SwaraWarta.co.id – Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, mengaku sangat prihatin dengan masih banyaknya pesantren ilegal yang beroperasi tanpa memenuhi syarat dasar sebagai lembaga pendidikan agama.
Politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menegaskan bahwa pesantren saat ini harus bertransformasi untuk bisa menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks.
Ia menolak anggapan bahwa pesantren hanyalah lembaga pendidikan tradisional yang sudah ketinggalan zaman.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Nilai-nilai dasar pendidikan modern seperti STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) sudah lama hidup dalam tradisi pesantren. Kita kadang lupa, tokoh-tokoh seperti Ibn Rushd, Ibn Al-Jabbar, merupakan produk sistem pendidikan yang berbasis keislaman,” kata Cucun dalam keterangannya, Sabtu (28/6/2025).
Cucun menekankan bahwa pemerintah harus segera melakukan reaktualisasi atau pembaruan sistem pesantren agar lebih siap menghadapi perkembangan teknologi dan kebutuhan dunia kerja saat ini.
Ia juga memberi perhatian khusus terhadap banyaknya pesantren ilegal, terutama di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Menurutnya, Kementerian Agama (Kemenag) tidak boleh sembarangan dalam memberikan izin operasional untuk pesantren.
“Jangan terlalu mudah mengeluarkan izin, pastikan pesantren itu memenuhi arkanul ma’had atau rukun-rukun dasar pesantren. Harus ada tenaga pengajar, santri yang belajar, kurikulum pendidikan agama yang jelas, serta sarana dan prasarana yang memadai,” ujarnya.