Ketum PSSI, Erick Thohir (Dok. Ist)
SwaraWarta.co.id – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, berharap para suporter Timnas Indonesia bisa menjaga sikap saat laga melawan China di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Kamis (5/6) pukul 20.45 WIB.
Erick mengingatkan agar kejadian tidak menyenangkan saat pertandingan melawan Bahrain pada Maret lalu tidak terulang.
Saat itu, ada suporter Indonesia yang melakukan tindakan rasis atau xenofobia, sehingga Indonesia harus menerima sanksi dari FIFA berupa denda sekitar Rp 400 juta dan pengurangan jumlah penonton sebanyak 15 persen di pertandingan berikutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya rasa kita harus menjadi tuan rumah yang baik. Kalau kita kemarin bisa menyambut supporter dari Arab Saudi, Jepang, Australia dan Bahrain, sama ya support dari China juga kita harus sambut dengan baik,” kata Erick pada Senin, setelah menghadiri latihan perdana Timnas Indonesia di Jakarta, di Stadion Madya Gelora Bung Karno.
Menteri BUMN itu juga berharap dukungan suporter Indonesia tetap positif, seperti saat pertandingan melawan Jepang dan Bahrain.
Saat itu, koreografi tifo yang kreatif seperti Gundala vs Godzilla dan pesan “Garuda Show Your Dignity” menunjukkan dukungan yang membanggakan.
“Kita tidak ingin FIFA kembali memberi teguran karena ada diskriminasi, rasisme, atau xenofobia. Saya selalu tekankan, sepak bola itu harus bersih dari diskriminasi, baik saat kita melawan negara lain maupun antarsuporter dalam negeri,” tambah Erick.
Dalam laga melawan China nanti, diperkirakan sekitar 3.000 suporter asal China akan hadir langsung ke SUGBK. Sementara itu, tiket pertandingan untuk suporter Indonesia sudah ludes terjual, yang artinya stadion akan dipenuhi penonton.
Timnas Indonesia akan menjalani dua laga penting terakhir di kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga Grup C, yaitu melawan China dan Jepang. Usai menghadapi China, skuad Garuda akan terbang ke Jepang dan bertanding pada Selasa (10/6) pukul 17.35 WIB.
Saat ini, Indonesia berada di posisi keempat klasemen sementara dengan sembilan poin. Mereka unggul tiga poin dari Bahrain dan China yang berada di posisi kelima dan keenam.
Di atas Indonesia ada Arab Saudi (10 poin), Australia (13 poin), dan Jepang sebagai pemuncak klasemen dengan 20 poin.
SwaraWarta.co.id – Mengapa demokrasi kerakyatan merupakan demokrasi yang cocok bagi Indonesia? Seperti yang diketahui Indonesia,…
SwaraWarta.co.id - Alex Pastoor, asisten pelatih Timnas Indonesia, menyatakan bahwa peluang skuad Garuda untuk lolos…
SwaraWarta.co.id – Kenapa COC tidak bisa login? Pernahkah Anda bersemangat ingin menyerbu markas musuh di…
SwaraWarta.co.id - Mengapa skala prioritas harus diterapkan dalam kehidupan manusia sehari-hari? Dalam hiruk pikuk kehidupan…
SwaraWarta.co.id - Tiba tiba sakit perut, ada urusan keluarga mendadak, atau harus menghadiri acara penting?…
SwaraWarta.co.id - Status sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu ditandai dengan diterbitkannya…