Berita

Iran Menolak Gagasan Perdamaian yang Digaungkan Donald Trump

SwaraWarta.co.id – Presiden AS Donald Trump melalui akun media sosialnya mengumumkan telah tercapai gencatan senjata penuh dan total antara Israel dan Iran.

Trump menyatakan bahwa Iran akan menghentikan penyerangan dalam enam jam, dan Israel mengikuti enam jam kemudian, sebagai bagian dari “Complete and Total Ceasefire” yang digambarkannya sebagai suatu pencapaian diplomatik besar.

Namun, klaim tersebut segera dibantah oleh pejabat Iran. Menteri Luar Negeri Iran, Seyed Abbas Araghchi, menegaskan bahwa mereka tidak pernah menerima proposal gencatan senjata resmi, dan Iran belum menandatangani kesepakatan apa pun.

ADVERTISEMENT

.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Araghchi menyatakan bahwa Iran mungkin akan menghentikan operasi militer hanya jika dan ketika Israel benar‑benar menghentikan serangannya terlebih dahulu.

Untuk saat ini, kata-kata itu bukan sebuah perjanjian, melainkan “kesediaan untuk merespons de‑eskalasi”.

Kebingungan ini muncul di tengah eskalasi konflik yang telah memasuki hari ke‑12, sejak dimulainya serangkaian serangan udara Israel terhadap situs nuklir Iran pada 13 Juni.

Iran membalas dengan serangan rudal balistik, termasuk serangan simbolis ke pangkalan militer AS di Qatar, sebagian besar berhasil dicegat, dan dilaporkan tanpa korban jiwa .

Trump merespons dengan memuji tindakan Iran sebagai “sangat lemah” dan menyambut baik “advance notice” dari Iran sebelum serangan ke pangkalan AS, dengan menyebutnya sebagai bukti kesiapan wilayah itu untuk melangkah pada perdamaian .

Namun demikian, jawaban resmi dari Iran tetap keras: tidak ada gencatan senjata formal. Iran menegaskan bahwa gencatan hanya akan terjadi kalau Israel benar‑benar menghentikan agresinya. Menurut Reuters, “pertanyaan besar tetap ada mengenai klaim Trump soal gencatan senjata” karena Iran dan Israel belum saling konfirmasi.

Analis menyoroti bahwa pernyataan Trump lebih berfungsi sebagai upaya diplomatik untuk menyudahi konflik daripada realisasi kesepakatan yang sah.

Iran tampaknya menggunakan pendekatan yang disusun dengan hati-hati melaksanakan serangan simbolis tanpa eskalasi penuh, dan menunggu tindakan nyata dari pihak Israel sebelum masuk ke penghentian penuh .

Singkatnya, sementara Trump menggemborkan perdamaian dan gencatan senjata, realitas di lapangan dengan klaim Iran yang bertolak belakang menunjukkan bahwa perdamaian tersebut belum tercapai. Iran tetap menolak perundingan formal dan tidak berhenti beroperasi sampai agresi Israel benar‑benar dihentikan.

Mulyadi

"Seorang penulis profesional yang melintang hampir 3 tahun lebih di berbagai macam media ternama di Indonesia seperti, Promedia, IDN Times, Pikiran Rakyat, Duniamasa.com, Suara Kreatif, dan SwaraWarta."

Recent Posts

7 Camilan Sehat yang Bikin Otak Tetap Cerdas

SwaraWarta.co.id - Kalau kamu masih bingung mau buat camilan sehat, ada beberapa bahan bergizi yang…

2 hours ago

Penyelidikan Tambang Nikel Raja Ampat Masih Berlangsung, Polri Minta Waktu

SwaraWarta.co.id - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) akan segera mengumumkan hasil penyelidikan terkait aktivitas tambang…

2 hours ago

LinkedIn: Fitur AI Penulisan Resume Belum Banyak Digunakan

SwaraWarta.co.id — LinkedIn, platform jaringan profesional, mengungkapkan bahwa fitur bantuan menulis menggunakan kecerdasan buatan (AI)…

3 hours ago

Babymonster Rilis Lagu Baru “Hot Sauce” Awal Juli, Tanpa Rami

SwaraWarta.co.id - Grup wanita asal YG Entertainment, Babymonster, akan merilis lagu baru berjudul "Hot Sauce"…

3 hours ago

4 Cara Menghilangkan Garis Merah di Word: Panduan Lengkap!

SwaraWarta.co.id – Bagaimana cara menghilangkan garis merah di Word? Pernahkah Anda merasa terganggu dengan garis…

4 hours ago

KPK Sita Aset Milik Mantan Wakil Ketua DPRD Jatim Terkait Kasus Korupsi Dana Hibah

swarawarta.co.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita aset milik Anwar Sadad, mantan Wakil Ketua DPRD…

4 hours ago