Derita Kakek NTB: 30 Jam Terlunta di Bandara Madinah Karena Paspor

- Redaksi

Sunday, 11 May 2025 - 17:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kisah inspiratif datang dari seorang jemaah haji berusia 88 tahun, Hanafi Bakar Ali, asal Desa Muwi Dalam, Kecamatan Ambalawi, Bima, Nusa Tenggara Barat. Perjalanan spiritualnya menuju Tanah Suci nyaris terhambat oleh sebuah kejadian tak terduga di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah.

Kejadian bermula pada Rabu (7/5) pagi pukul 08.00 Waktu Arab Saudi. Sesampainya di bandara, Hanafi mendapati dirinya dalam situasi yang sulit. Paspornya, dokumen penting untuk memasuki imigrasi, tertinggal di Indonesia. Lebih tepatnya, paspor tersebut tertinggal di dalam bus yang mengantar jemaah dari embarkasi Lombok menuju bandara.

Bayangkanlah situasi seorang kakek berusia hampir seabad, sendirian di bandara internasional yang dingin, tanpa paspor, dan tanpa bisa berkomunikasi efektif dalam bahasa Indonesia (karena beliau juga mengalami demensia ringan). Lebih dari 30 jam beliau harus menunggu, di luar area imigrasi, tanpa pendampingan penuh dari petugas.

Kondisi ini tentu mengkhawatirkan. Selain faktor usia lanjut dan demensia ringan yang dideritanya, suhu dingin di bandara juga bisa membahayakan kesehatannya. Namun yang mengejutkan, Hanafi tetap tenang dan sabar. Ketika ditemui tim PPIH, ia hanya tersenyum dan berkata, “Alhamdulillah, saya baik-baik saja.”

Keteguhan Hati di Tengah Cobaan

Sikap teguh dan sabar Hanafi di tengah cobaan ini sungguh luar biasa. Kepala Daerah Kerja Bandara PPIH Arab Saudi, Abdul Basir, yang memantau langsung kasus ini, turut mengagumi ketabahan beliau. Meskipun keterbatasan petugas dalam mendampingi Hanafi karena lokasinya di luar area imigrasi, semangat beliau tetap tak tergoyahkan.

Kabar hilangnya paspor diketahui setelah pesawat kloter LOP 5 yang membawa Hanafi telah mengudara. Ketua Kloter LOP 6, Sudirman, menjelaskan bahwa panitia embarkasi akhirnya menemukan paspor tersebut tertinggal di bagasi bus. Segera dilakukan upaya untuk mengirimkan paspor tersebut melalui kloter berikutnya.

Baca Juga :  Dua Jamaah Haji Jember Idap Demensia, Alami Histeris dan Rindu Kampung Halaman

Kloter LOP 6 dijadwalkan tiba pada Kamis (8/5) pukul 13.00 WAS. Artinya, Hanafi harus menunggu lebih dari 30 jam di bandara dengan kondisi pakaian seadanya. Namun, kakek yang usianya nyaris seabad ini tetap sabar dan tak mengeluh.

Penjemputan dan Rasa Syukur

Begitu paspor tiba, Abdul Basir langsung menjemput dan mengantar Hanafi ke hotel tempat rombongan LOP menginap. Melihat Hanafi yang tampak bahagia dan tenang, seolah tak terjadi apa-apa, Basir semakin takjub dengan keteguhan hati sang jemaah haji.

Kini, Hanafi telah kembali bersama kloternya, siap menunaikan ibadah haji. Kisahnya menjadi bukti nyata bahwa semangat dan keimanan yang kuat dapat mengatasi segala rintangan. Usia yang hampir seabad tak menyurutkan langkahnya untuk menunaikan rukun Islam kelima, dengan hati penuh syukur dan keteguhan.

Baca Juga :  Joe Biden Peringatkan Netanyahu untuk Tidak Menyerang Warga Sipil

Cerita ini juga menyoroti pentingnya prosedur yang lebih ketat dalam pengecekan barang bawaan jemaah haji, khususnya dokumen penting seperti paspor. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan ibadah haji, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Refleksi dan Pelajaran Berharga

Kejadian ini memberikan beberapa pelajaran penting, baik bagi penyelenggara haji maupun bagi kita semua. Pertama, pentingnya teliti dalam pengecekan dokumen dan barang bawaan sebelum dan selama perjalanan. Kedua, kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya kesabaran dan keteguhan hati dalam menghadapi cobaan. Ketiga, kisah Hanafi menginspirasi kita semua untuk tetap semangat dalam mengejar tujuan, meskipun dihadapkan pada rintangan yang besar.

Semoga kisah inspiratif Hanafi ini menginspirasi kita semua untuk selalu bersabar, teguh dalam iman, dan senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT.

Berita Terkait

Menkes: Kasus Kanker di Indonesia Terus Naik, Tapi Karena Deteksi Semakin Baik
Presiden Prabowo Subianto Berencana akan Menghapus Outsourcing
Hari Perawat Internasional Diperingati Setiap 12 Mei: Ini Sejarah dan Maknanya
Umat Buddha Theravada di Lombok Utara Gelar Ritual Pengambilan Air Suci Jelang Waisak
Momen Romantis di Stadion: Maula Akbar Diduga Melamar Teteh Putri Karlina
65 Narapidana Lapas Narkotika Muara Beliti Dipindahkan ke Lapas Nusakambangan
Kasus Keracunan Makanan Bergizi Gratis di Bogor Meluas, 210 Orang Terdampak
Mahasiswi ITB yang Ditahan karena Meme Presiden Prabowo dan Jokowi Kini Dibebaskan
Tag :

Berita Terkait

Monday, 12 May 2025 - 15:48 WIB

Menkes: Kasus Kanker di Indonesia Terus Naik, Tapi Karena Deteksi Semakin Baik

Monday, 12 May 2025 - 15:00 WIB

Presiden Prabowo Subianto Berencana akan Menghapus Outsourcing

Monday, 12 May 2025 - 09:02 WIB

Hari Perawat Internasional Diperingati Setiap 12 Mei: Ini Sejarah dan Maknanya

Monday, 12 May 2025 - 09:00 WIB

Umat Buddha Theravada di Lombok Utara Gelar Ritual Pengambilan Air Suci Jelang Waisak

Monday, 12 May 2025 - 08:41 WIB

Momen Romantis di Stadion: Maula Akbar Diduga Melamar Teteh Putri Karlina

Berita Terbaru