DALAM Konteks Good Public Governance, Bagaimana Pola Kekuasaan Yang Dimiliki Oleh Seorang Pemimpin, Terutama Presiden Sebagai Kepala Negara

- Redaksi

Thursday, 15 May 2025 - 19:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Good Public Governance (GPG) menuntut pemimpin, khususnya Presiden sebagai kepala negara, untuk menjalankan kekuasaan secara bertanggung jawab dan efektif. Pola kekuasaan yang dimiliki Presiden sangat berpengaruh terhadap perilaku kepemimpinan dan penerapan GPG. Pemahaman mendalam tentang kepemimpinan transformasional, penggunaan kewenangan, dan prinsip tata kelola publik sangat krusial.

Hubungan Pola Kekuasaan dan Kepemimpinan Transformasional

Presiden memiliki kekuasaan yang sah (legitimate power) berdasarkan konstitusi, seperti pengangkatan menteri, pembuatan undang-undang, dan pengelolaan anggaran negara. Kekuasaan ini harus digunakan secara transparan dan akuntabel untuk membangun kepercayaan publik. Kepemimpinan transformasional menuntut perubahan dari pola kekuasaan hierarkis-otoriter ke pendekatan yang lebih kolaboratif dan partisipatif.

Kepemimpinan transformasional mendorong Presiden untuk melibatkan berbagai pihak dalam pengambilan keputusan. Musyawarah dan konsensus menjadi kunci untuk membangun visi bersama. Motivasi dan inspirasi menjadi alat yang lebih efektif daripada instruksi formal untuk menggerakkan aparatur negara dan masyarakat.

Contoh Penerapan Kepemimpinan Transformasional

Contoh nyata kepemimpinan transformasional adalah pengambilan keputusan yang berbasis partisipasi publik. Hal ini memastikan aspirasi masyarakat terakomodasi dalam kebijakan publik. Partisipasi publik yang efektif membutuhkan mekanisme yang transparan dan akses informasi yang mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat.

Dampak Kekuasaan terhadap Perilaku Kepemimpinan

Kekuasaan otoriter cenderung menghasilkan kebijakan yang eksklusif dan kurang akuntabel. Hal ini berisiko menimbulkan ketidakpercayaan publik dan menghambat terciptanya GPG. Sebaliknya, kekuasaan demokratis memberikan ruang untuk inovasi dan pemberdayaan bawahan, sejalan dengan prinsip-prinsip GPG.

Perilaku kepemimpinan yang demokratis ditandai dengan keterbukaan, kebijakan yang inklusif, dan mekanisme pengawasan yang kuat. Dengan demikian, kekuasaan yang digunakan secara bertanggung jawab akan menciptakan lingkungan pemerintahan yang lebih baik.

Baca Juga :  Doa Saat Hujan dan Angin Lebat Menakutkan

Penggunaan Kewenangan dan Good Public Governance

Kewenangan Presiden, seperti pengajuan RUU, pengangkatan pejabat, dan pengelolaan anggaran negara, harus digunakan sesuai dengan prinsip GPG. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci untuk mencegah penyalahgunaan wewenang dan memastikan keadilan.

Pengangkatan pejabat berbasis meritokrasi akan meningkatkan kualitas birokrasi. Namun, risiko nepotisme dan korupsi struktural perlu diantisipasi dengan sistem pengawasan yang efektif dan independen. Sistem check and balances yang kuat sangat penting untuk mencegah dominasi eksekutif.

Peran Kepemimpinan Transformasional dalam GPG

Kepemimpinan transformasional Presiden dapat terlihat dalam beberapa hal. Pertama, dengan membangun visi dan simulasi intelektual, pemimpin mampu meningkatkan kesadaran kolektif tentang pentingnya reformasi birokrasi dan pelayanan publik.

Kedua, pemimpin yang transformasional akan memberdayakan bawahannya untuk berinovasi dan mengambil inisiatif. Ketiga, legitimasi berbasis karisma dan keahlian akan meningkatkan kepatuhan publik terhadap kebijakan.

Baca Juga :  PERAN Agama Islam Dalam Kegiatan Berpolitik Di Indonesia Dapat Dilihat Dari Peran Tokoh Muslim Dalam Meraih Kemerdekaan, Untuk Itu Di Era Modern

Tantangan dalam Mewujudkan GPG

Terdapat beberapa tantangan dalam mewujudkan GPG. Konflik kepentingan dapat menyebabkan kekuasaan Presiden disalahgunakan untuk kepentingan kelompok tertentu. Budaya birokrasi yang hierarkis juga menghambat perubahan menuju kepemimpinan transformasional.

Tekanan politik jangka pendek seringkali mengalahkan rencana reformasi struktural jangka panjang. Oleh karena itu, komitmen yang kuat dari pemimpin untuk mengutamakan kepentingan publik sangatlah penting.

Kesimpulan

Pola kekuasaan Presiden harus sejalan dengan kepemimpinan transformasional yang menekankan partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas. Implementasi GPG memerlukan sinergi antara legitimasi hukum, kapasitas kelembagaan, dan komitmen etis pemimpin.

Pemimpin harus mampu melampaui kepentingan pragmatis dan berfokus pada tata kelola yang berkelanjutan dan berorientasi pada kepentingan publik. Hal ini membutuhkan komitmen jangka panjang dan upaya yang konsisten dari semua pihak yang terlibat.

Berita Terkait

TEH Hijau Baru MPLS, Inilah Arti dan Jawaban Teh Hijau Baru Teka-Teki MPLS 2025
SNACK Anak Ayam MPLS, Inilah Arti dan Jawaban Snack Anak Ayam Teka-Teki MPLS 2025
PERMEN Pocong MPLS, Inilah Arti dan Jawaban Permen Pocong Teka-Teki MPLS 2025
SPONGEBOB Goreng MPLS, Inilah Arti dan Jawaban Spongebob Goreng Teka-Teki MPLS 2025
MINUMAN Superhero MPLS, Inilah Arti dan Jawaban Minuman Superhero Teka-Teki MPLS 2025
BUAH Jantung MPLS, Inilah Arti dan Jawaban Buah Jantung Teka-Teki MPLS 2025
NASI Jelek Teka-Teki MPLS, Inilah Arti dan Jawaban Nasi Jelek Teka-Teki MPLS 2025
MINUMAN Kaktus MPLS, Inilah Arti dan Jawaban Minuman Kaktus Teka-Teki MPLS 2025
Tag :

Berita Terkait

Thursday, 10 July 2025 - 13:00 WIB

TEH Hijau Baru MPLS, Inilah Arti dan Jawaban Teh Hijau Baru Teka-Teki MPLS 2025

Thursday, 10 July 2025 - 12:45 WIB

SNACK Anak Ayam MPLS, Inilah Arti dan Jawaban Snack Anak Ayam Teka-Teki MPLS 2025

Thursday, 10 July 2025 - 12:30 WIB

PERMEN Pocong MPLS, Inilah Arti dan Jawaban Permen Pocong Teka-Teki MPLS 2025

Thursday, 10 July 2025 - 12:00 WIB

MINUMAN Superhero MPLS, Inilah Arti dan Jawaban Minuman Superhero Teka-Teki MPLS 2025

Thursday, 10 July 2025 - 11:45 WIB

BUAH Jantung MPLS, Inilah Arti dan Jawaban Buah Jantung Teka-Teki MPLS 2025

Berita Terbaru

Jay Idzes Dibidik LOSC Lille

Olahraga

Jay Idzes Dibidik LOSC Lille: Outlier Asia Tengah Sorotan Eropa

Thursday, 10 Jul 2025 - 15:13 WIB