PT Sabar Kaya Raya menerbitkan obligasi senilai Rp 300.000.000 dengan bunga 8%, jangka waktu 10 tahun, tertanggal 1 Januari 2023. Pembayaran bunga dilakukan setiap tanggal 1 Juli dan 1 Januari. Artikel ini akan membahas perhitungan bunga obligasi, pembelian saham, perhitungan biaya depresiasi, dan akhirnya menghitung laba bersih setelah pajak.
Pertama, kita akan menghitung bunga obligasi yang dibayarkan pada 1 Juli 2023. Periode pembayaran bunga adalah 6 bulan (dari 1 Januari hingga 1 Juli). Kita perlu memperhitungkan jumlah hari sebenarnya dalam periode tersebut, yaitu 181 hari.
Rumus perhitungan bunga adalah: Bunga obligasi = Nilai nominal obligasi x tingkat bunga x (jumlah hari / 365).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan demikian, perhitungannya adalah: Rp 300.000.000 x 8% x (181/365) = Rp 11.863.712. Jadi, bunga obligasi yang dibayarkan pada 1 Juli 2023 adalah Rp 11.863.712. Perlu diingat bahwa perhitungan ini menggunakan tahun kabisat 365 hari.
Pada 15 Februari 2024, PT Tidak Ada Saingan membeli 150 unit saham preferen dan biasa PT. Maju Mundur dengan harga Rp 210.000 per unit. Setiap unit terdiri dari 1 saham preferen dan 3 saham biasa. Biaya provisi dan materai sebesar Rp 400.000 ditambahkan ke dalam total biaya.
Total biaya pembelian saham dihitung sebagai berikut: (Rp 210.000 x 150) + Rp 400.000 + Rp 400.000 = Rp 31.800.000. Total biaya pembelian saham PT. Maju Mundur adalah Rp 31.800.000. Informasi harga pasar saham yang tidak tersedia tidak mempengaruhi perhitungan ini.
Biaya depresiasi menurut peraturan perpajakan adalah Rp 200.000, sedangkan menurut perhitungan perusahaan adalah Rp 80.000. Menurut peraturan perpajakan, biaya depresiasi yang dapat diklaim adalah nilai tertinggi dari kedua perhitungan tersebut.
Oleh karena itu, biaya depresiasi yang digunakan dalam perhitungan laba bersih adalah Rp 200.000. Perbedaan antara kedua angka ini mungkin disebabkan oleh perbedaan metode perhitungan atau kebijakan akuntansi yang diterapkan.
Laba sebelum pajak dan depresiasi adalah Rp 500.000. Setelah dikurangi biaya depresiasi (Rp 200.000), laba sebelum pajak menjadi Rp 300.000. Tarif pajak yang berlaku adalah 20%.
Perhitungan pajak adalah: Rp 300.000 x 20% = Rp 60.000. Laba bersih setelah pajak dihitung dengan mengurangi pajak dari laba sebelum pajak: Rp 300.000 – Rp 60.000 = Rp 240.000. Jadi, laba bersih setelah pajak adalah Rp 240.000.
Dari perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa bunga obligasi PT Sabar Kaya Raya pada 1 Juli 2023 adalah Rp 11.863.712, total biaya pembelian saham PT Maju Mundur adalah Rp 31.800.000, dan biaya depresiasi yang digunakan adalah Rp 200.000. Akhirnya, laba bersih setelah pajak adalah Rp 240.000. Perlu diingat bahwa perhitungan ini didasarkan pada informasi yang diberikan dan asumsi-asumsi yang telah dijelaskan. Perhitungan akuntansi yang lebih kompleks mungkin diperlukan dalam situasi dunia nyata.
Swarawarta.co.id - Perum BULOG Kantor Wilayah Jawa Timur (Kanwil Jatim) berhasil melampaui target penyerapan gabah/beras…
Swarawarta.co.id - PSIM Yogyakarta dan penyerang asing Rafael de sa Rodrigues, atau yang lebih dikenal…
Swarawarta.co.id - Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Lombok Timur, Nurhidayati, melaporkan bahwa angka pernikahan…
Swarawarta.co.id - Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merespons kabar keluhan omzet menurun yang…
Swarawarta.co.id - Serangan udara Israel terhadap fasilitas militer dan nuklir Iran memicu ketegangan tinggi di…
SwaraWarta.co.id – Berapa nominal BSU BPJS Ketenagakerjaan 2025? Pemerintah kembali menggelontorkan Bantuan Subsidi Upah (BSU)…