ANDA Memutuskan Untuk Menguji Keakuratan Saldo Piutang Usaha Sebesar Rp82.000.000 Seperti Yang Ditunjukkan Dalam Buku Besar 31 Desember 2024

- Redaksi

Thursday, 15 May 2025 - 20:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Artikel ini membahas verifikasi keakuratan saldo piutang usaha sebesar Rp82.000.000 pada buku besar per 31 Desember 2024. Analisis ini akan mengungkap apakah angka tersebut akurat atau terdapat selisih. Proses verifikasi akan dilakukan secara rinci, langkah demi langkah.

Permasalahan diawali dengan data saldo awal piutang usaha pada 1 Januari 2024 sebesar Rp20.000.000. Selama tahun tersebut, terdapat penagihan dari pelanggan sebesar Rp198.000.000. Data tambahan mencakup pembelian barang dagang Rp320.000.000, persediaan barang dagang akhir Rp90.000.000, dan persediaan awal Rp0. Penting untuk dicatat bahwa barang dijual dengan harga 40% di atas harga pokok.

Menghitung Ulang Saldo Piutang Usaha

Untuk memeriksa keakuratan saldo piutang usaha yang tercatat, kita perlu menghitung ulang saldo akhir piutang usaha. Proses perhitungan ini melibatkan beberapa langkah penting yang harus dilakukan secara sistematis.

Langkah 1: Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)

HPP merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi atau memperoleh barang yang terjual. Dalam kasus ini, HPP dihitung dengan rumus: Persediaan Awal + Pembelian – Persediaan Akhir. Karena persediaan awal adalah nol, maka HPP = Rp320.000.000 (Pembelian) – Rp90.000.000 (Persediaan Akhir) = Rp230.000.000.

Langkah 2: Menghitung Penjualan Kredit

Informasi menyebutkan bahwa barang dijual dengan margin keuntungan 40% di atas harga pokok. Oleh karena itu, margin keuntungan = 40% x Rp230.000.000 = Rp92.000.000. Total penjualan kredit adalah HPP + Margin Keuntungan = Rp230.000.000 + Rp92.000.000 = Rp322.000.000.

Langkah 3: Menghitung Saldo Akhir Piutang Usaha yang Diharapkan

Saldo akhir piutang usaha dihitung dengan rumus: Saldo Awal + Penjualan Kredit – Penagihan Pelanggan. Substitusikan nilai yang telah dihitung sebelumnya: Rp20.000.000 + Rp322.000.000 – Rp198.000.000 = Rp144.000.000.

Baca Juga :  Bagaimana Ilmu Sains Digunakan dalam Pekerjaan Arsitek?

Langkah 4: Membandingkan Saldo yang Diharapkan dengan Saldo yang Dilaporkan

Saldo akhir piutang usaha yang kita hitung adalah Rp144.000.000, sementara saldo yang dilaporkan dalam buku besar adalah Rp82.000.000. Terdapat perbedaan sebesar Rp144.000.000 – Rp82.000.000 = Rp62.000.000.

Kesimpulan dan Analisis Lebih Lanjut

Berdasarkan perhitungan di atas, saldo piutang usaha yang dilaporkan (Rp82.000.000) tidak akurat. Terdapat selisih sebesar Rp62.000.000. Penyebab selisih ini perlu diselidiki lebih lanjut. Beberapa kemungkinan penyebab termasuk kesalahan pencatatan, kekeliruan dalam penagihan, atau bahkan potensi kecurangan. Investigasi menyeluruh diperlukan untuk mengidentifikasi sumber kesalahan dan memperbaiki sistem pencatatan agar lebih akurat.

Rekomendasi untuk perusahaan adalah melakukan rekonsiliasi saldo piutang secara berkala, misalnya setiap bulan. Hal ini akan membantu mendeteksi dan menyelesaikan ketidaksesuaian lebih cepat, sehingga mencegah akumulasi kesalahan yang signifikan. Selain itu, sistem pencatatan yang terkomputerisasi dan terintegrasi dapat mengurangi potensi kesalahan manual. Pelatihan staf dalam prosedur pencatatan dan pengolahan data keuangan yang tepat juga sangat penting.

Baca Juga :  Doa Orang Tua Agar Anak Menjadi Soleh dan Solehah, Amalkan Setiap Hari untuk Keberkahan

Perlu dipertimbangkan juga kemungkinan adanya piutang tak tertagih. Piutang tak tertagih merupakan piutang yang sudah sangat kecil kemungkinannya untuk ditagih. Keberadaan piutang tak tertagih perlu diakomodasi dalam laporan keuangan dan dapat memengaruhi saldo piutang usaha akhir. Pengelolaan piutang yang baik, termasuk upaya penagihan yang efektif dan proses penghapusan piutang tak tertagih, merupakan hal penting bagi kesehatan keuangan perusahaan.

Berita Terkait

Apa yang Dimaksud dengan School Well-Being dalam Konteks Pendidikan? Berikut Penjelasannya!
Bapak Ibu Guru yang Bersemangat, Bagaimana Kita dapat Membuat Lingkungan Sekolah Menjadi Lebih Sejahtera?
DISKUSIKAN Kondisi Di Mana Pasar Monopoli Memperoleh Keuntungan Maksimal Dan Pasar Bagaimana Perbedaan Dengan Keuntungan Maksimal Dari Persaingan
40 SOAL UAS Manajemen Operasi UT 2025 dan Kunci Jawaban, Contoh Soal Ujian UT Manajemen EKMA4369 Tahun 2025
40 SOAL Ujian UT Bahasa Inggris Niaga 2025 dan Kunci Jawaban, Contoh Soal UAS Bahasa Inggris Niaga UT ADBI4201
40 SOAL UAS Administrasi Pertanahan UT Semester 1 Tahun 2025 dan Kunci Jawaban, Contoh Soal Ujian UT Administrasi Pertanahan ADPU4335
40 SOAL UAS Manajemen Keuangan UT 2025 dan Kunci Jawaban, Contoh Soal Ujian UT Manajemen Keuangan EKMA4213
40 SOAL UAS PDGK4401 Materi dan Pembelajaran PKN SD UT 2025 dan Kunci Jawaban, Contoh Soal Ujian UT Materi dan Pembelajaran PKN SD
Tag :

Berita Terkait

Sunday, 15 June 2025 - 13:51 WIB

Apa yang Dimaksud dengan School Well-Being dalam Konteks Pendidikan? Berikut Penjelasannya!

Sunday, 15 June 2025 - 13:43 WIB

Bapak Ibu Guru yang Bersemangat, Bagaimana Kita dapat Membuat Lingkungan Sekolah Menjadi Lebih Sejahtera?

Saturday, 14 June 2025 - 20:22 WIB

DISKUSIKAN Kondisi Di Mana Pasar Monopoli Memperoleh Keuntungan Maksimal Dan Pasar Bagaimana Perbedaan Dengan Keuntungan Maksimal Dari Persaingan

Saturday, 14 June 2025 - 20:12 WIB

40 SOAL UAS Manajemen Operasi UT 2025 dan Kunci Jawaban, Contoh Soal Ujian UT Manajemen EKMA4369 Tahun 2025

Saturday, 14 June 2025 - 20:02 WIB

40 SOAL Ujian UT Bahasa Inggris Niaga 2025 dan Kunci Jawaban, Contoh Soal UAS Bahasa Inggris Niaga UT ADBI4201

Berita Terbaru