SwaraWarta.co.id – Pernahkah Anda bertanya-tanya, apa lawan kata dari “haus”? Jika lawan kata “lapar” adalah “kenyang”, maka jawaban untuk “haus” seringkali hanya berupa frasa seperti “tidak haus” atau “sudah minum”.
Namun, tahukah Anda bahwa Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kini telah mencatat dua kata khusus sebagai antonimnya, yaitu “palum” dan “galgah”? Mari kita ulas makna dan asal-usul kedua kata ini.
Palum: Kosakata Baku dari Khazanah Daerah
Kata “palum” adalah lawan kata “haus” yang pertama kali resmi tercatat dalam KBBI. Menurut KBBI Daring, palum adalah kata sifat (adjektiva) yang berarti “sudah puas minum” atau “hilang rasa haus”. Contoh penggunaannya dalam kalimat adalah, “Kondisi palum membuat anak lebih tenang”.
ADVERTISEMENT
.SCROLL TO RESUME CONTENT
Yang menarik, kata “palum” diserap dari bahasa Pakpak, yang merupakan salah satu rumpun bahasa Batak. Kehadirannya dalam KBBI merupakan bagian dari upaya Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa untuk mengangkat dan melestarikan kosakata dari berbagai bahasa daerah di Indonesia sebagai pemerkaya bahasa nasional. Meski telah menjadi kata baku, “palum” masih jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Galgah: Kata Kreasi Baru yang Kian Populer
Beberapa bulan setelah “palum” diresmikan, muncullah kata “galgah” sebagai sinonim sekaligus lawan kata “haus” yang kedua. Definisi “galgah” dalam KBBI adalah “(sudah) lega atau segar kerongkongan karena minum; tidak dahaga; palum”. Anda dapat menggunakan kata ini dalam percakapan, misalnya, “Minuman ini untukmu saja, aku masih galgah“.
Berbeda dengan “palum” yang berasal dari bahasa daerah, “galgah” adalah kata kreasi baru yang diciptakan oleh seorang kreator konten, Bunga Reyza. Kata ini merupakan onomatope atau tiruan bunyi yang tidak memiliki etimologi tertentu.
Berkat popularitas dan frekuensi penggunaannya yang tinggi di media sosial, kata “galgah” akhirnya melalui proses validasi dan resmi masuk dalam KBBI pada pemutakhiran Oktober 2025.
Mana yang Harus Digunakan?
Dengan diresmikannya kedua kata ini, bahasa Indonesia semakin kaya dan dinamis. Anda sekarang memiliki dua pilihan kata yang sah dan menarik untuk mendeskripsikan kondisi tidak haus.
- “Palum” merupakan pilihan yang tepat jika Anda mengutamakan penggunaan kata baku yang berasal dari khazanah bahasa daerah.
- Sementara “galgah”, dengan bunyannya yang unik dan akrab di telinga generasi digital, dapat menjadi pilihan dalam percakapan yang lebih santai dan kontemporer.
Kedua kata ini sah dan benar untuk digunakan. Mari kita hidupkan kekayaan bahasa Indonesia dengan menggunakan kata “palum” dan “galgah” dalam komunikasi sehari-hari!

















