Swarawarta.co.id – Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Samuel Wattimena, mendorong pengembangan ekonomi kreatif melalui promosi kuliner-kuliner khas daerah dengan mengadakan festival seperti “Soto Vaganza 2025” di Semarang.
“Ini (soto) kan suatu kekayaan kuliner yang luar biasa untuk sebuah Kota Semarang. Dan bahwasanya ada teman-teman ini yang kemudian mengkoordinir dan punya data tersebut, menurut saya ini spesial sekali,” katanya, di sela gelaran “Soto Vaganza 2025” di Semarang, Minggu petang.
Ia mengapresiasi Pemerintah Kota Semarang dan komunitas-komunitas yang bersinergi untuk mengangkat soto sebagai salah satu kuliner khas Kota Atlas.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya berterima kasih sekali karena dalam waktu kurang dari satu tahun mendapatkan tambahan info lagi mengenai kekayaan kuliner di Semarang. Ternyata, porsinya (yang dibagikan) ada 4.000-an,” katanya.
Samuel Wattimena menilai bahwa pergelaran “Soto Vaganza” merupakan awal yang bagus untuk mempromosikan kuliner khas Kota Semarang.
Ia juga berharap bahwa even festival ini dapat menjadi pendorong bagi pengembangan ekonomi kreatif di daerah lainnya.
“Soto Vaganza 2025” menyajikan sebanyak 4.478 porsi secara gratis diikuti oleh lima warung kuliner legendaris Kota Semarang, yakni Soto Bangkong, Soto Pak Darno, Soto Neon, Soto Pak Ra’an, dan Soto Mas Boed.
Dalam “Soto Vaganza 2025”, sekitar 50 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) kuliner yang tergabung dalam PPJI dan Komunitas Berkah turut serta dalam mempromosikan kuliner khas Kota Semarang.
“Menurut saya ini spesial sekali. Walaupun tentunya ini baru langkah awal. Nantinya, kita mau ngapain nih dari sini? Itu yang nanti peli menjadi konsep bersama Ibu Wali Kota. Karena ini kan modalnya sudah kuat,” katanya.
Samuel Wattimena berharap bahwa festival ini dapat menjadi contoh bagi pengembangan ekonomi kreatif di daerah lainnya melalui promosi kuliner khas daerah.