SwaraWarta.co.id – Terletak di Desa Jiusuo, Provinsi Hainan, China bagian selatan, sebuah museum unik hadir sebagai tempat pembelajaran sekaligus destinasi wisata yang menarik.
Museum ini dikenal sebagai Museum Benih Jiusuo, sebuah tempat yang menyimpan lebih dari 800 jenis benih dan spesimen yang menjadi saksi kekayaan pertanian dan budaya lokal.
Museum Benih Jiusuo tidak hanya menampilkan koleksi benih dalam bentuk pajangan statis, tetapi juga menyajikan informasi melalui penjelasan grafis dan pengalaman interaktif yang mendidik.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Para pengunjung dapat belajar mengenai asal-usul berbagai tanaman, proses pembibitan, hingga pentingnya menjaga keragaman hayati.
Penyajian yang interaktif ini membuat museum terasa hidup dan mampu menarik minat dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar hingga wisatawan umum.
Selain koleksi dan kegiatan edukatif, museum ini juga dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti kafe dan restoran, yang menjadikan kunjungan semakin nyaman dan menyenangkan.
Pengunjung dapat menikmati kuliner lokal sambil beristirahat, menciptakan pengalaman yang menyatu antara edukasi dan rekreasi.
Lebih dari sekadar tempat wisata, Museum Benih Jiusuo juga memiliki peran penting dalam memperkuat identitas budaya pedesaan.
Melalui upaya pelestarian benih lokal dan edukasi publik, museum ini turut mendorong pengembangan ekonomi masyarakat desa.
Keberadaannya menjadi contoh nyata dari praktik pengembangan budaya pedesaan yang terintegrasi dengan sektor pariwisata, sesuatu yang kini tengah digalakkan di Provinsi Hainan.
Dengan menggabungkan nilai edukatif, budaya, dan pariwisata dalam satu tempat, Museum Benih Jiusuo menunjukkan bagaimana warisan lokal dapat diangkat menjadi kekuatan ekonomi sekaligus alat pelestarian pengetahuan.
Tempat ini bukan hanya menyimpan benih tanaman, tetapi juga menanamkan kesadaran pentingnya melestarikan budaya dan alam untuk masa depan yang berkelanjutan.