Desa Adat Suwat Sediakan Dua Mobil Operasional Gratis, Manfaatkan Pendapatan Wisata untuk Krama
Swarawarta.co.id – Gianyar – Desa Adat Suwat, Kecamatan Gianyar, kembali menunjukkan bagaimana pengelolaan aset desa yang konsisten mampu memberikan dampak langsung bagi warganya. Desa adat ini resmi menyerahkan dua unit mobil operasional baru yang akan digunakan secara gratis oleh krama dalam berbagai kegiatan adat maupun kebutuhan sosial.
Dilansir dari https://artbali.co.id/ Kedua kendaraan tersebut berupa Toyota Innova Reborn dan Toyota Hilux Box (i-Look), keduanya merupakan unit baru dengan spesifikasi premium. Pengadaan mobil operasional ini berasal dari pengelolaan pendapatan desa adat, terutama dari sektor pariwisata yang belakangan berkembang pesat, seperti Objek Wisata Suwat Waterfall.
Jro Bendesa Adat Suwat, Ngakan Putu Sudibya, menegaskan bahwa fasilitas baru ini hadir untuk meringankan beban masyarakat, khususnya saat menggelar upacara adat di tingkat banjar maupun dadia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Mobil ini bisa dipakai tanpa dipungut biaya. Gratis untuk masyarakat. Mau dipakai untuk nganten, odalan, upacara, baik di pura Dadia maupun kebutuhan adat lainnya, silakan,” ujar Ngakan Putu Sudibya.
Ia menjelaskan bahwa ide penyediaan fasilitas transportasi tersebut muncul dari realita di lapangan. Kerap kali, warga harus menanggung biaya tambahan ketika membutuhkan kendaraan untuk prosesi adat maupun kegiatan sosial lainnya. Dengan adanya layanan ini, desa adat berharap pelaksanaan upacara bisa berjalan lebih ringan dan efisien.
Adapun pengadaan dua mobil tersebut sepenuhnya menggunakan pendapatan asli Desa Adat Suwat tanpa melibatkan bantuan eksternal. Sumber pemasukan terbesar berasal dari Obyek Wisata Suwat Waterfall, Mini Bar, serta beberapa kegiatan adat seperti penglukatan Siwa Melah Angge.
“Ini murni dari pendapatan desa adat. Tidak ada donasi, tidak ada proposal. Pendapatan dari wisata dan kegiatan desa adat kami kembalikan langsung kepada masyarakat,” tegasnya.
Dalam rapat Sangkep Umanis Galungan sebelumnya, desa juga memaparkan perkembangan pendapatan dari sektor wisata. Hingga Oktober 2025, capaian pendapatan telah mencapai Rp480 juta dan diperkirakan terus bertambah hingga akhir tahun. Angka ini memperlihatkan pertumbuhan signifikan wisata Suwat Waterfall yang kini menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan domestik maupun mancanegara.
Program penyediaan mobil dinilai sebagai bentuk nyata bagaimana desa adat mampu mengelola potensi lokal untuk menciptakan manfaat yang dirasakan langsung oleh warganya. Keberhasilan ini juga menjadi contoh bagi desa adat lain mengenai pentingnya tata kelola yang transparan dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
“Inilah bukti bahwa keseriusan desa adat mampu mensejahterakan warganya. Dua mobil baru dan mewah ini kami serahkan untuk melayani krama. Semoga bisa dipakai dengan baik dan bermanfaat bagi semua,” tutup Jro Bendesa.
SwaraWarta.co.id - Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara (SEA Games) 2025 telah di depan mata. Ajang…
SwaraWarta.co.id - Sebagai nasabah BNI, Anda mungkin bertanya-tanya apakah BNI sedang mengalami gangguan hari ini, 1…
Ketika berbicara tentang upaya menjaga kualitas lingkungan di daerah, nama DLH Kabupaten Kebumen menjadi salah…
Lingkungan yang bersih, sehat, dan tertata bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat.…
Lingkungan yang bersih dan sehat adalah kebutuhan dasar setiap masyarakat. Di Kabupaten Wonogiri, peran menjaga…
SwaraWarta.co.id – Mengapa Pancasila dijadikan dasar negara Indonesia? Pancasila. Mendengar namanya saja, kita langsung teringat…