Petugas baru di Bank Mandiri yang bertugas melayani customer service melakukan wawancara dengan seluruh nasabah yang ingin membuka rekening pinjaman baru. Tingkat kedatangan nasabah adalah 4 nasabah per jam. Petugas menghabiskan waktu rata-rata 12 menit untuk setiap nasabah. Mari kita analisis sistem antrian ini menggunakan distribusi Poisson.
Model M/M/1 mengasumsikan kedatangan nasabah mengikuti distribusi Poisson dan waktu pelayanan mengikuti distribusi eksponensial, dengan hanya satu petugas yang melayani. Kita akan menghitung beberapa metrik kinerja sistem antrian ini.
λ (tingkat kedatangan) = 4 nasabah/jam. μ (tingkat pelayanan) = 60 menit/12 menit/nasabah = 5 nasabah/jam. Perlu diingat bahwa μ merupakan laju pelayanan per petugas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berikut perhitungan metrik kinerja sistem antrian dengan satu petugas. Perhitungan ini berdasarkan rumus-rumus dasar teori antrian.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dengan satu petugas, rata-rata terdapat 4 nasabah dalam sistem, dan nasabah harus menunggu selama 0.8 jam. Probabilitas nasabah harus menunggu cukup tinggi yaitu 80%.
Untuk meningkatkan efisiensi pelayanan, mari kita analisis sistem antrian dengan dua petugas (model M/M/2). Dengan dua petugas, diharapkan waktu tunggu nasabah akan berkurang.
λ (tingkat kedatangan) = 4 nasabah/jam. μ (tingkat pelayanan per petugas) = 5 nasabah/jam. c (jumlah petugas) = 2
Perhitungan metrik kinerja untuk sistem M/M/2 sedikit lebih kompleks, melibatkan penjumlahan deret hingga c-1 dan penggunaan rumus khusus untuk sistem multi-server.
Dengan penambahan satu petugas, waktu tunggu rata-rata berkurang signifikan dari 0.8 jam menjadi sekitar 0.03795 jam atau sekitar 2.3 menit. Probabilitas menunggu juga turun drastis menjadi sekitar 23%.
Analisis ini menunjukkan bahwa menambahkan satu petugas layanan (dari satu menjadi dua petugas) secara signifikan meningkatkan efisiensi sistem antrian di Bank Mandiri. Waktu tunggu dan probabilitas menunggu berkurang drastis, menunjukkan peningkatan kepuasan nasabah. Perlu dipertimbangkan juga faktor biaya operasional penambahan petugas terhadap peningkatan efisiensi yang didapat.
Model M/M/1 dan M/M/2 ini merupakan model sederhana. Dalam realitanya, pola kedatangan dan waktu pelayanan mungkin tidak selalu mengikuti distribusi Poisson dan eksponensial. Faktor-faktor lain seperti jenis layanan, kompleksitas transaksi, dan keahlian petugas juga perlu dipertimbangkan dalam perencanaan optimalisasi sistem antrian yang lebih realistik.
Swarawarta.co.id - Perum BULOG Kantor Wilayah Jawa Timur (Kanwil Jatim) berhasil melampaui target penyerapan gabah/beras…
Swarawarta.co.id - PSIM Yogyakarta dan penyerang asing Rafael de sa Rodrigues, atau yang lebih dikenal…
Swarawarta.co.id - Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Lombok Timur, Nurhidayati, melaporkan bahwa angka pernikahan…
Swarawarta.co.id - Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merespons kabar keluhan omzet menurun yang…
Swarawarta.co.id - Serangan udara Israel terhadap fasilitas militer dan nuklir Iran memicu ketegangan tinggi di…
SwaraWarta.co.id – Berapa nominal BSU BPJS Ketenagakerjaan 2025? Pemerintah kembali menggelontorkan Bantuan Subsidi Upah (BSU)…