Artikel ini akan membahas analisis majas yang terdapat dalam kutipan puisi: “Di bawah rembulan malam ku dengar suara hati yang merdu dan pilu menyayat kalbu”. Kita akan mengkaji penggunaan majas dalam puisi dan memberikan penjelasan detail mengenai jawaban yang tepat.
Kutipan puisi tersebut mengandung unsur sastra yang menarik untuk dipelajari. Pemahaman mengenai majas sangat penting dalam memahami nuansa dan keindahan karya sastra.
Pertanyaan yang diajukan adalah: Majas apa yang digunakan dalam kutipan puisi “Di bawah rembulan malam ku dengar suara hati yang merdu dan pilu menyayat kalbu”? Pilihan jawabannya adalah personifikasi, hiperbola, metafora, dan paradoks.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jawaban yang tepat adalah Personifikasi. Personifikasi adalah sebuah majas yang memberikan sifat-sifat manusia kepada benda mati, ide, atau konsep abstrak.
Dalam konteks kutipan puisi tersebut, “suara hati” merupakan sebuah konsep abstrak. Konsep ini kemudian dipersonifikasikan dengan diberikan atribut-atribut manusia seperti “merdu”, “pilu”, dan kemampuan untuk “menyayat kalbu”.
Sifat “merdu” dan “pilu” biasanya diasosiasikan dengan suara manusia, khususnya suara nyanyian atau tangisan. Sedangkan “menyayat kalbu” menggambarkan dampak emosional yang kuat, layaknya dampak yang ditimbulkan oleh tindakan manusia.
Dengan demikian, penggunaan “suara hati” yang dapat merasakan dan menimbulkan dampak emosional seperti manusia adalah bukti nyata dari penggunaan majas personifikasi.
Hiperbola adalah majas perbandingan yang berlebihan. Meskipun kata “menyayat kalbu” mungkin bisa dianggap sebagai hiperbola, inti dari ungkapan tersebut tetap pada personifikasi “suara hati”.
Metafora adalah majas perbandingan tanpa menggunakan kata penghubung seperti “seperti” atau “bagai”. Dalam kutipan ini tidak ada perbandingan langsung antara “suara hati” dengan sesuatu yang lain.
Paradoks adalah pernyataan yang tampak kontradiktif namun mengandung kebenaran. Kutipan puisi tersebut tidak mengandung kontradiksi.
Oleh karena itu, jawaban yang paling tepat untuk pertanyaan mengenai majas yang digunakan dalam kutipan puisi tersebut adalah personifikasi. Penggunaan personifikasi ini memperkaya nilai estetika dan emosional puisi tersebut.
Semoga penjelasan ini bermanfaat dalam memahami penggunaan majas dan memperkaya pemahaman literasi kita.
SwaraWarta.co.id – Apa yang seharusnya dilakukan, diketahui, dan dipahami oleh peserta didik diakhir pengajaran? Pendidikan…
SwaraWarta.co.id - Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa permukaan bumi tidak rata? Ada yang menjulang tinggi, ada…
SwaraWarta.co.id – Indonesia resmi memesan 48 unit jet tempur siluman KAAN dari Turki, menandai tonggak…
SwaraWarta.co.id - Mulai Kamis, 12 Juni 2025, pemerintah China memberikan fasilitas bebas visa transit selama…
SwaraWarta.co.id - Istri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Selvi Ananda, mengingatkan bahwa menikah tidak bisa…
SwaraWarta.co.id – Xiaomi baru saja mencatat sejarah dengan mobil listrik andalannya, SU7 Ultra, yang berhasil…