Categories: Pendidikan

JAWABAN APA Keuntungan dan Kelemahan dari Struktur Organisasi Fungsional yang Diterapkan di PT Angkasa Makmur? Jelaskan Secara Konseptual

Struktur organisasi fungsional merupakan salah satu model yang umum diterapkan dalam perusahaan, khususnya skala menengah hingga besar. Model ini mengelompokkan tugas dan tanggung jawab berdasarkan fungsi-fungsi utama perusahaan. PT Angkasa Makmur, sebagai contoh, menggunakan struktur ini dengan beberapa direktorat yang fokus pada fungsi spesifik seperti keuangan, riset & pengembangan, pemasaran, perencanaan korporat, dan pengendalian produksi & logistik.

Memahami kelebihan dan kekurangan struktur fungsional sangat penting, terutama bagi mahasiswa manajemen dan bisnis. Pengetahuan ini membantu dalam merancang organisasi yang efektif dan tangguh terhadap perubahan pasar.

Keuntungan Struktur Organisasi Fungsional

Salah satu keunggulan utama adalah spesialisasi tinggi. Setiap departemen fokus pada area keahlian tertentu, memungkinkan karyawan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mendalam. Ini berujung pada peningkatan efisiensi dan kualitas pekerjaan.

ADVERTISEMENT

.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Efisiensi operasional juga meningkat. Pengelompokan fungsi meminimalkan duplikasi tugas dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Standarisasi prosedur kerja juga lebih mudah diterapkan dan dipantau.

Rantai komando yang jelas merupakan keuntungan lainnya. Struktur hierarki yang terdefinisi baik memudahkan pengambilan keputusan, pelaporan, dan pengawasan. Karyawan memiliki kejelasan peran dan tanggung jawab.

Struktur fungsional juga mendukung pengembangan karier. Karyawan bisa fokus pada bidang keahlian tertentu, membuka peluang peningkatan kompetensi dan jenjang karier. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan loyalitas karyawan.

Terakhir, potensi skala ekonomi. Spesialisasi dan efisiensi operasional yang dihasilkan dapat menurunkan biaya operasional dan meningkatkan daya saing perusahaan dalam jangka panjang.

Kelemahan Struktur Organisasi Fungsional

Meskipun memiliki banyak keuntungan, struktur fungsional juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Koordinasi antar fungsi seringkali menjadi kendala. Setiap departemen mungkin lebih fokus pada tujuan internal daripada tujuan keseluruhan perusahaan, sehingga kolaborasi antar departemen kurang efektif.

Kurangnya fokus pada tujuan organisasi secara keseluruhan juga menjadi masalah. Prioritas departemen seringkali mengalahkan visi dan misi perusahaan secara luas, menciptakan “silo mentality” di mana departemen bekerja secara terisolasi.

Proses pengambilan keputusan bisa lambat karena harus melewati beberapa tingkatan manajemen, terutama untuk isu yang melibatkan beberapa departemen. Ini dapat menghambat respon perusahaan terhadap perubahan pasar yang cepat.

Potensi konflik antar fungsi juga meningkat. Persaingan atas sumber daya atau tumpang tindih tanggung jawab dapat memicu konflik antar departemen. Manajemen perlu memiliki mekanisme untuk mengatasi hal ini.

Fleksibelitas terhadap perubahan menjadi rendah. Struktur yang kaku dan spesialisasi tinggi dapat membuat perusahaan sulit beradaptasi dengan perubahan pasar atau kebutuhan pelanggan yang dinamis. Inovasi dan respon terhadap perubahan pasar menjadi terhambat.

Kesimpulan

Struktur organisasi fungsional menawarkan keuntungan dalam hal spesialisasi, efisiensi, dan pengembangan karier. Namun, kelemahannya berupa koordinasi antar fungsi yang kurang efektif, pengambilan keputusan yang lambat, dan kurangnya fleksibilitas perlu dipertimbangkan. Pilihan struktur organisasi yang tepat bergantung pada ukuran perusahaan, kompleksitas operasi, dan lingkungan bisnisnya. Perusahaan perlu melakukan analisis yang komprehensif untuk menentukan struktur yang paling sesuai.

Sebagai tambahan, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dapat membantu meminimalisir beberapa kelemahan struktur fungsional. Sistem manajemen proyek yang terintegrasi, misalnya, dapat meningkatkan koordinasi antar departemen dan mempercepat pengambilan keputusan.

Perlu juga dipertimbangkan penambahan struktur pendukung seperti tim proyek atau task force untuk menangani proyek-proyek khusus yang membutuhkan kolaborasi antar fungsi. Hal ini dapat meningkatkan fleksibilitas organisasi tanpa mengubah struktur fungsional secara keseluruhan.

Redaksi SwaraWarta.co.id

Berita Indonesia Terkini 2024 Viral Terbaru Hari Ini

Recent Posts

Penembakan Dua WNA Australia di Bali, Satu Tewas di Vila Mewah Badung

Swarawarta.co.id - Aksi kekerasan bersenjata menggegerkan kawasan wisata Bali. Dua pria Warga Negara Asing (WNA)…

1 minute ago

12 Tempat Wisata di Kabupaten Klaten yang Menarik untuk Dijelajahi, Cocok untuk Liburan Alam hingga Sejarah

Kabupaten Klaten, terletak strategis di antara Yogyakarta dan Surakarta, menawarkan pesona alam dan budaya yang…

5 hours ago

10 Tempat Wisata di Kabupaten Kudus, Perpaduan Keindahan Alam dan Warisan Budaya yang Unik

Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, lebih dari sekadar kota sejarah dan budaya. Ia menawarkan perpaduan unik…

6 hours ago

13 Tempat Wisata Terbaik di Kabupaten Magelang, Perpaduan Alam dan Budaya yang Bikin Liburan Makin Bermakna

Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menawarkan pesona alam dan budaya yang luar biasa. Keindahan panoramanya dipadukan…

7 hours ago

11 Tempat Wisata Terbaik di Kabupaten Pati, Suguhkan Kejutan Alam yang Menyegarkan Mata dan Pikiran

Kabupaten Pati, sebuah kabupaten di pesisir utara Jawa Tengah, menawarkan pesona alam dan budaya yang…

8 hours ago

11 Tempat Wisata di Purbalingga yang Tawarkan Alam Asri, Suasana Desa, dan Edukasi Seru untuk Keluarga

Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menawarkan pesona alam dan budaya yang memikat. Terletak di kaki Gunung…

9 hours ago