Categories: Pendidikan

FUNGSI Permintaan Qd = 130 − 3P Fungsi Penawaran Qs = 2P − 10, Pemerintah Mengenakan Pajak Sebesar 5 Per Unit Barang Yang Diproduksi

Berikut penjelasan lengkap mengenai analisis pengaruh pajak terhadap keseimbangan pasar, berdasarkan fungsi permintaan Qd = 130 – 3P dan fungsi penawaran Qs = 2P – 10, dengan pajak sebesar 5 per unit barang.

Analisis Keseimbangan Pasar Sebelum Pajak

Langkah pertama adalah menentukan titik keseimbangan pasar sebelum pemerintah mengenakan pajak. Keseimbangan pasar tercapai ketika kuantitas yang diminta (Qd) sama dengan kuantitas yang ditawarkan (Qs).

Kita samakan kedua fungsi:

ADVERTISEMENT

.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Qd = Qs

130 – 3P = 2P – 10

Dengan menyelesaikan persamaan tersebut, kita dapatkan harga keseimbangan (P):

5P = 140

P = 28

Selanjutnya, kita substitusikan nilai P = 28 ke salah satu fungsi (misalnya Qs) untuk mendapatkan kuantitas keseimbangan (Q):

Q = 2(28) – 10

Q = 46

Jadi, sebelum pajak, harga keseimbangan adalah 28 dan kuantitas keseimbangan adalah 46 unit.

Analisis Keseimbangan Pasar Sesudah Pajak

Pemerintah mengenakan pajak sebesar 5 per unit barang. Pajak ini akan mempengaruhi fungsi penawaran karena produsen akan menerima harga bersih (harga jual dikurangi pajak).

Fungsi penawaran baru (Qs’) menjadi:

Qs’ = 2(P – 5) – 10

Qs’ = 2P – 20

Sekarang kita cari titik keseimbangan baru dengan menyamakan fungsi permintaan (Qd) dengan fungsi penawaran baru (Qs’):

Qd = Qs’

130 – 3P = 2P – 20

Dengan menyelesaikan persamaan, kita dapatkan harga keseimbangan baru (P’):

5P = 150

P’ = 30

Substitusikan P’ = 30 ke fungsi penawaran baru untuk mendapatkan kuantitas keseimbangan baru (Q’):

Q’ = 2(30) – 20

Q’ = 40

Setelah pajak, harga keseimbangan menjadi 30, dan kuantitas keseimbangan turun menjadi 40 unit. Perhatikan bahwa konsumen membayar harga 30, tetapi produsen hanya menerima 25 (30 – 5) per unit.

Kesimpulan

Penerapan pajak sebesar 5 per unit menyebabkan harga keseimbangan naik dari 28 menjadi 30, sedangkan kuantitas keseimbangan turun dari 46 menjadi 40. Hal ini menunjukkan bahwa pajak dapat mengurangi jumlah barang yang diperjualbelikan di pasar. Beban pajak ini dibagi antara produsen dan konsumen, di mana produsen menerima harga lebih rendah dan konsumen membayar harga lebih tinggi.

Analisis ini mengasumsikan pasar kompetitif sempurna. Dalam kondisi pasar yang berbeda, dampak pajak dapat bervariasi.

Perlu diingat bahwa model ini merupakan penyederhanaan. Faktor-faktor lain seperti elastisitas permintaan dan penawaran, serta struktur pasar yang sebenarnya, dapat memengaruhi hasil analisis secara signifikan.

Redaksi SwaraWarta.co.id

Berita Indonesia Terkini 2024 Viral Terbaru Hari Ini

Recent Posts

Gawat, Akun Google Kamu Terkunci? Tenang, Ini Dia Cara Memulihkan Akun Google yang Dijamin Berhasil!

SwaraWarta.co.id - Kamu pasti pernah merasakan panik luar biasa saat tiba-tiba tidak bisa masuk ke…

1 day ago

Resep Anti-Gagal: Cara Membuat Donat Empuk dan Mengembang Sempurna di Rumah!

SwaraWarta.co.id - Siapa yang tidak suka donat? Camilan manis nan lembut ini selalu berhasil menggoda…

1 day ago

Mengenal Perbasi Jakarta: Siap Bikin Basket Ibukota Makin Nendang

SwaraWarta.co.id –  Hai, Sobat Basket! Pernah dengar tentang Perbasi Jakarta? Bukan hanya sekadar organisasi, Perbasi Jakarta adalah…

1 day ago

Bagaimana Kita Mempromosikan Murid dalam Proses Belajar? Simak Jawaban Berikut!

SwaraWarta.co.id - Bagaimana kita memposisikan murid dalam proses belajar? Di era digital yang serba cepat…

1 day ago

Apa Keunggulan Utama Pengguna Aplikasi Seperti Zotero atau Mendeley dalam Proses Pembelajaran? Mari Kita Bahas!

SwaraWarta.co.id - Apa keunggulan utama pengguna aplikasi seperti Zotero atau Mendeley dalam proses pembelajaran? Dalam…

1 day ago

4 Cara Mencairkan BPJS 10 Persen Secara Online dengan Mudah: Panduan Lengkap 2025

SwaraWarta.co.id – Ada beberapa cara mencairkan BPJS 10 persen secara online. Program pencairan dana BPJS…

1 day ago