SwaraWarta.co.id – Dean Henderson, kiper Crystal Palace, lolos dari hukuman kartu merah saat timnya menghadapi Manchester City di final Piala FA pada Minggu (18/5). Ia terlihat menyentuh bola dengan tangan di luar kotak penalti, namun tidak dihukum.
Kejadian terjadi di menit ke-23. Henderson maju untuk memotong umpan lambung dari pemain City, Josko Gvardiol, yang mengarah ke Erling Haaland.
Dalam proses itu, Henderson terlihat menyentuh bola dengan tangan kanannya di luar kotak penalti, untuk mencegah Haaland mendapat peluang mencetak gol.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Wasit Stuart Attwell membiarkan permainan terus berjalan, dan tidak ada protes keras dari para pemain City. Namun, VAR yang dipimpin Jarred Gillett meninjau ulang insiden tersebut.
Setelah ditinjau, VAR memutuskan tidak merekomendasikan kartu merah. Alasannya, tidak ada bukti kuat bahwa Henderson benar-benar menggagalkan peluang emas mencetak gol (istilahnya denying an obvious goal-scoring opportunity atau DOGSO).
Menurut aturan IFAB (badan yang mengatur hukum sepak bola), untuk menentukan pelanggaran DOGSO, harus dilihat beberapa hal, seperti seberapa dekat pemain dengan gawang, arah bola, peluang pemain untuk menguasai bola, dan berapa pemain bertahan yang masih tersisa.
Dalam kasus Henderson, unsur-unsur tersebut dianggap tidak cukup kuat untuk memberikan kartu merah.
PGMOL, organisasi yang mengatur wasit di Inggris, menjelaskan bahwa VAR hanya boleh memberi rekomendasi kartu merah dalam kasus DOGSO jika pelanggarannya benar-benar jelas.
Menariknya, 14 menit setelah insiden tersebut, Henderson berhasil menepis tendangan penalti dari pemain City, Omar Marmoush.
Meski keputusan wasit ini memicu perdebatan, secara aturan tetap sah berdasarkan interpretasi hukum permainan yang berlaku.