Pendidikan

Apakah yang Menjadi Perbedaan Cara Pandang para Pendiri Bangsa Mengenai Dasar Negara Indonesia?

SwaraWarta.co.id – Saat membahas sejarah kemerdekaan Indonesia, salah satu topik penting yang sering dibicarakan adalah mengenai dasar negara.

Namun, apakah yang menjadi perbedaan cara pandang para pendiri bangsa mengenai dasar negara Indonesia? Jawaban atas pertanyaan ini menarik untuk dikupas karena mencerminkan keragaman pemikiran tokoh-tokoh bangsa pada masa awal pembentukan negara.

Perdebatan mengenai dasar negara Indonesia mencuat dalam sidang-sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada tahun 1945.

ADVERTISEMENT

.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ada beberapa tokoh penting yang memiliki pandangan berbeda, di antaranya Soekarno, Mohammad Yamin, dan Soepomo.

Soekarno, dalam pidato terkenalnya pada 1 Juni 1945, mengemukakan lima prinsip yang kemudian dikenal sebagai Pancasila.

Gagasannya bersifat inklusif dan universal, menekankan nilai persatuan, kebangsaan, dan kemanusiaan. Ia berupaya merangkul seluruh golongan, baik yang religius maupun nasionalis.

Sementara itu, Mohammad Yamin lebih menekankan pada sejarah dan budaya bangsa Indonesia sebagai dasar negara. Ia percaya bahwa nilai-nilai luhur bangsa sudah ada sejak zaman kerajaan Nusantara, dan Indonesia harus membangunnya berdasarkan akar tradisi sendiri.

Berbeda lagi dengan Soepomo, yang lebih condong pada konsep negara integralistik. Ia menolak sistem demokrasi liberal Barat dan mengusulkan model negara yang menyatukan seluruh golongan di bawah satu kepemimpinan yang kuat. Bagi Soepomo, negara bukan sekadar wadah, tapi jiwa yang hidup dalam setiap warga negara.

Perbedaan pandangan ini menunjukkan bahwa tidak ada satu pemikiran tunggal mengenai dasar negara Indonesia. Namun, dari perbedaan tersebut lahirlah sintesis yang luar biasa, yakni Pancasila, yang mampu menjadi titik temu dari beragam ideologi dan kepercayaan.

Jadi, apakah yang menjadi perbedaan cara pandang para pendiri bangsa mengenai dasar negara Indonesia? Jawabannya terletak pada latar belakang pemikiran masing-masing tokoh: ada yang religius, historis-kultural, hingga yang bersifat integralistik. Justru dari keragaman inilah dasar negara kita terbentuk kokoh, inklusif, dan dapat diterima semua golongan.

 

Mulyadi

"Seorang penulis profesional yang melintang hampir 3 tahun lebih di berbagai macam media ternama di Indonesia seperti, Promedia, IDN Times, Pikiran Rakyat, Duniamasa.com, Suara Kreatif, dan SwaraWarta."

Recent Posts

Lowongan Kerja Staff purchasing Roti O (PT. Sebastian Citra Indonesia) Penempatan Kendari Tahun 2025 (Apply Now)

Berikut adalah artikel SEO yang Anda minta, ditulis dengan gaya profesional namun kasual, dan mengikuti…

4 hours ago

Lowongan Kerja Staff purchasing Roti O (PT. Sebastian Citra Indonesia) Penempatan Kediri Tahun 2025 (Apply Now)

Apakah Anda sedang menanti-nanti kesempatan emas untuk berkarir di salah satu perusahaan makanan dan minuman…

4 hours ago

Lowongan Kerja Staff purchasing Roti O (PT. Sebastian Citra Indonesia) Penempatan Indramayu Tahun 2025 (Lamar Sekarang)

Apakah Anda sedang mencari peluang karir yang menjanjikan di bidang pengadaan barang? Khususnya bagi Anda…

5 hours ago

Lowongan Kerja Staff purchasing Roti O (PT. Sebastian Citra Indonesia) Penempatan Grobogan Tahun 2025

Tentu, saya akan bantu Anda menulis artikel SEO untuk topik Lowongan Kerja Staff purchasing Roti…

5 hours ago

Lowongan Kerja Staff purchasing Roti O (PT. Sebastian Citra Indonesia) Penempatan Gresik Tahun 2025 (Apply Now)

Berikut adalah artikel SEO yang Anda minta, dirancang dengan gaya deskriptif dan kasual, serta mengikuti…

5 hours ago

Lowongan Kerja Staff purchasing Roti O (PT. Sebastian Citra Indonesia) Penempatan Gorontalo Tahun 2025

Pernahkah Anda membayangkan bekerja di balik layar, memastikan semua bahan baku terbaik tersedia untuk produk…

5 hours ago