Struktur organisasi efektif bagi perusahaan multinasional untuk integrasi budaya, kolaborasi global, dan efisiensi operasional.
SwaraWarta.co.id – Apa yang harus dilakukan setelah menetapkan periode penilaian SKP? Menetapkan periode penilaian Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) adalah langkah awal yang krusial.
Namun, banyak yang bertanya: Apa yang harus dilakukan setelahnya? Fase setelah penetapan ini justru merupakan periode kunci yang menentukan keberhasilan penilaian akhir. Tanpa tindak lanjut yang tepat, SKP hanya akan menjadi dokumen formalitas belaka.
Berikut adalah langkah-langkah strategis yang harus Anda lakukan setelah periode penilaian SKP ditetapkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah SKP disahkan, langkah pertama adalah mendistribusikan dan mensosialisasikannya kepada seluruh pegawai yang dinilai. Pastikan setiap orang memahami dengan jelas target, indikator kinerja utama (KPI), dan tolok ukur keberhasilannya. Komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan di tahap ini sangat vital untuk memastikan tidak ada kesalahpahaman dan bahwa target yang ditetapkan realistis untuk dicapai.
SKP bukan dokumen “setor lalu lupa”. Lakukan monitoring kinerja secara rutin, baik bulanan maupun triwulanan. Proses ini membantu untuk:
Setiap pencapaian, kemajuan, atau bahkan tantangan dalam pekerjaan harus didokumentasikan dengan rapi. Kumpulkan bukti-bukti fisik atau digital seperti laporan kerja, notulensi rapat, surat menyurat, sertifikat, atau hasil proyek. Dokumentasi ini akan menjadi dasar yang kuat dan objektif saat proses penilaian akhir berlangsung, menghindari penilaian yang subjektif.
Di pertengahan periode penilaian, sangat disarankan untuk melakukan evaluasi menyeluruh. Bandingkan capaian kinerja yang telah diraih dengan target yang telah ditetapkan di awal. Evaluasi ini berguna untuk melakukan koreksi jika diperlukan. Jika ada target yang tidak realistis karena perubahan kondisi, ini adalah saat yang tepat untuk melakukan penyesuaian melalui proses revisi yang formal.
Menjelang akhir periode, persiapkan semua dokumen pendukung penilaian. Kumpulkan dan organisasikan semua bukti kerja yang telah dikumpulkan selama periode berjalan. Hal ini akan memudahkan atasan dalam melakukan penilaian dan meminimalisir potensi kesalahan atau ketidaklengkapan data.
Setelah penilaian akhir selesai, luangkan waktu untuk melakukan reviu bersama antara atasan dan bawahan. Bahas apa yang berjalan dengan baik, area yang perlu ditingkatkan, serta tantangan yang dihadapi. Hasil dari reviu ini dapat menjadi bahan berharga untuk menyusun SKP yang lebih baik dan lebih efektif pada periode penilaian berikutnya.
Aktivitas pasca-penetapan periode penilaian SKP adalah jantung dari manajemen kinerja yang efektif. Dengan melakukan pemantauan berkelanjutan, dokumentasi yang baik, komunikasi yang terbuka, dan evaluasi berkala, SKP akan benar-benar berfungsi sebagai alat untuk mendorong pertumbuhan kinerja individu dan organisasi, bukan sekadar administrasi.
SwaraWarta.co.id – Berapa biaya bikin paspor sih? Merencanakan perjalanan ke luar negeri, baik untuk liburan,…
SwaraWarta.co.id - Bagi guru di seluruh Indonesia, akhir tahun 2025 membawa kabar gembira dengan pencairan Gaji…
SwaraWarta.co.id – Tidak perlu bingung cara membuat passphrase Coretax dengan aman. Direktorat Jenderal Pajak (DJP)…
SwaraWarta.co.id – Ada beberapa cara cek BLT Kesra 2026. Memasuki tahun anggaran baru, pemerintah terus…
SwaraWarta.co.id - Mengapa kita perlu mempelajari teori belajar dalam mengajarkan matematika? Matematika sering kali dianggap…
SwaraWarta.co.id – Bagaimana penyebab tidakn bisa login Coretax? Implementasi Coretax System oleh Direktorat Jenderal Pajak…