Travel

Pendakian Gunung Gede-Pangrango Ditutup Sementara karena Meningkatnya Aktivitas Vulkanik

SwaraWarta.co.id – Pendakian Gunung Gede-Pangrango ditutup sementara mulai 3 April hingga 7 April 2025, menyusul meningkatnya aktivitas gempa vulkanik di gunung tersebut. Penutupan ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Adhi Nurul Hadi, mengungkapkan bahwa penutupan dilakukan untuk keselamatan pendaki.

Bagi calon pendaki yang sudah mendaftar untuk pendakian mulai 3 April 2025, mereka diminta untuk mengatur ulang jadwal pendakian (reschedule).

ADVERTISEMENT

.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berdasarkan laporan dari Badan Geologi, Kementerian ESDM, pada Selasa (1/4/2025) pagi, aktivitas gempa vulkanik Gunung Gede meningkat pesat. Tercatat ada 21 kejadian gempa, padahal biasanya hanya terjadi 0-1 kali per hari.

“Penutupan sementara ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Adhi Nurul Hadi, melalui keterangan tertulisnya, Rabu (2/4/2025).

Selama penutupan pendakian, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango akan menyiagakan petugas untuk mencegah pendaki ilegal, karena pendakian yang tidak sah bisa membahayakan keselamatan. Selain itu, patroli bersama dengan masyarakat sekitar juga dilakukan.

Badan Geologi juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi letusan freatik atau hembusan gas berbahaya di sekitar kawah.

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menjelaskan bahwa lonjakan aktivitas gempa ini menunjukkan adanya peningkatan tekanan di dalam tubuh Gunung Gede, yang dapat menyebabkan letusan atau gas berbahaya.

“Pada tanggal 1 April 2025 dalam rentang pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, terjadi peningkatan gempa Vulkanik Dalam (VA) hingga mencapai 21 kejadian. Sebagai perbandingan, rata-rata kejadian Gempa Vulkanik Dalam di Gunung Gede selama periode 1-31 Maret 2025 hanya berkisar 0-1 kali per hari,” kata Wafid di Bandung, Selasa (1/4/2025).

Meskipun aktivitas vulkanik meningkat, Gunung Gede tetap berada pada status Level I (Normal), yang berarti tidak ada tanda-tanda letusan besar dalam waktu dekat.

Dwi Synta

Dwi Synta Mengawali karir di bidang jurnalistik sejak tahun 2022 di beberapa media online. Kemudian pada bulan Juli 2022, memutuskan untuk menjadi jurnalis Tetap di Swarawarta dan beberapa media online lainnya.

Recent Posts

Jaminan Sosial: Pilar Perlindungan Ekonomi-Sosial, Wajib Negara

Jaminan sosial merupakan pilar penting dalam membangun kesejahteraan masyarakat. Negara bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan…

2 hours ago

MANAKAH Pernyataan Yang Paling Tepat Mengenai Hubungan Antara Gaya Belajar Dan Tahapan Dalam Model Kolb?

Gaya belajar merupakan pendekatan individu dalam menerima, memproses, dan mengingat informasi. Pemahaman tentang gaya belajar…

2 hours ago

BAGAIMANA Anda Selama Ini Menjadi Guru? Apakah Anda Sudah Memahami Experiential Learning Dan Menerapkannya?

Bagaimana Anda selama ini menjadi guru? Apakah Anda sudah memahami Experiential Learning dan menerapkannya? Pertanyaan…

2 hours ago

WACANA Dikutip Sebagian Dari https://lsfdiscourse.org/rekayasa-sosial-dan-pandemi/ Berdasarkan Wacana Di Atas a. Kemukakan Pendapat Anda Tentang

Pandemi Covid-19 telah memaksa perubahan besar dalam kehidupan manusia di seluruh dunia. Respons pemerintah dan…

2 hours ago

KUNCI Jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PPG 2025: Bagaimana Anda Selama Ini Menjadi Guru? Apakah Anda Sudah Memahami Experiential Learning

Artikel ini membahas kunci jawaban cerita reflektif Modul 2 PPG 2025 tentang pengalaman mengajar dan…

2 hours ago

KEMUKAKAN Pendapat Anda Tentang Keterkaitan Perubahan Direncanakan Dengan Rekayasa Sosial, Analisislah Bentuk Rekayasa Sosial Yang Terjadi

Pandemi Covid-19 telah memaksa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat global. Perubahan ini, sebagian besar direncanakan,…

2 hours ago