PT. Pantang Mundur adalah sebuah perusahaan yang memproduksi dua jenis produk: produk utama dan produk sampingan. Proses produksi keduanya bersama hingga titik pisah (split-off point), sebelum kemudian diproses secara terpisah.
Titik pisah terjadi pada biaya Rp550.000.000. Setelah titik pisah, produk utama memerlukan biaya produksi tambahan sebesar Rp175.000.000, sedangkan produk sampingan membutuhkan Rp20.000.000.
Nilai pasar final produk utama mencapai Rp1.200.000.000, dan produk sampingan Rp40.000.000. Biaya administrasi dan pemasaran untuk produk utama adalah Rp80.000.000, sementara untuk produk sampingan diasumsikan nol.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Analisis Biaya dan Pendapatan Produk Sampingan
Untuk menghitung pendapatan bersih produk sampingan, kita perlu mengalokasikan biaya bersama hingga titik pisah secara proporsional. Metode yang umum digunakan adalah berdasarkan nilai pasar relatif pada titik pisah atau nilai pasar final. Dalam contoh ini, kita akan menggunakan nilai pasar final.
Alokasi Biaya Bersama
Total nilai pasar final kedua produk adalah Rp1.240.000.000 (Rp1.200.000.000 + Rp40.000.000). Proporsi nilai pasar produk sampingan adalah 3,23% (Rp40.000.000 / Rp1.240.000.000).
Dengan demikian, alokasi biaya bersama untuk produk sampingan adalah Rp17.741.935 (Rp550.000.000 x 0,0323). Perhitungan ini mempertimbangkan proporsi kontribusi masing-masing produk terhadap total nilai penjualan.
Total Biaya Produk Sampingan
Total biaya produk sampingan meliputi biaya bersama yang telah dialokasikan, biaya produksi tambahan setelah titik pisah, dan biaya administrasi/pemasaran. Dalam kasus ini, total biaya adalah Rp37.741.935 (Rp17.741.935 + Rp20.000.000 + Rp0).
Perlu diperhatikan bahwa asumsi biaya pemasaran dan administrasi nol untuk produk sampingan merupakan faktor penting dalam perhitungan ini. Jika terdapat biaya pemasaran dan administrasi, maka angka tersebut harus dimasukkan dalam perhitungan total biaya.
Pendapatan Bersih Produk Sampingan
Pendapatan bersih produk sampingan dihitung dengan mengurangi total biaya dari nilai pasar final. Hasilnya adalah Rp2.258.065 (Rp40.000.000 – Rp37.741.935).
Angka ini menunjukkan kontribusi positif, meskipun kecil, dari produk sampingan terhadap profitabilitas PT. Pantang Mundur. Perhitungan ini membantu perusahaan dalam mengevaluasi kinerja dan efisiensi produksi kedua jenis produknya.
Implikasi Akuntansi dan Pertimbangan Tambahan
Perlakuan akuntansi untuk produk sampingan dapat bervariasi. Dalam kasus PT. Pantang Mundur, pendapatan dari produk sampingan dianggap sebagai pendapatan di luar usaha. Metode lain bisa termasuk pengurangan biaya produksi utama.
Metode alokasi biaya bersama yang dipilih (berdasarkan nilai pasar final) juga berpengaruh pada hasil perhitungan. Metode lain seperti alokasi berdasarkan volume produksi atau biaya produksi dapat memberikan hasil yang berbeda.
Analisis ini hanya mempertimbangkan aspek keuangan. Faktor-faktor lain seperti kualitas produk sampingan, dampak lingkungan, dan strategi pemasaran juga perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan terkait produk sampingan.
Kesimpulan
Pendapatan bersih produk sampingan PT. Pantang Mundur adalah Rp2.258.065. Meskipun relatif kecil dibandingkan produk utama, pencatatan dan analisis yang tepat untuk produk sampingan tetap penting untuk memberikan gambaran keuangan yang komprehensif dan akurat.
Perusahaan perlu terus mengevaluasi efisiensi produksi, strategi pemasaran, dan potensi pengembangan produk sampingan untuk memaksimalkan profitabilitas dan memberikan gambaran keuangan yang transparan kepada para pemangku kepentingan.