambuk korban menggunakan rantai sepeda motor.
Menurut keterangan polisi, aksi penganiayaan tersebut telah berlangsung selama 4 bulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
JPA mengaku bahwa ia menganiaya anak tirinya karena korban pernah memalak uang temannya dan juga karena korban merokok di sekolah serta menonton video porno.
“Supaya dia (korban) jera karena berulang kali saya bilangi tidak bisa,” kata Josip dilansir detikJatim, Rabu (12/3/2025).
JPA juga mengaku bahwa ia kerap memaksa korban belajar hingga larut malam.
“Kalau pas mau ujian saya suruh belajar. Tergantung dia mulai jam berapa, kalau mulai jam 9 malam sampai jam 1 atau jam 2,” ungkapnya.
Istri JPA, yang juga merupakan ibu kandung korban, diketahui mengetahui tentang aksi penganiayaan tersebut.
“Istri tidak pernah saya ancam, cuman istri saya juga mangkel sama anaknya,” ujarnya.
Polisi telah menangkap JPA dan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui motif di balik aksi penganiayaan tersebut.
Pemerintah memastikan kelanjutan program bantuan sosial (bansos) hingga akhir tahun 2025. Kabar baik ini menyasar…
Pemerintah Indonesia akan melanjutkan penyaluran bantuan sosial (bansos) berupa beras selama empat bulan terakhir tahun…
Kabar baik bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM)! Bantuan sosial (bansos) tunai dari pemerintah telah dicairkan…
Pemerintah Indonesia terus berkomitmen dalam menjaga daya beli masyarakat melalui program bantuan sosial (bansos) pangan,…
Berikut ini adalah 20 soal PTS (Penilaian Tengah Semester) dan STS (Penilaian Semester) Matematika kelas…
Memilih smartphone dengan performa handal, fitur lengkap, dan harga terjangkau kini semakin mudah. Pasar smartphone…