Strategi skimming and early withdrawal merupakan pendekatan pemasaran yang sering digunakan perusahaan, khususnya dalam industri teknologi, untuk memaksimalkan keuntungan dan pangsa pasar. Meskipun sering disebut bersamaan, kedua strategi ini memiliki perbedaan mendasar dalam penerapannya.
Strategi Skimming (Price Skimming)
Skimming adalah strategi penetapan harga di mana perusahaan menetapkan harga tinggi pada produk baru di awal peluncuran. Harga ini ditujukan untuk konsumen yang bersedia membayar lebih untuk mendapatkan akses awal kepada produk inovatif dan eksklusif, sering disebut sebagai early adopters.
Setelah permintaan dari segmen pasar ini mulai menurun, harga secara bertahap diturunkan untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas dan sensitif terhadap harga. Proses ini berlanjut hingga produk tersebut mencapai akhir siklus hidupnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tujuan Strategi Skimming
Tujuan utama strategi skimming adalah memaksimalkan profit di awal siklus hidup produk. Harga tinggi memungkinkan perusahaan untuk menutupi biaya riset, pengembangan, dan pemasaran yang tinggi, sekaligus mendapatkan keuntungan besar dari konsumen yang kurang sensitif terhadap harga.
Selain itu, strategi ini juga membangun citra premium bagi merek dan produk, menciptakan persepsi kualitas tinggi dan eksklusivitas. Hal ini dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan memperkuat posisi kompetitif perusahaan di pasar.
Strategi skimming juga dapat menciptakan hambatan bagi pesaing baru yang ingin memasuki pasar, karena harga tinggi dapat menyulitkan mereka untuk bersaing secara langsung.
Cara Kerja Strategi Skimming
Peluncuran produk baru dimulai dengan kampanye pemasaran yang intensif untuk membangkitkan minat dan ekspektasi tinggi dari konsumen target. Setelah periode penjualan awal dengan harga tinggi, perusahaan secara bertahap dan terencana menurunkan harga, seringkali seiring dengan peluncuran model atau versi produk yang lebih baru.
Penurunan harga ini dilakukan secara strategis, mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya produksi, persaingan, dan permintaan pasar. Tujuannya adalah untuk mempertahankan profitabilitas sambil memperluas jangkauan pasar.
Strategi Early Withdrawal (Dalam Konteks Produk)
Istilah “early withdrawal” dalam konteks strategi pemasaran kurang umum digunakan daripada skimming. Jika dihubungkan dengan strategi produk, early withdrawal lebih merujuk pada keputusan untuk menarik produk dari pasaran lebih cepat dari yang direncanakan, biasanya untuk mempersiapkan peluncuran produk pengganti.
Namun, early withdrawal bisa juga diartikan sebagai strategi untuk menawarkan produk lama atau model sebelumnya dengan harga yang sangat rendah. Ini seringkali merupakan bagian akhir dari strategi skimming, di mana perusahaan menjual inventaris lama untuk membersihkan ruang untuk produk baru.
Perbandingan Skimming dan Early Withdrawal
Meskipun keduanya berkaitan dengan penetapan harga dan siklus hidup produk, skimming adalah strategi yang terencana dan bertahap, sedangkan early withdrawal (dalam konteks produk) cenderung lebih reaktif dan kurang terstruktur.
Skimming bertujuan memaksimalkan keuntungan di awal, sedangkan early withdrawal (dalam konteks penjualan model lama) bertujuan membersihkan stok dan membuat ruang untuk produk baru. Kedua strategi ini dapat digunakan secara terpisah atau bersamaan, tergantung pada strategi perusahaan secara keseluruhan.
Contoh Penerapan Strategi Skimming
Apple adalah contoh perusahaan yang dikenal secara luas menerapkan strategi skimming. Peluncuran produk-produk baru seperti iPhone selalu dimulai dengan harga tinggi, yang kemudian diturunkan secara bertahap seiring berjalannya waktu dan dengan munculnya model baru.
Selain Apple, banyak perusahaan teknologi lain yang juga menggunakan strategi ini, termasuk Samsung, Sony, dan perusahaan-perusahaan lain yang meluncurkan produk inovatif dan premium.
Kesimpulan
Strategi skimming merupakan alat yang ampuh bagi perusahaan untuk memaksimalkan profit dan membangun citra merek yang kuat. Meskipun early withdrawal kurang umum digunakan sebagai strategi mandiri, penggunaan istilah ini dalam konteks produk dapat dimaknai sebagai bagian dari strategi skimming yang lebih luas.
Perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk biaya produksi, persaingan, dan permintaan pasar, saat menerapkan kedua strategi ini untuk mencapai tujuan bisnisnya.