Kenapa Panas Sekali Akhir-Akhir Ini
SwaraWarta.co.id – Pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa cuaca akhir-akhir ini terasa begitu panas dan menyengat? Anda tidak sendirian.
Banyak orang di berbagai wilayah Indonesia dan dunia merasakan hal yang sama.
Suhu udara yang meningkat drastis bukanlah sekadar sugesti, melainkan sebuah realitas yang didukung oleh data dan penjelasan ilmiah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lalu, pertanyaan yang muncul, kenapa panas sekali akhir-akhir ini? Ternyata, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab utamanya.
Salah satu penyebab utama adalah kita sedang berada di puncak musim kemarau. Pada periode ini, tutupan awan sangat minimal, sehingga sinar matahari menyinari permukaan bumi secara langsung dan hampir tidak terhalang. Selain itu, posisi semu matahari yang berada di belahan bumi selatan (sekitar September-Maret) membuat wilayah Indonesia menerima radiasi matahari yang lebih intensif. Kondisi ini mencapai puncaknya sekitar bulan Agustus-Oktober, di mana panas terasa paling menyengat.
Faktor yang paling krusial dan sering disinggung adalah perubahan iklim. Aktivitas manusia yang melepaskan gas rumah kaca dalam jumlah besar, seperti karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4), telah menjebak lebih banyak panas di atmosfer bumi. Ini menyebabkan peningkatan suhu global secara rata-rata. Gelombang panas yang terjadi menjadi lebih sering, lebih lama, dan lebih intens. Apa yang kita rasakan sekarang adalah salah satu manifestasi nyata dari krisis iklim ini.
Fenomena iklim El Niño turut memperparah situasi. El Niño adalah kondisi memanasnya suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur. Fenomena ini mengubah pola cuaca global, termasuk menyebabkan berkurangnya curah hujan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Kombinasi antara El Niño dan musim kemarau menciptakan “resep” yang sempurna untuk cuaca yang terik dan kering.
Di perkotaan, suhu yang panas semakin terasa akibat efek Urban Heat Island (Pulau Bahang Perkotaan). Lahan hijau dan daerah resapan air yang semakin berkurang digantikan oleh beton, aspal, dan gedung-gedung tinggi. Material ini menyerap panas di siang hari dan melepaskannya secara perlahan di malam hari, sehingga suhu udara di kota menjadi lebih panas daripada di daerah pedesaan yang masih memiliki banyak tumbuhan.
Meskipun fenomena alam seperti musim kemarau dan El Nino adalah siklus yang wajar, kontribusi perubahan iklim memperburuk dampaknya. Tindakan kolektif sangat dibutuhkan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, seperti:
Jadi, rasa panas sekali akhir-akhir ini adalah peringatan dari alam. Dengan memahami penyebabnya, kita bisa mengambil langkah bijak untuk beradaptasi dan berkontribusi dalam menjaga bumi agar tetap layak huni untuk generasi mendatang.
SwaraWarta.co.id – Bagaimana techforward daat menerapkan siklus manajemen pengetahuan untuk meningkatkan kolaborasi antar departemen? Kolaborasi…
SwaraWarta.co.id – Bagaimana cara buat QRIS untuk bisnis Anda? QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard)…
SwaraWarta.co.id - Ada beberapa ucapan selamat Hari Santri yang bisa kamu gunakan. Seperti yang diketahui,…
SwaraWarta.co.id - Rumor mengenai Louis van Gaal yang akan menjadi pelatih baru Timnas Indonesia sedang…
SwaraWarta.co.id - Apa yang dimaksud dengan penelitian sosial? Penelitian sosial adalah salah satu pilar penting…
SwaraWarta.co.id – Bagaimana cara mengqodho sholat Dzuhur di waktu Ashar? Sholat fardhu adalah tiang agama,…